Laman

Monday, December 10, 2012

Boleh Tidak kita Mencoba Mendefinisikan Jagad Semesta (Universe) ?

Mungkinkah kita mampu mendefinisikan sebuah kata yang bernama Jagad Semesta? Suatu totalitas perjalanan jagad semesta lebih jauh dari 13,700,000,000 tahun-cahaya. Atau mampukah kita mengartikan sebuah kata arti  HIDUP di jagad semesta? Suatu arti perjalanan hidup sejauh  4,500,000,000 tahun sejak zaman eon Hadean di Bumi. Barangkali akhirnya manusia dapat menemukan jawabannya yang ternyata sederhana sama sederhananya seperti kita menghitung tahun demi tahun batas usia kita hidup di bumi ini, kita tumbuh menjadi tua dan kembali menjadi tiada kembali Tetapi kita telah mempunyai suatu perjalanan jiwa yang khas untuk setiap makhluk hidup, khususnya sang manusia. Perjalanan kehidupan manusia adalah perjalanan pernuh warna-warni dari perjalanan kesadaran semesta, dan adalah fitrah manusia selalu akan mencari arti kehidupan di Satu-Bumi ini, barangkali juga manusia akhirnya menemukan 1(satu) makna siklus jagad semesta.

Seorang ahli astro-fisika akan selalu mempunyai perhitungan perjalanan ruang angkasa, suatu perjalanan antar bintang dan galaksi. Seorang ahli sains yang hidup di Amerika akan sering mengunyah menu perdebatan teori evolusi dan retorika atheisme. Suatu hari manusia akan dapat menemukan kehidupan baru dari perjalanan antar bintang-galaksi kelak. Suatu hari manusia akan dapat menciptakan superman yang tidak pernah mati. Tetapi dari waktu ke waktu perjalanan peradaban manusia 10.000 tahun ini ternyata manusia lebih banyak menemukan makna 1(satu) kesatuan kehidupan dengan jagad semesta.

Dimulai kita diberi Sang Pencipta, kemudahan belajar aljabar atau matematika dari simbol-simbol angka kultur Arab-Islam, yakni angka 1-9 dan angka istimewa '0'. Jika kita harus berbicara dari A-B-Y-Z dan I-V-X-L  maka itu berasal dari kultur Romawi, tetapi jika kita mulai menghitung alam semesta maka yang diperlukan adalah angka-angka Arab ini, tidak terbayang kalau kita terus menerus menghitung angka 13.7 milyar tahun cahaya dengan angka Romawi. Jika kita memulai menghitung '1' sampai '9' yang ada disekitar kita, ternyata kita membutuhkan angka '0' agar kita lebih mampu menghitung lebih banyak lagi, mulai dari puluhan, ratusan, milyaran, trilyunan dst. Semakin banyak kita menghitung alam semesta ini, tokh kita harus selalu menambahkan angka '0'(nol) lagi dan '0'(nol) lagi, tetapi diujung awal kitapun akan bertemu angka '1'(satu) lagi dan kembali '1'(satu) lagi. 

Apa artinya perjalanan kesadaran semesta ini  berawal dari angka '1' dan kita memerlukan angka '0' agar kita dapat kembali menuliskan angka '1' lagi dari sebuah perjalanan jagad semesta sejauh 13.7 milyar tahun cahaya? Jika akhirnya Ferdinand_de Magellan dapat membuktikan bahwa bumi bukanlah dataran rata tak berhingga, tetapi inilah langkah awal kesadaran manusia mulai menemukan arti kesatuan. Jika pada saat ini kita bingung mengartikan perjalanan '13.7 bya' ini, maka cobalah bercermin kepada Magellan ini yang telah menemukan angka bulat bumi '0' dari perjalanan jauhnya  mengelilingi lingkaran bumi.
Bersyukurlah kita diberi petunjuk 'Sang Pencipta' dalam perjalanan mencari arti makna yang lebih dalam, meskipun perjalanan waktu setiap insan manusia tampak begitu singkat. Tetapi perjalanan jiwa peradaban manusia selama 10.000 tahun ini sudah demikian jauhnya menembus ruang waktu dan kita harus mendefinisikan angka '13.7 bya' ini. Apa artinya angka raksasa ini?
                               
Pokok persoalan kehidupan manusia bukanlah terletak pada jawaban misteri 70% energi gelap yang mengendalikan jagad semesta, tetapi persoalan besar kehidupan manusia adalah 70% kewajiban menyelesaikan masalah kemanusiaan yang telah berkali-kali diperingatkan oleh agama-agama. Tidak ada agama yang ketinggalan zaman, karena agama itu warna baju kesadaran semesta yang dipakaikan kepada manusia. Jika ada pertanyaan besar kepada jagad semesta, tetapi akan ada lebih besar lagi pertanyaan kepada tantangan-tantangan kemanusiaan di bumi ini, dan akan tetap aktual sejak dari masa silam. 

Bumi adalah suatu panggung sandiwara bagi sang manusia, suatu pangungg sandiwara dari suatu kesadaran semesta, warna-warni ras manusia, perang, uang, politik, agama, sains, pencapaian teknologi, ancaman kemisikinan dunia, ancaman kerakusan dan ketamakan monster-monster imperialis. Inilah panggung sandiwara Shakespeare, suatu panggung sandiwara gelombang-frekwensi kesadaran semesta. 

Saya lebih suka membayangkan kesadaran semesta manusia itu seperti gelombang-frekwensi de Broglie. Bayangkan suatu gelombang-frekwensi radio/televisi yang ditransmisi dari stasiun pemancar CNN Amerika. Suatu gelombang-frekwensi yang tidak kelihatan, begitu jauh dari perjalanannya menembus angkasa bumi akhirnya sampai ke penerima radio/televisi di Indonesia. Suatu gelombang-frekwensi yang tidak kelihatan, tetapi akhirnya dapat menciptakan realitas audio/video yang tajam diterima di pesawat radio/televisi kita di rumah. Alangkah bodohnya seorang atheis selalu berargumen dangkal bahwa Sang Pencipta itu tidak ada eksistensinya, padahal dia tidak bisa membuktikan apakah eksistensi kesadarannya  sendiri fisik atau non-fisik  

Seorang ahli kontrol instrumentasi NASA dapat mengontrol jarak jauh pesawat ruang angkasa tak berawak Galileo lewat gelombang elektromagnetik yang tidak kelihatan, apalagi Sang Pencipta yang telah menciptakan manusia dari tiada menjadi ada. Jika anak kita suka sekali dengan memainkan alat remote-control TV, maka demikian juga mudahnya  Sang Pencipta akan menekan tombol switch ON/OFF dari kesadaran manusia. Itulah makna kiamat secara logika, realitasnya tentu adalah batas mortalitas setiap spesies makhluk hidup. 
     
Akhirnya demi pencerahan ilmu pengetahuan dan pencarian arti peradaban manusia, saya mencoba membuat ringkasan dari esai-esai pada link diatas  'Sang Manusia', 'Aristoteles', 'Satu-Bumi', 'Gamelan Kosmos', dan 'Makna 10.000 tahun peradaban' sebagai berikut :
  1. Kehidupan di bumi adalah proses utama dari tujuan penciptaan jagad semesta lewat mekanisme evolusi yang akhirnya akan menemukan diri sendiri dan akhirnya menyatakan diri sendiri dalam suatu permainan dimensi yang kita sebut dimensi ruang-waktu dan massa-energi dan barangkali kejadian kehidupan hanya terjadi di Satu-Bumi.

  2. Jika jagad semesta memainkan nada-nada dasar materi barionik ( dalam skala  13,700,000,000  tahun ) dan kehidupan di bumi memainkan nada-nada dasar DNA ( dalam skala 4,500,000,000 tahun ) maka akhirnya suatu hari peradaban manusia ( dalam skala 10.000 tahun ) akan senang kembali menghitung total produksi angka raksasa materi barionik dan  DNA di bumi.

  3. Evolusi kehidupan dari perjalanan materi dasar DNA adalah suatu nada harmoni jagad semesta. Evolusi materi barionik yang menciptakan tabel periodik atom Mendeleev adalah juga nada-nada harmonik jagad semesta. Tampaknya manusia harus menyadari bahwa ada nada-nada di semesta ini yang acak/random dengan adanya misteri energi gelap di jagad semesta.

  4. Kesadaran manusia adalah suatu gelombang-frekwensi kesadaran semesta, mungkin bermain di  nada-nada gelombang frekwensi de_Broglie yang saat ini mengobservasi jagad semesta. Kesadaran manusia itu 'online/synchronic'  dengan kesadaran semesta yang memang kekal.

  5. Jagad semesta kita digerakkan oleh  74 % of  'energi gelap'  dan 22% of  'materi gelap' , artinya jagad semesta kita didominasi oleh energi dan materi acak atau random. Analoginya jika kita menciptakan deretan nada nada harmoni piano yang di suatu peralatan piano,  maka sebenarnya nada-nada harmoni itu pasti hanya sebagian kecil dari totalitas nada-nada acak yang bisa dibuat manusia.  
Harmonic energy/matter D Disharmonic (junk/random) energy/matter

A = 13,700,000,000 tahun = Total jadwal-waktu jagad semesta
B = 4,500,000,000  tahun = Jadwal waktu  energi/materi harmoni berinteraksi dengan kesadaran hidup
C = 10,000 tahun  =  Jadwal waktu kesadaran semesta  (peradaban manusia )
Saya mencoba menggambarkan jadwal waktu jagad semesta dan  road-map-nya dalam  UNIQUE-M matrix
sbb :
     
The UNIQUE-M  of space time
10,000 yrs
13.7 bya
4.5 bya
4.5 bya
10,000 yrs
13.7 bya
13.7 bya
4.5 bya
10,000 yrs

Periksa perbandingan angka raksasa dari materia barionik dan materi kehidupan  DNA dalam matrix sbb:

  UNIVERSE INTELLIGENCE QUOTIENT MATRIX (THE UNIQUE-M)

Huge Stars
Galaxy



NOT
Our Future

Huge Cells
"Galaxy"


Nothing
Birds singing
 Future
 Seeds


What's
a Life ?

U-centre
Huge Memory



Question
10,000 yrs


RINGKASAN:
Ketika kita mencoba memahami diri kita sendiri dan membandingkan dengan angka raksasa galaksi bintang-bintang disana, kita selalu lupa bahwa diri kita sendiri adalah angka-angka raksasa dari jumlah sel-sel hidup yang berinterkasi networking. Bintang-bintang galaksi adalah representasi angka-angka raksasa dalam produksi massa-energi tetapi tidak berinterkasi networking , sedangkan makhluk hidup representasi produksi massa-energi yang  berinteraksi networking dan menciptakan raksasa kesadaran dalam peradaban manusia. Kita bukanlah debu-debu bintang-galaksi, kita adalah mahluk paling mulia, paling berarti, paling cerdas di jagad semesta ini. Tetapi siapakah sebenarnya kesadaran 'kita' ini sesungguhnya? Katakanlah gelombang-frekwensi kesadaran 'kita' itu semacam format gelombang-frekwensi de Broglie, dan kita hidup bermain sinkron dengan kesadaran semesta, kita selalu mencari arti asal-muasal segala sesuatunya, setiap kesadaran manusia itu seperti sebuah cahaya lilin kesadaran yang mencari sumber sebenarnya dan dalam perjalanannya akan menerangi sekitarnya, menerangi kesadaran jagad semesta ini.     
              

Apakah definsi Jagad Semesta itu (UNIVERSE) ?
A =  Jagad Semesta fisik adalah  'Rumah-Produksi  materi-energi'
B  =  Hidup adalah 'Rumah-Produksi  Kesadaran'
C =  Manusia adalah 'Rumah-Produksi Kesadaran Semesta'
Jagad Semesta  adalah total A + B + C yang berjalan dalam siklus ruang-waktu sbb :  
      


Jakarta, 27-09-2007
Mohamad SM 

No comments:

Post a Comment