Laman

Thursday, April 26, 2012

Matriks Energi

Oleh: Neale Donald Walsch

Pernahkah kita mendengar bahwa pikiran adalah energi ? Dan setiap pikiran yang kita miliki akan mewarnai energi ini. Sesungguhnya setiap orang, hewan, tanaman, batu karang, pohon, setiap makhluk yang memiliki tubuh, mengirimkan energi ini bagai pemancar radio. Energi ini sangat halus, tetapi bagi orang-orang yang peka pasti dapat merasakan energi ini. Di dalam segalanya terdapat energi yang memancarkan sinyal ke seluruh penjuru alam semesta ini. Dan seluruh dunia sesungguhnya sedang tukar menukar energi sepanjang waktu.

Energi kita sedang mendesak keluar, menyentuh segala yang lain. Segala sesuatu dan setiap orang lain sedang menyentuh kita. Pada titik tertentu di tengah jalan, di antara kita dan segalanya yang lain, energi energi tersebut bertemu. Energi-energi ini bertemu satu sama lain dengan cara yang mungkin tidak pernah kita duga. Jadi saat kita memikirkan sesuatu, orang lain misalnya, maka orang tersebut akan secara samar merasakan energi tersebut dan apabila ia cukup peka terhadap energi tersebut maka ia bisa merespon signal tersebut dan terjadilah komunikasi. Demikianlah yang biasa terjadi terutama pada orang yang sedang jatuh cinta, bagi orang yang terbuka untuk merasakan energi ini pasti akan mengetahuinya.

Pernahkah kita mendengar pepatah “Pancarkan energi yang baik”, dan itu benar. Apabila setiap orang melakukan hal yang sama maka energi ini akan bergabung membentuk energi yang sangat kuat, berkuasa dan mempengaruhi segala sesuatu termasuk kita sendiri. Kemudian kita akan mengirimkan “getaran” yang baru tercipta tersebut, yang kita timbulkan setelah menerima getaran yang mendatangi, yang padanya kita takluk, dan semua ini menambah dan mengganti Matriks itu yang pada gilirannya akan mempengaruhi medan energi dari setiap orang lain, yang berdampak pada getaran yang mereka kirimkan, yang mempengaruhi Matriks itu sendiri, yang berdampak pada kita sendiri dan seterusnya.

Energi kita, yang terpancar dari kita, sedang berinteraksi secara konstan bersama segala sesuatu dan setiap orang. Makin dekat kita padanya, semakin intens energi itu. Makin jauh kita dari itu, makin halus energi itu. Namun kita tidak pernah terputus dari apa saja. Ada titik antara kita dan setiap orang, tempat, atau sesuatu yang ada. Disini pula dua energi itu bertemu, membentuk titik ketiga, yang kurang padat, namun tetap unit energi yang sama-sama nyata.

Setiap orang dan segala sesuatu sedang memancarkan energi. Energi ini bercampur dengan energi energi lain bersilangan dalam pola-pola yang rumit yang melampaui kemampuan analisis komputer yang paling hebat sekalipun. Energi-energi ini saling silang, saling baur, saling kait yang berpacu di antara segala sesuatu yang dapat kita sebut secara fisik itu adalah apa yang menggenggam aspek fisik bersama sama.

Inilah matriks energi itu. Sepanjang matrik ini kita saling mengirimkan sinyal, pesan, arti, kesembuhan, dan dampak fisik lainnya yang kadang tercipta oleh individu, namun kebanyakan oleh kesadaran massal. Energi energi yang tak terhitung banyaknya ini, saling tarik menarik. Inilah yang disebut hukum Tarik Menarik. Dalam Hukum ini, yang Serupa Menarik yang Serupa.

Pikiran yang serupa akan menarik pikiran yang serupa sepanjang Matriks energi ini. Dan ketika energi-energi serupa ini ”menggumpal” bersama-sama, getaran mereka menjadi lebih berat, mereka akan melambat dan beberapa menjadi Zat. Pikiran sungguh menciptakan bentuk fisik dan ketika banyak orang sedang memikirkan hal yang sama, akan ada kecenderungan yang sangat tinggi bagi pikiran mereka itu untuk membentuk sebuah Realitas. Itulah sebabnya doa bersama yang dilakukan dengan tulus oleh banyak orang biasanya akan terkabul atau terwujud dalam realitas.

Juga pemikiran yang negatif secara bersama sama dapat menciptakan “dampak”. Kesadaran global akan rasa takut, misalnya atau amarah, atau kekurangan, atau ketidakcukupan, dapat menciptakan pengalaman itu ke seantero dunia atau dalam lingkup lokal tertentu dimana gagasan kolektif tersebut sangat kuat.

Energi matriks ini kadang juga disebut “Kesadaran Kolektif” . Ia dapat, dan memang, mempengaruhi segala sesuatu di planet ini : masa depan peperangan dan kesempatan untuk berdamai; pergolakan geofisika atau menenangkan sebuah planet; wabah penyakit yang meluas atau kesejahteraan di seluruh pelosok dunia. Semuanya adalah hasil kesadaran. Demikian pula peristiwa-peristiwa yang lebih khusus dan kondisi-kondisi dalam kehidupan pribadi kita.

Kesadaran adalah segalanya yang menciptakan pengalaman, kesadaran kelompok itu amat berkuasa dan mampu mengantarkan keindahan atau keburukan yang tak terlukiskan. Pengalaman Hitler atau perang dunia adalah salah satu hasil dari kesadaran kelompok yang negatif ini. Pilihan selalu ada pada kita. Jika kita tidak puas dengan kesadaran kelompok, berusahalah untuk mengubahnya. Cara terbaik untuk mengubah kesadaran sesama adalah dengan memberi teladan kita. Jika teladan kita tidak cukup, bentuklah kelompok kita sendiri, kitalah yang harus menjadi sumber kesadaran yang kita inginkan sesama kita ikut mengalaminya. Mereka akan mengalaminya ketika kita melakukannya. Semua diawali dengan kita, segalanya, segala sesuatu.

Jika kita ingin dunia kita berubah, maka ubahlah segala sesuatu di dalam dunia kita sendiri.

Sumber: Henkykuntarto’s Blog -Wellcome to my spiritual blog

No comments:

Post a Comment