Laman

Thursday, April 26, 2012

NLP : The new Technology of Achievement


Penulis fiksi sains Arthur C. Clarke pernah berkata, “Teknologi maju tidak bisa dibedakan dari sihir.” Kutipan ini muncul di awal buku NLP : The New Technology of Achievement dan merupakan kesimpulan dari sejumlah orang yang telah menggunakan program neuro-linguistic, sebuah ilmu tentang pikiran yang telah berkelana di dunia dalam kurun waktu kurang dari 20 tahun. Dengan teknik NLP, manusia berhasil melepaskan diri mereka dari fobia dalam beberapa menit, atau dengan cepat meninggalkan beban memori yang mengerikan yang mengganggu mereka selama bertahun-tahun.

Kita telah terbiasa mempercayai bahwa perubahan membutuhkan waktu, merasa begitu nyaman dengan filosofi “no pain no gain”, tidak ada kemajuan tanpa penderitaan.” Tetapi ketika kenyataan yang kontras muncul, kita cenderung tidak mempercayainya. Penulis buku ini mengakui,” Rasanya terlalu berlebihan dan tidak masuk akal apabila sejumlah orang menggunakan hal itu sebagai sebuah alasan untuk tidak pernah mengamatinya dari dekat.” Ketika berbicara dalam kaitannya dengan psikologi, kita terbentur dengan masalah waktu, meyakini bahwa gagasan Freud masih menjadi acuan meski gagasan itu muncul seabad yang lalu.

Terima kasih pada kemajuan ilmu kognitif dan perkembangan metode NLP karena perubahan pribadi tidak lagi menjadi sebuah misteri, perubahan dapat dilakukan dengan cepat, dapat diandalkan, bahkan menyenangkan.

NLP : awal mulanya

DI awal tahun 1970an, Richard Bandler adalah seorang mahasiswa paska sarjana bidan matematika di University of California yang memiliki minat besar terhadap ilmu komputer dan psikologi. Ia bertemu dengan lektor kepala bidang linguistik, Dr, John Grinder, dan mereka mulai mengadakan pertemuan terapi mingguan.

Dalam terapi ini, mereka mencoba meniru pikiran dan perilaku pendiri gerakan Gestalt, Fritz Perls. Tetapi ini bertujuan untuk mendapatkan hasil sebagaimana diperoleh orang lain dengan mengambil pola perilaku dan metode mereka (aksen Jerman, kumis dan kebiasaan merokok dianggap tidak perlu ditiru) yang kemudian muncul sebagai disiplin ilmu “mencontoh keunggulan manusia”.

Penelitian mengenai fobia membuat Bandler dan Grinder menemukan bahwa orang yang bisa memisahkan diri dari ketakutan mereka(misalnya dalam benak mereka, mereka melihat diri mereka sedang mengalami fobia dari jarak tertentu) bisa menghilangkan ketakutan itu. Serangkaian teknik terapi yang lebih mendalam mengalir dari kerja sama mereka dengan ahli hipnotis klinis Milton Erickson. Tesis Bandler untuk memproleh gelar mater menjadi edisi pertama benih NLP, The Structure of Magic

Sebuah teknologi baru dalam pencapaian

Pada dasarnya, NLP adalah mengenai mengubah cara pikir kita tentang berpikir. “Saraf” berkenaan dengan sistem susunan saraf dan aliran mental kelima panca indera. “Linguistik” berkenaan dengan bahasa dan penggunaan kata, frasa, bahasa tubuh dan kebiasaan untuk merefleksikan dunia mental kita. “Pemrograman” diambil dari ilmu komputer. Gabungkan mereka, maka kita akan mendapatkan sebuah teknologi untuk menyingkap pikiran, perasaan dan tindakan menjadi program habitual yang siap di manipulasi.

NLP: The New Technologi of Achievement adalah salah satu pendahuluan yang terbaik dari disiplin ilmu ini, ditulis oleh sebuah tim pelatih profesional  yangmasih memiliki hubungan dengan penemu NLP. Karya ini mempunyai bobot intelektual, tetapi nilai sesungguhnya tersebar dalam berbagai latihan atau “eksperimen pikiran”. Dalam dua bab pertama kita akan mengetahui beberapa metode untuk berubah dalam sekejap. Dan seluruh buku ini berisi latihan  yang membuat kita memiliki sebuah perkakas mental untuk mengubah suasana hati, perilaku dan memorik kita, mempertajam pikiran dan tindakan kita, dan hidup sesuai dengan nilai nilai kita yang paling dalam.

Bab-bab itu meliputi :
  • Menjadi termotivasi
  • Menemukan misi Anda
  • Mencapai sasaran Anda
  • Membangun hubungan dan relasi yang kuat
  • Strategi persuasi
  • Mengeliminasi rasa takut dan fobia
  • Membangun percaya diri
  • Membangun apresiasi diri dan penghargaan terhadap diri
  • Mempertahankan sebuah sikap mental yang positif
  • Mencapai hasil yang terbaik 

Prinsip NLP

Berikut ini adalah prinsip pendukung NLP :
  1. Peta kita bukanlah dunia. Kita tidak merespon dunia seperti apa adanya, kita bertindak berdasarkan peta mental kita. Kita akan memiliki jauh lebih banyak kesempatan untuk mendapatkan apa yang kita inginkan bila kita terus memperbaiki peta kita untuk menanggapi dunia. Cara ini lebih baik daripada mencoba menekuk nekuk dunia agar cocok dengan peta kita.
  2. Pengalaman mempunyai sebuah struktur. Kita semua mempunyai sebuah pola atau struktur dalam cara pikir kita. Mengubahnya berarti mengubah pengalaman kita, termasuk bagaimana cara kita berpikir tentang peristiwa yang lampau
  3. Jika seseorang melakukan sesuatu, siapa pun bisa belajar melakukannya. Kita bisa mencontoh pikiran dan perilaku orang yang telah sukses untuk bisa mencapai hasil yang serupa
  4. Pikiran dan tubuh adalah hasil dari sistem yang sama. Pikiran  kita secara konstan mempengaruhi pernafasan kita, otot kita, dan lain lain, yang pada gilirannya akan mempengaruhi tubuh kita. Kendalikan pikiran-pikiran kita maka kita akan mengendalikan tubuh kita.
  5. Manusia sudah memiliki sumber yang ia butuhkan. Dari gudang memori, pikiran dan sensasi, kita dapat membangun pola mental dengan desain yang baru guna menyediakan hasil yang kita inginkan
  6. Kita tidak bisa tidak berkomunikasi. Semua tentang kita, mata dan gerak tubuh, tekanan suara, kebiasaan, adalah sebuah bentuk komunikasi. Tidak sulit merasakan perkataan seseorang yang tidak sesuai dengan keadaan diri mereka yang sebenarnya.
  7. Arti komunikasi kita adalah respon yang kita dapat. Manusia menerima informasi yang disaring oleh peta dunia mental mereka. Cara kita berkomunikasi harus disesuaikan secara konstan sehingga pesan yang ingin kita terima adalah pesan yang diterima.
  8. Yang mendasari setiap perilaku adalah tujuan yang positif. Kekejaman menutupi perasaan tidak diterima atau ketakutan, dan berteriak atau mengkritik mengekspresikan kebutuhan untuk diperhatikan. Lihatlah latar belakang yang dilakukan orang untuk mendapatkan tujuan positif mereka.
  9. Manusia selalu membuat pilihan-pilihan terbaik tersedia bagi mereka. Kita membuat pilihan berdasarkan pengalaman. Pengalaman yang lebih banyak dan lebih baik memberikan  pilihan yang semakin banyak.
  10. Bila yang kita lakukan tidak berjalan dengan baik, lakukan hal lain. Lakukan hal lain. Kita hanya akan memperoleh hasil yang sama bila kita melakukan apa yang selalu kita lakukan.

NLP: The New Technology of Achievement memperjelas prinsip di atas dalam poin poin berikut:

  • Setiap orang memiliki sebuah “arah motivasi”, baik menuju kesenangan dan tujuan, atau menjauh dari rasa sakit. Tim NLP menemukan bahwa sebagian besar orang termotivasi oleh yang kedua. Namun dengan merubah arah motivasi, kita dapat memfokuskan diri pada kemungkinan yang tidak pada apa yang kita takutkan. Tidak berarti kita melihat kehidupan  hanya dari sisi indahnya saja, tetapi mengubah cara kita berkomunikasi dengan diri kita  sendiri. Sebagai contoh, setelah kita mengeluarkan komentar negatif, nyatakan kembali tujuan kita. Cara ini , negatif yang pertama dan positif yang terakhir, adalah motivator yang sederhana namun efektif.
  • Mengetahui perbedaan antara pekerjaan dan misi. Sebuah pekerjaan biasanya terlalu kecil untuk seseorang; sebuah misi membutuhkan waktu sepanjang hidup untuk mewujudkannya. Sesuai dengan prinsip NLP yang menyebutkan  “jika seseorang mampu melakukan sesuatu, siapa pun bisa belajar untuk melakukannya ,” Kita dapat mengambil sikap sukses, keputusan dan perilaku orang yang kita kagumi dan menggunakannya untuk memenuhi misi kita. Latihan NLP dapat menyingkapkan hasrat hidup dan nilai nilai terdalam hidup kita, yang juga merupakan tempat asal misi kita.
  • Perubahan terjadi dalam sekejap, dengan cara yang alami dan mudah. Tidak peduli beberapa kali kita berusaha membuat komputer melakukan sesuatu, namun bila komputer itu tidak memiliki perangkat lunak yang tepat, tentu tidak akan berhasil. Atau bila komputer itu tidak bisa melakukannya, kita membutuhkan sebuah manual agar bisa memberikan instruksi yang tepat. Otak manusia jauh lebih canggih, dan NLP dirancang untuk menjadi manual perangkat lunak, menggunakan bahasa otak untuk mengubah dan menciptakan jalan saraf yang baru. Dengan NLP kita tidak harus mengandalkan kemauan yang keras; dengan mengetahui tekniknya, perubahan akan menjadi mudah.
  • Dasar dari NLP adalah bahwa kita bisa mengubah pikiran kita tidak dengan mempunyai pikiran baru, tetapi dengan mengubah cara berpikir kita, yaitu dengan memilih cara lain untuk memproses sejumlah kesan, perasaan dan memori yang eksis dalam diri kita, sehingga mereka bisa mendukung dan tidak menyabotase kita. Kita dapat menghilangkan memori buruk dengan mudah, dengan memberikan asosiasi baru pada memori buruk itu. Setelah asosiasi dibuat, perasaan kita tentang  sebuah memori berubah, tidak hanya untuk sementara tapi selamanya. Kembalilah pada memori itu dan asosiasi itu pasti masih ada di tempatnya. Cobalah sebelum menolaknya.
  • NLP menjauhkan kita dari berpikir “ini atau itu”. Dalam NLP ada sebuah pepatah: “Bila Anda memiliki satu cara untuk melakukan sesuatu. Anda adalah robot. Bila Anda hanya memiliki dua cara untuk melakukan sesuatu,  Anda akan berada dalam sebuah dilema. Anda membutuhkan paling sedikit tiga cara untuk melakukan sesuatu untuk bisa memiliki awal fleksibilitas yang sesungguhnya. Yang paling penting, NLP memberi pilihan bagaimana kita ingin berubah; aturannya hanya sedikit dan selalu berhasil.
  • Semua orang punya suara hati. Buatlah suara itu menjadi pendorong, bukannya penyabot. Misalnya ketika kita membutuhkan rasa percaya diri,kita dapat memainkan musik yang bersemangat dan menggembirakan di benak kita. Kita bisa belajar mendengar suara tawa otomatis setiap kali kita menghadapi kesulitan atau tantangan. Metode seperti itu membuat kita bisa mengendalikan reaksi dan pikiran kita kapan saja, dan membuat kita mampu menerima kritik serta menggunakannya untuk membangun.
  • Otak tidak tahu bagaimana cara berpikir negatif. Bila kita terus mengatakan pada diri kita, “Saya ingin menurunkan berat badan,” otak kita akan jauh lebih terkesan pada kata “berat badan” daripada “menurunkan”. Para profesional menasihati orang yang ingin menurunkan berat badan untuk menetapkan “berat badan tujuan” sebagai fokus; ini akan membuat tubuh kita memenuhi tujuan itu, bukan menurunkan sesuatu. NLP mengajarkan kita untuk menggunakan bahasa yang positif, fokus pada apa yang kita inginkan, bukan apa yang kita takutkan.
  • Kita dapat mempelajari kemampuan menjadi percaya diri dalam sekejap, menjadi lebih mencintai, atau “mewujudkan” ambisi kita sebelum mereka muncul di dunia. Sejumlah juara menggunakan NLP tanpa menyadarinya, dalam cara mereka melihat, mendengar, merasa menyentuh, dan merasakan kemenangan dalam benak mereka lama sebelum yang sesungguhnya terjadi. Perasaan memang menarik kemenangan; merancang sebuah masa depan yang membuat kita melakukan hal-hal yang diperlukan untuk mewujudkan kemenangan itu. Mereka yang terampil menggunakan visualisasi kreatif menghargai pepatah NLP,”Tidak semua pemimpi adalah pemenang, tetapi semua pemenang adalah pemimpi.”

Kata penutup

Sebuah ilmu psikologi yang melihat tubuh dan pikiran seperti sebuah mesin dan terbuka untuk dimanipulasi sesuai dengan budaya tekhnologi tempat kita hidup. Walau demikian, efek keseluruhan NLP adalah meningkatkan intensitas dan kualitas hidup. Berbeda dengan kondisi aslinya di bidang komputer dan linguistik, NLP benar benar tentang perubahan indah manusia.

Psikologi klinis tradisional berusaha menguraikan dan menganalisa masalah serta mencari penyebabnya. NLP, sebaliknya , memfokuskan pada kemungkinan cara pikiran bekerja untuk menghasilkan hasil. Bila NLP dapat diringkas dalam satu frasa, itu adalah “Manusia bekerja secara sempurna”. Pikiran kita yang spesifik, perasaan, dan tindakan telah membentuk diri kita sekarang ini; dengan mengubah “masukan” ini, kita akan memperoleh hasil yang berbeda, sosok diri yang berbeda.

Masing-masing diri kita terdiri dari sebundel emosi, perilaku, dan potensi, yang semuanya harus kita terima dan bahkan kita cintai agar bisa mencapai apa yang disebut NLP sebagai “kesesuaian pribadi”, kombinasi sempurna dari hasrat dan nilai diri kita dengan kemampuan kita.

Sumber: Henkykuntarto’s Blog -Wellcome to my spiritual blog

1 comment: