Laman

Wednesday, April 25, 2012

Penjelasan Teoritis Mesin Waktu

Sampai detik ini, manusia masih penasaran dengan yang namanya Mesin Waktu. Ya, memang hal tersebut sangat bikin penasaran, karena apabila itu dapat terwujud menjadi nyata, maka kita akan bisa memutarbalikkan waktu, dari satu dimensi ke dimensi lain. Berikut akan dibahas penjelasan teoritis tentang mesin waktu tersebut.

Sudah tahu tentang “John Tutor”? Dia adalah si penjelajah waktu yang datang dari tahun 2036. Jika belum, Klik Disini, karena artikel ini ada hubungannya dengan mythe keberadaannya yang transit ke masa sekarang dari masa depan, yaitu tahun 2036.

Pengertian Ruang Waktu

Miskonsepsi Tentang Ruang Waktu


Apakah ini pendapat kamu tentang waktu? “waktu selalu berjalan dengan kecepatan yang sama dimana2 di seluruh alam semesta ini”

Apakah ini pendapat kamu tentang ruang? “ruang ya begitu saja, 3 dimensil dan statis”.

Maka kamu salah, ternyata ruang waktu itu sangat relatif, bisa berubah-ubah, tergantung keadaannya, dan ini buktinya :

Bukti Relativitas Ruang Waktu

 Ada 2 hal yang bisa mempengaruhi Ruang Waktu, Kecepatan, dan Gravitasi, ini buktinya :

Gravitational Lensing


Bagaimana gravitasi bisa mempengaruhi ruang dan waktu? Begini, pertama kamu jangan salah paham tentang gravitasi. Gravitasi bukan cuma sesuatu yang menarik kamu ke bumi, bukan hanya itu. Gravitasi adalah pembengkokkan ruang dan waktu yang dilakukan oleh benda bermassa, dan semakin besar massa suatu benda, semakin besar pula pembengkokkan ruang waktu yang dilakukannya.

Dan ini adalah bukti dari pembengkokan itu? Di tengah gambar tersebut keliatan banget gambarnya ‘menggembung’, ini terjadi karena galaksi yang dilewati cahaya tersebut memiliki massa yang besar, sehingga ruang waktu bengkok. Dan saat cahaya melewatinya, jalur cahaya tersebut juga membengkok, jadinya keliatan menggembung.


Coba kita liat gambar ini kalo (misalnya) dilihat dari samping. Kenapa ruang waktu bisa membengkok karena massa yang besar? Ini karena ruang waktu bersifat seperti kain. Kalau sebuah kain seprei dibentangkan, dan kamu naruh bola bowling di atasnya, maka bola bowling itu akan membengkokkan sepreinya, khan? Itulah yang terjadi di alam semesta ini, pembengkokkan ruang oleh benda bermassa.


Muon

Muon adalah partikel yang hanya hidup selama 2/1 juta detik. Muon terbentuk saat cosmic ray terbentur atmosfir atas bumi. Karena Muon hidup hanya selama 2/1 juta detik, harusnya mereka hanya mampu berjalan sekitar beberapa ratus meter sebelum lenyap. Tapi kenyataanya, banyak Muon ditemukan di permukaan bumi.

Kenapa bisa begitu?
Karena kecepatan mempengaruhi waktu. Semakin cepat suatu benda bergerak, semakin lambat waktu berjalan baginya. Ini yang disebut dengan dilasi waktu. Inilah kenapa si Muon yang hidup selama 2/1 juta sekon mampu sampai ke permukaan bumi, karena 2/1 juta sekon bagi dia = beberapa sekon bagi kita.

Pergi Ke Masa Depan

Dengan Kecepatan

Inget sama si Muon? Dia mampu ‘pergi ke masa depan’, karena ia memiliki kecepatan yang luar biasa.

Jadi Teorinya Begini :
“Kita bergerak dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya, supaya waktu berjalan lebih lambat bagi kita, dan begitu kita kembali ke kecepatan normal, maka bumi sudah futuristik githu”.

Hanya saja ada masalah mengenai ini :
Yang doyan kebut-kebutan pasti tau, semakin cepat suatu benda bermassa bergerak, semakin berat dirinya. Dan semakin berat sesuatu, semakin besar tenaga yang diperlukan untuk menggerakkanya. Maka, untuk menggerakkan kita mendekati kecepatan cahaya, diperlukan energi yang luar biasa besar, dan seluruh energi di bumi pun gak bakalan cukup.

Dengan Gravitasi

Diatas udah dijelasin tentang pengaruh gravitasi terhadap ruang, bukan terhadap waktu. Tapi, karena ruang dan waktu terikat erat, maka perubahan di ruang juga berpengaruh terhadap waktu. Maka, semakin besar suatu daerah terbengkokkan ruangnya, waktunya akan berjalan semakin lamban.

Contoh :
Karena semakin dekat kamu ke inti bumi, semakin besar pula gravitasinya, dan sebaliknya. Waktu bagi orang yang ada di permukaan bumi, lebih lambat bagi orang yang ada di lantai 100 gedung bertingkat. (Walaupun perbedaan jarak waktunya sangat kecil sekali).

Jadi Teorinya Begini :
“Kita pergi ke tempat yang massanya lebih besar dari bumi, supaya waktu berjalan lambat bagi kita dan cepet bagi bumi, sehingga pas kita balik ke bumi, bumi sudah futusitik.”

Ok, apa coba benda yg massanya jauh lebih gede dari bumi, yang memungkinkan perjalanan waktu??? “Black Hole”. Black Hole adalah benda yg bermassa luar biasa dan sangat padat, tentu saja gravitasinya gila-gilaan. Dan gravitasi yang gila, tentu saja bakal memperlambat waktu dengan gila. (bahkan di pusat black hole/singularitas, waktu berhenti sangking kuatnya gravitasinya).

Tapi, seperti menjelajahi waktu dengan kecepatan, hal ini juga punya masalah. Masalah yang sangat besar :

Kamu Bakal Mati ! Begitu kamu melewati event horizon, gak ada cara bagi kamu untuk keluar, maka kamu bakal terhisap ke sigularitas, dan dihancurkan sampai ketiadaan.

Worm Hole


Kalau cara-cara diatas sepertinya hanya bisa pergi ke masa depan tanpa bisa ke masa lalu, kalo worm hole bisa pergi ke masa depan maupun masa lalu.

Lalu apa itu worm hole?
Begini, seperti kita ketahui, ruang waktu itu seperti kain, atau kertas jugalah. Sekarang kamu ambil kertas, bikin titik A dan titik B, jaraknya misalnya 10 cm, kalau kita mau jalan dari a ke b, tentu bakal 10 cm bukan???

Nggak, coba kamu lipat kertas itu, dekatkan a ke b dan buat lobang di kertas itu. Lubang itulah yang disebut worm hole, jalan pintas menembus ruang waktu. Nah, karena melalui jalan pintas ini, kamu berarti jalan lebih cepat daripada cahaya (yang melalui jalan biasa), maka kamu bisa pergi ke masa depan dengan ini, dan tergantung cara kamu melipat ruang waktunya, kamu bisa juga pergi ke masa lalu.

Masalah dari worm hole tentu saja jelas :
1. Kita belum tau bagaimana cara melipat ruang.
2. Perlu energi yang luar biasa untuk ‘melubangi’ ruang waktu.

Mesin Waktu Ronald Mallet


Kamu pasti pernah denger E=mc². Energi yang dihasilkan = massa x kecepatan cahaya kuadrat. Artinya, kalau kamu melarikan sebuah benda bermassa m (kg) dengan kecepatan c (m/s) kuadrat, maka kamu akan menghasilkan energi sebesar E (joule).

Jadi, menurut teori ini, baik materi maupun energi mampu menciptakan medan gravitasi, dan karena cahaya adalah energi, dia memakai sinar laser untuk membuat gravitasi. Yang dia lakukan, adalah menyilang-nyilangkan banyak sinar laser untuk menciptakan efek gravitasi, membuat lubang di ruang waktu, dan (menurutnya) bisa menciptakan mesin waktu.

Tetapi :
1. Lubang di ruang waktunya sangat kecil, boro-boro manusia bisa masuk, mungkin hanya partikel sub atomik yang muat.
2. Kemampuannya kembali ke masa lalu terbatas pada waktu mesin waktu tersebut dinyalakan, misalnnya : mesin waktunya dinyalain jam 12, tgl 1, januari 2009. Nah, yang paling mentok ke masa lalunya yaitu ke jam 12, 1 januari 2009 itu, gak bisa ke sebelumnya. Mesin waktu ini masih dalam tahap pengembangan, walaupun banyak yang pesimis, tapi Ronald Mallet tetep melanjutkannya.

Time Paradox


Gimana kalo kita udah punya mesin waktu yang benar-benar bekerja? Apakah menggunakannya bakal membuat kekacauan di ruang waktu? Mungkin gak ini terjadi? Gimana kalo kamu membunuh kakek kamu sebelum bapak kamu ada? Apakah kamu bakal hilang nantinya???

Karena semua hal yg kita lihat ini terbuat dari atom, maka mendingan kita liat dulu apa yg terjadi di dunia atom. Sebenernya, partikel2 atom itu penjelajah waktu secara alami. Ini adalah percobaan 2 celah, sebuah partikel (elektron) ditembakan melalui sebuah celah, lalu dari celah tersebut dibuat lagi 2 celah dibelakangnya.

Harusnya khan partikel memilih salah satu dari 2 celah tersebut untuk dilalui? Tapi anehnya nggak! Ternyata 1 partikel dapat melalui 2 celah!! Ini berarti sebuah partikel dapat berada di 2 tempat sekaligus!? Dan karena kita terdiri dari partikel, kita mungkin juga bisa berada di 2 tempat secara bersamaan. Hal ini membuat ilmuwan memikirkan tentang teori gila lainnya, “Multiverse”.

Multiverse


Pernah nonton filmnya Jet Lee, “The One”?
Disana diceritakan, bahwa si Jet Lee ini punya banyak duplikat dirinya di semesta-semesta lain. Di semesta A dia jadi polisi, di semesta B dia jadi beach boy, dll. Ilmuwan percaya ini sangat mungkin terjadi.

Kenapa? inget partikel yang bisa menjadi 2 tadi? Bila partikel2 yang menyusun alam semesta ini bisa bercabang menjadi 2 sekaligus. Mungkin saja seluruh semesta kita ini bisa bercabang-cabang, bila ada cabang bagi kemungkinan yang akan terjadi.

Misalkan :
Beckham nendang freekick, jadi kemungkinannya : meleset ke kiri, meleset ke kanan, kena pager betis ditepis, ditangkep, goal, bisa juga dia tiba2 mati jantungan, dsb. Jumlah kemungkinannya tak terbatas, maka jika sebuah objek dihadapkan kepada kemungkinan yang banyak ini, maka semesta akan bercabang-cabang mengikuti kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi.

Memang kedengerannya gila, tapi bila partikel bisa melakukannya, maka seluruh semesta yang terdiri dari partikel ini dapat melakukannya, khan?!

Balik lagi ke pertanyaan semula, apa yang terjadi kalo kamu membunuh kakek kamu sebelum dia ngelahirin bapak kamu? Inget multiverse tadi? Ini membuktikan kalo kamu kembali ke masa lalu dan mangubah sejarah. Apa yang sudah terjadi di semesta kamu gak akan berubah, kamu gak bakalan hilang, karena itu hanya akan membuat semesta baru, yang berbeda dengan semesta kamu sebelumnya.

Sumber: Beritaunik.Net

No comments:

Post a Comment