Laman

Monday, June 11, 2012

Menit-Menit Awal Alam Semesta

Seperti diketahui, Big Bang atau Dentuman besar merupakan sebuah kejadian yang memicu terbentuknya alam semesta. Tapi meskipun demikian, informasi akan apa yang terjadi di era Nukleosintesis Dentuman Besar ketika alam semesta baru berusia beberapa detik sampai beberapa menit belumlah benar-benar diketahui. 

Lantas apa yang harus dilakukan untuk mengetahui apa yang terjadi dahulu? Jelas tidak mungkin jika manusia pergi ke masa itu, namun ekstrapolasi hukum fisika bisa membawa manusia untuk menelusuri kembali apa yang terjadi sekarang sampai ke waktu terjadinya nukleosintesa. Penelusuran itu bisa berlanjut lebih jauh ke masa lalu untuk memberi susunan dan gambaran akan apa yang sebenarnya terjadi di masa awal alam semesta. Tapi sejauh mana bisa berekstrapolasi menuju singularitas masih menjadi perdebatan tapi disepakati waktunya tidak lebih awal dari epoh Planck atau 10-43 detik.

Tuesday, June 5, 2012

8 Ilmuwan Yahudi dalam Komputer dan Teknologi Informasi

t373730a











Seorang animator tengah memakai sebuah komputer
untuk membuat animasi.Sebuah komputer sangat kecil 
yang bisa dipegang di tangan pemakainya, terkadang 
disebut PDA (personal digital assistant).

Barangkali, sedikit pembaca yang tahu bahwa ilmuwan-ilmuwan Yahudi Diaspora tertentu, sebagian adalah pemenang Hadiah Nobel dalam Ilmu Fisika modern, ikut menentukan secara signifikan arah sejarah komputer dan teknologi informasi abad ke-20 dan abad ke-21. Ada sebanyak 194 ilmuwan Yahudi yang menjadi penemu, pengembang, atau ikut menemukan dan mengembangkan komputer dan teknologi informasi. Jumlah total ini membentuk sekitar 40% sumbangan mereka pada bidang komputer dan informasi di Amerika Serikat, demikian statistik Akademi Sains Nasional Amerika Serikat.

Monday, June 4, 2012

10 Fisikawan Yahudi di Balik Ilmu Fisika Kuantum

Siapa pun yang tidak terguncang akal budinya oleh teori kuantum tidak memahaminya (Niels Bohr)

Dari 28 fisikawan yang meneliti ilmu fisika kuantum dan disebut dalam bab ini, 12 di antaranya berdarah Yahudi. Mereka mencakup Albert Einstein, Niels Bohr, Enrico Fermi, Murray Gell-Mann, Jerome I. Friedman, Leon M. Lederman, Martin L. Perl, Frederik Reines, Wolfgang Pauli, Steven Weinberg, Sheldon Glashow, David Bohm, dan Richard Feynman. Kecuali Enrico Fermi dan David Bohm, ke-10 fisikawan berdarah Yahudi lainnya adalah peraih atau ikut meraih Hadiah Nobel untuk Ilmu Fisika.