Laman

Tuesday, August 28, 2012

The Shadow Effect


Deepak Chopra, Debbie Ford, dan Marianne Williamson - penulis terlaris New York Times dan guru spiritual yang diakui secara internasional – telah bergabung bersama untuk berbagi pengetahuan mereka pada salah satu hambatan yang paling penting untuk kebahagiaan kita yaitu Shadow Effect/Pengaruh Bayangan. Ketiga tokoh ini, dengan pendekatannya masing-masing, menyoroti bagian dari diri kita sendiri yang biasa kita sangkal tapi masih terus mengendalikan hidup kita. Hanya dengan merangkul bayangan tersebut maka kita akan menemukan karunia dari sifat alami kita.

Bayangan itu ada di dalam diri kita semua. Ini adalah bagian dari kita, namun kita menghabiskan sebagian besar kehidupan kita menyangkal dari itu. Bayangan kita ini memperlihatkan diri pada kita setiap hari. Ini adalah alasan mengapa kita marah pada seorang teman yang datang terlambat sepuluh menit, berteriak pada orang tua kita atau anak-anak ketika mereka telah melakukan kesalahan apa pun, dan melakukan sabotase pada kesuksesan kita sendiri pada saat yang sangat tidak tepat. Sampai kita mampu merangkul alam dualistik kita, kita akan terus menyakiti diri kita sendiri dan orang-orang terdekat kita dan menjatuhkan potensi kita.

Konflik antara siapa kita dan siapa kita ingin menjadi merupakan inti dari perjuangan manusia. Dualitas, pada kenyataannya, adalah pusat dari pengalaman manusia. Hidup dan mati, baik dan jahat, harapan dan penerimaan ada saling berdampingan pada setiap orang dan memberi pengaruh besar dalam setiap segi kehidupan kita. Jika kita mengetahui tentang keberanian, itu karena kita pernah mengalami rasa takut, jika kita dapat mengenali kejujuran, itu karena kita menemukan kebohongan. Dan kebanyakan dari kita menolak atau mengabaikan sifat dualistik kita.

Jika kita hidup dengan asumsi bahwa hanya ada satu jalan atau lainnya, di dalam sebuah spektrum terbatas dari kualitas manusia, maka kita harus mempertanyakan mengapa banyak dari kita yang tidak sepenuhnya puas dengan kehidupan yanga ada saat ini. Mengapa kita yang memiliki akses pada begitu banyak kebijaksanaan masih gagal memiliki kekuatan dan keberanian untuk bertindak atas niat baik kita dengan membuat pilihan yang kuat? Dan yang paling penting, mengapa kita terus-menerus bertindak dalam cara-cara yang bertentangan dengan sistem nilai kita dan semua nilai yang kita telah tetapkan? Kami menegaskan bahwa itu adalah karena kehidupan kita yang tidak merangkul sisi gelap diri kita, bayangan diri kita di mana kekuatan yang tidak diakui itu tersembunyi. Bayangan itu ada di sini, di tempat ini paling mungkin, dimana kita akan menemukan kunci untuk membuka kekuatan kita, kebahagiaan kita, dan kemampuan kita untuk menggapai impian kita.

Kita telah dikondisikan untuk takut pada sisi bayangan dari kehidupan dan sisi bayangan dari diri kita sendiri. Ketika kita mendapati diri sendiri berpikir tentang pemikiran gelap atau bertindak dalam perilaku yang kita merasa tidak dapat diterima, kita lari, seperti seekor musang tanah, yang kembali masuk ke dalam lubang dan bersembunyi, berharap, berdoa, dan menghilang sebelum kita mengusahakan keluar lagi. Mengapa kita melakukan ini? Karena kita takut bahwa seberapa keras kita berusaha, kita tidak akan pernah bisa melarikan diri dari bagian dari diri kita sendiri. Dan meskipun berusaha mengabaikan atau menekan sisi gelap kita, kebenaran menyedihkan dari hal itu adalah bahwa lari dari bayangan hanya mengintensifkan kekuatannya. Penyangkalan hanya akan menyebabkan lebih banyak rasa sakit, penderitaan, penyesalan, dan penarikan diri. Jika kita gagal untuk mengambil tanggung jawab dan mengekstrak kebijaksanaan yang telah tersembunyi di bawah permukaan pikiran sadar kita, bayangan itu akan mengambil alih, dan bukannya kita bisa memiliki kontrol atas itu, bayangan itu malah memiliki kendali atas kita, memicu efek bayangan. Sisi gelap kita ini kemudian mulai membuat keputusan bagi kita, menghalangi kita untuk membuat pilihan sadar entah itu berupa makanan yang kita akan makan, berapa banyak uang yang kita akan habiskan, atau kita akan menyerah pada kecanduan kita. Bayangan kita menghasut kita untuk bertindak dalam cara-cara yang kita tidak pernah bayangkan dan akan menyia-nyiakan energi vital kita pada kebiasaan buruk dan perilaku repetitif. Bayangan kita menjauhkan kita dari ekspresi diri sepenuhnya, dari berbicara kebenaran kita, dan menjauhkan kita dari menjalani kehidupan yang otentik. Hanya dengan merangkul dualitas kita, kita bisa membebaskan diri kita dari perilaku yang berpotensi dapat membawa kita jatuh lebih dalam. Jika kita tidak mengakui semua yang ada di dalam diri kita, kita pasti akan dibutakan oleh efek bayangan tersebut.

Efek bayangan ini ada di mana-mana. Bukti pengaruhnya dapat dilihat dalam setiap aspek kehidupan kita. Kita sering membaca tentang hal ini secara online. Kita sering menontonnya di berita malam, dan kita bisa melihatnya pada teman-teman kita, keluarga kita, dan orang asing di jalan. Dan mungkin yang paling penting, kita bisa mengenalinya dalam pikiran kita, melihatnya dalam perilaku kita, dan merasakannya dalam interaksi kita dengan orang lain. Kebanyakan kita khawatir bahwa dengan mengenali dan memperlihatkan kegelapan ini akan menyebabkan kita merasa malu besar atau, lebih buruk lagi, untuk bertindak diluar mimpi terburuk kita. Kita menjadi takut terhadap apa yang kita akan temukan jika kita melihat ke dalam diri kita sendiri, jadi kita malah berusaha mengubur kepala kita dan menolak untuk menghadapi sisi bayangan kita.

Buku ini mengungkapkan kebenaran baru – dari tiga perspektif yang mengubah hidup - bahwa apa yang kita takuti akan kita alami. Alih-alih merasa malu, kita merasakan belas kasihan. Alih-alih merasa malu, kita memperoleh keberanian. Alih-alih merasa memiliki keterbatasan, kita mengalami kebebasan. Jika bayangang ini dibiarkan belum terbuka, bayangan ini seperti kotak Pandora yang penuh dengan rahasia yang kita takut akan menghancurkan segala sesuatu yang kita cintai dan peduli. Tetapi jika kita membuka kotak ini, kita akan menemukan bahwa apa yang ada di dalamnya memiliki kekuatan untuk secara radikal dan secara positif mengubah kehidupan kita. Kemudian kita akan melangkah keluar dari ilusi bahwa kegelapan kita akan mengendalikan kita dan sebaliknya kita akan melihat dunia dalam cahaya yang baru. Belas kasih yang kita temukan untuk diri kita sendiri ini akan menyalakan kepercayaan diri dan keberanian kita, ketika kita membuka hati kita pada orang-orang di sekitar kita. Kekuatan yang kita gali akan membantu kita mengatasi rasa takut yang telah mengendalikan kita dan akan mendorong kita untuk bergerak dengan kendali penuh terhadap potensi tertinggi kita. Jauh dari menakutkan, merangkul bayangan memungkinkan kita menjadi utuh, menjadi nyata, untuk mengambil alih kekuatan kita, untuk melepaskan minat kita, dan untuk mewujudkan impian kita.

Buku ini lahir dari keinginan untuk menerangi karunia bayangan yang bisa mengubah banyak orang. Pada halaman berikut, masing-masing kita akan mendekati subjek dari perspektif kami yang unik sebagai guru spiritual. Tujuan buku ini adalah untuk menyediakan, pemahaman komprehensif multi-lensa tentang bagaimana bayangan itu lahir dalam diri kita, bagaimana fungsinya dalam kehidupan kita, dan yang paling penting, apa yang bisa kita lakukan untuk menemukan karunia sifat sejati kita. Kami berjanji bahwa setelah membaca buku ini, Anda tidak akan pernah berpikir tentang bayangan diri Anda dengan cara yang sama lagi.

Dalam Bagian I, Deepak Chopra memberi kita gambaran lengkap atas sifat dualistik kita dan menawarkan resep untuk kembali pada keutuhan kita. Sebagai pelopor penyembuhan pikiran/tubuh, Chopra telah mengubah jutaan orang dengan ajarannya. Pendekatan holistiknya dengan mengenali sifat alami bayangan adalah landasan yang sangat baik dan mencerahkan.

Dalam Bagian II, saya mempergunakan hampir lima belas tahun pengalaman saya mengajar dan memimpin tentang The Shadow Process di seluruh dunia untuk menawarkan pemeriksaan secara mendalam terhadap munculnya bayangan, peran bayangan ini dalam kehidupan kita sehari-hari, dan bagaimana kita bisa merebut kembali kendali dan kecerdasan dari sifat asli kita.

Dalam Bagian III, Marianne Williamson menyentuh hati dan pikiran kita dengan eksplorasinya yang provokatif tentang hubungan antara bayangan dan jiwa. Sebagai seorang guru spiritual internasional terkenal, Marianne mengajak dan menuntun kita untuk melewati gelombang pertempuran antara cinta dan rasa takut.

Kami masing-masing telah memiliki pengalaman bertahun-tahun dan memiliki harapan tulus bahwa kami dapat menerangi bayangan ini bagi semua. Karena jika kita tidak menerangi bayangan tersebut dan mengintegrasikan kebijaksanaan didalamnya, ia memiliki potensi untuk terus melampiaskan malapetaka di kehidupan kita dan dunia kita. Ketika kita gagal untuk mengakui kerentanan kita dan mengenali perilaku buruk kita, kita pasti akan menyabot diri kita ketika kita berada di ambang beberapa terobosan pribadi atau profesional. Kemudian bayangan itu akan menang. Ketika kita bertindak dengan kemarahan yang tidak wajar saat berbicara pada anak-anak kita, bayangan akan menang. Ketika kita menipu orang yang kita cintai, bayangan itu menang. Ketika kita menolak untuk menerima sifat sejati kita, bayangan menang. Jika kita tidak membawa cahaya dari diri tertinggi kita kepada kegelapan dari impuls manusia, bayangan itu menang. Hingga kita mau menerima semua siapa diri kita, efek bayangan ini akan memiliki kekuatan untuk menghambat kebahagiaan kita. Jika dibiarkan tidak diakui, bayangan ini akan menghentikan kita dari kepenuhan, mencegah kita untuk mencapai rencana terbaik yang telah kita letakkan, dan membiarkan kita menjalani hidup tidak sepenuhnya. Ini merupakan harapan kami dalam menulis buku ini bahwa kami akan membawa cahaya ke dalam bayangan. Tidak pernah ada waktu yang lebih baik untuk menciptakan sebuah leksikon baru, untuk menerangi bayangan, dan akhirnya memahami apa yang sudah sangat sulit untuk dilihat dan sulit untuk dijelaskan.

Shadow Effect, seperti yang dijelaskan dalam buku ini, lebih dari proses psikologis atau sekedar obrolan intelektual. Ini adalah solusi preskriptif untuk masalah yang belum terpecahkan. Ini adalah perjalanan mengubah hidup yang melampaui setiap teori psikologis karena menganggap sisi gelap sebagai masalah manusia, masalah spiritual yang kita semua harus selesaikan dalam hidup ini jika kita ingin hidup kita sepenuhnya diungkapkan. Kita akhirnya akan mengerti mengapa kita tidak lebih baik dan tidak lebih buruk dari orang lain tanpa warna kita, latar belakang kita, orientasi seksual kita, susunan genetik kita, atau masa lalu kita. Tidak ada seorang pun di dunia yang tidak memiliki bayangan, dan ketika bayangan ini dianggap serius dan dipahami, bayangan ini bisa melahirkan sebuah kenyataan baru yang akan mengubah cara kita merasa tentang diri kita, cara kita menjadi orang tua bagi anak-anak kita, cara kita memperlakukan pasangan kita, cara kita berinteraksi dengan anggota komunitas kita, dan cara kita terlibat dengan bangsa lain.

Saya percaya bahwa bayangan adalah salah satu karunia terbesar tersedia bagi kita. Carl Jung menyebutnya sebagai “sparing partner”; itu adalah lawan dalam diri kita yang memperlihatkan kekurangan kita dan mempertajam ketrampilan kita. Ini adalah guru, pelatih, dan pemandu yang mendukung kita dalam mengungkap keindahan kita yang sebenarnya. Bayangan itu bukanlah masalah yang harus dipecahkan atau musuh yang harus ditaklukkan, tetapi ladang subur untuk dibudidayakan. Ketika kita menggali tangan kita kedalam tanah yang kaya, kita akan menemukan benih-benih kuat dari orang-orang yang paling kita inginkan untuk menjadi. Ini adalah harapan kami agar Anda mengambil perjalanan ini, karena kita tahu apa yang menunggu di dalam.

Menggabungkan kebijaksanaan dari tiga ahli, Shadow Effect adalah panduan praktis dan mendalam untuk menemukan karunia bayangan kita. Ketiga penulis secara kuat menembus tabir yang tidak diakui dalam diri kita, melepaskan kita dari masa lalu dan mendorong kita dalam suatu perjalanan ke keutuhan. Tidak lagi menjalani hidup secara setengah, kita mampu mencapai impian kita dan mendapatkan kembali kebahagiaan yang adalah hak asasi kita.

Sumber: Henkykuntarto’s Blog -Wellcome to my spiritual blog

No comments:

Post a Comment