Laman

Monday, June 18, 2018

Sains itu Keren!

By : Archer Clear

“Learn from yesterday, live for today, hope for tomorrow. The important thing is to not stop questioning.” ―Albert Einstein, Relativity: The Special and the General Theory
“The most beautiful Experience we can have is the mysterious – the fundamental emotion which stands at the cradle of true art and true science.” ―Albert Einstein, Albert Einstein
Science atau dalam bahasa yang paling umum dikenal dengan istilah ilmu Pengetahuan, bagi saya adalah sebuah pencapaiaan terbaik yang dimiliki oleh manusia sejak 430 SM, di mana seorang filsuf yunani bernama Democritus, mengajukan sebuah Hipotesis tentang truktur terkecil dalam materi adalah atom yang itu kemudian dapat dibuktikan, walau masih belum cukup akurat. Terkait dengan struktur terkecil ini, yang ternyata bukanlah atom, melainkan masih ada struktur yang membentuk atom seperti quark, dan di dalam quark masih ada partikel yang bekerja, hingga string theory menawarkan satu hipotesis yang saya kira agak mirip-mirip dengan apa yang pernah dibayangkan oleh Democritus, yaitu dawai (string) yang bergerak secara bebas, uncertain dan tidak dalam posisi 3 dimensi ruang dan waktu, tapi diperkirakan  bekerja pada 10 dimensi ruang dan 1 waktu (Baca: String Theory). Awesome!

Gambaran singkat di atas menandakan bahwa sains, begitu menarik untuk dibaca perkembangannya. Kedua, era Copernicus di mana saat itu mayoritas manusia yang hidup di atas planet bumi, terutama di wilayah di mana Copernicus hidup, percaya bahwa bumi adalah pusat dari tata surya, matahari dan planet-planet lainnya bekerja mengelilingi bumi,teori ini dikenal dengan nama Geocentrism atau juga dikenal dengan nama Plotemaic Sytem (Baca: Aristotlian Physic atau Plotemy) dan ini kemudian dibuktikan keliru oleh observasi yang dilakukan Copernicus yang diperkuat oleh Galileo, bahwa bumi bukanlah pusat dari tata surya, atau bahkan pusat dari apapun. Hasil observasi membuktikan bahwa bumilah yang bekerja mengelilingi matahari pada orbitnya dan bukan sebaliknya. Lagi-lagi sains telah membuktikan dengan data dan fakta yang bisa diuji kevalidannya. Awesome!

Ketiga, Isaac Newton adalah seorang berkebangsaan Iinggris yang lahir pada 25 Desember 1642, yang bertanggungjawab menemukan teori gravitasi sekaligus bertanggungjawab menemukan calculus untuk menjawab pertanyaan sederhana yang mungkin pada saat itu sulit dibayangkan oleh manusia, pertanyaan itu saking sederhannya maka dia harus menciptakan sebuah model matematis yang kemudian kita kenal sebagai calculus, pertanyaan itu adalah “Jika sebuah apel jatuh dari atas pohon maka apakah secara bersamaan bulan juga jatuh?” dalam versi aslinya “If the apple fall, does the moon also fall?”  terdengar begitu sederhana, namun tidak sederhana untuk menjawabnya, (baca: Mathematical Principles of Natural Philosophy) Awesome!

Keempat, Albert Einstein adalah salah satu manusia jenius yang pernah berjalan di atas planet bumi, di mana dari pikiran dia lahir teori relativitas yang tidak mudah untuk dimengerti oleh manusia-manusia kebanyakan termasuk saya sendiri. Namun, itu tidak terlalu mengganggu saya, karena memang hanya mereka-mereka yang secara khusus menghabiskan waktunya untuk mempelajari apa yang ditemukan oleh Albert Einstein dan menterjemahkannya untuk kepentingan peradaban manusia, jika kita bertanya apa yang sudah disumbangkan oleh Einstein untuk manusia dan peradabannya, maka jawabannya “Everything”, semua teknologi yang digunakan oleh manusia yang salah satunya adalah GPS datang dari teori Einstein. Awesome!

Kelima, nama yang satu ini mungkin sedikit kurang begitu sepopuler Albert Einstein, tapi dia adalah anak muda yang sanggup membuat Einstein berpikir keras dengan teori barunya dalam sains, terutama fisika, di mana dari tangan dia lahir prinsip yang kita kenal dengan Uncertainty, yaitu Warner Heisenberg yang sanggup menjelaskan mekanika kuantum dengan prinsip ketidakpastian yang sampai saat ini masih sulit dipahami oleh siapapun, termasuk seorang jenius Richard Feynman. Quantum Mechanic bagi ilmuwan teoritis dewasa ini adalah sesuatu yang sangat unik, aneh, gila, di mana sanggup menjungkirbalikkan semua preposisi yang pernah dibangun oleh manusia, bahwa semua kejadian di alam semesta ini mesti ada penjelasan-penjelasan yang masuk akal, selalu ada reason dibalik semua itu, tapi adakah seorang manusia jenius yang bisa menjelaskan posisi partikel secara akurat, di mana sebuah partikel bisa berada di banyak tempat dalam waktu yang bersamaan? Atau menjelaskan paradok antara wave dan particle ? Semua ini masih sangat sulit dijelaskan oleh bahasa manusia, untuk itu ada sebuah ungkapan yang cukup baru untuk menggambarkan apa yang terjadi dalam realitas di mana semua itu dibentuk oleh interaksi partikel pada skala subatomik, bahwa “Everything can Happen one way or another and there is no why. ” Awesome!

Lima alasan mengapa sains itu menjadi sangat menarik dan menggairahkan adalah karena mengajak kita untuk berpikir lebih terbuka, memberikan kita ruang yang sangat terbuka dan bebas untuk mempertanyakan apa saja, karena tidak ada tabu dalam sains. Ide segila apapun asal bisa dibuktikan maka itu jelas akan diterima oleh sains. Misalkan, ketika string theory menawarkan sebuah hipotesis tentang multiverse, banyak di kalangan ilmuwan yang skeptis, tapi sikap tersebut juga diterima karena skeptis adalah salah satu tradisi yang memang hidup secara merdeka dalam sains. Tanpa sikap itu saya kira akan sulit lahir teori-teori baru dalam sains dan sains akan mentok serta berakhir menjadi dogma seperti yang terjadi pada agama. Mentok, stagnan, mandeg adalah sebuah kondisi di mana tidak ada penjelasan pamungkas lagi, dan jika itu terjadi, maka bagi saya itu adalah sinyal kematian dari sains itu sendiri, di mana curiosity sebagai sifat alamiah manusia menjadi sama sekali tidak penting lagi. Saya kira, perjalanan curiosity manusia masih begitu panjang, bisa jadi di masa depan akan ada model-model fisika baru yang melampaui mekanika kuantum, dan jika dilihat pertumbuhannya, sains semakin menjadi perangkat yang menarik untuk kepentingan survival dari spesies manusia itu sendiri.

Carl Sagan menulis sebuah kalimat yang sangat puitis untuk menggambarkan bagaimana nature paling dasar dari manusia itu sendiri;
“You’re an interesting species. An interesting mix. You’re capable of such beautiful dreams, and such horrible nightmares. You feel so lost, so cut off, so alone, only you’re not. See, in all our searching, the only thing we’ve found that makes the emptiness bearable, is each other.” ―Carl Sagan, Contact.
Memang tepat bahwa kita bukanlah spesies yang istimewa yang pernah ada di alam semesta ini karena memang kita tidak istimewa, dilihat dari sudut manapun, jika dibandingkan dengan alam semesta ini. Kitalah yang memberikan lebel istimewa pada diri kita sendiri dengan alasan-alasan yang juga kita ciptakan sendiri. Artinya, alam semesta sama sekali tidak mengenal yang namanya keistimewaan itu, alam semesta bisa saja menghilangkan spesies manusia dengan cara-cara yang instan dan contoh untuk itu sudah terlalu banyak, saya tidak harus menyebutkan satu persatu.

Science is Awesome walau di luar sana anda mungkin berbeda dengan saya, tapi apakah perbedaan itu akan mengurangi keistimewaan sains? Saya kira, sama sekali tidak!

Sumber: https://tolakbigot.wordpress.com

No comments:

Post a Comment