oleh: Eckhart Tolle
 
” Jangan mencari keadaan lain selain 
keadaan yang anda alami sekarang; jika tidak, anda akan membangkitkan 
konflik dan penolakan bawah sadar dalam diri anda. Ampuni diri anda 
karena tidak merasa damai. Saat anda sepenuhnya merasakan kegelisahan 
anda, kegelisahan anda akan berubah menjadi kedamaian. Segala sesuatu 
yang anda terima sepenuhnya akan membawa anda kesana, akan membawa anda 
kedalam kedamaian. Inilah keajaiban penyerahan”
Sebuah tulisan spiritual modern yang luar biasa, “The Power of Now”
 pertama kali diterbitkan di kanada, ketika diluncurkan di amerika 
serikat, tak diduga buku ini menjadi hit dan membuat Eckhart Tolle 
menjadi seorang guru yang banyak dicari.
The Power of Now secara intens 
befokus pada masalah yang kita hadapi hari ini dan sosok diri kita 
sekarang ini. Ini mungkin buku yang paling praktis dari semua buku 
panduan praktis, kesuksesan atau spiritual, karena buku ini menolak 
kecenderungan umum kita untuk membayangkan suatu masa depan yang 
gemerlap tanpa sungguh-sungguh menggenggam waktu sekarang.
Buku ini juga merupakan sintesis pemikiran 
agama-agama yang sudah ada dan tradisi lainnya dan memuaskan kerinduan 
abad 21 untuk berpikir melampaui batas2 agama konvensional, dan mengakui
 pada dasarnya semua agama mengutarakan hal yang sama.
Peradaban kita dibangun berdasarkan 
pencapaian pikiran, dan banyak diantaranya yang luar biasa. Kita 
biasanya keliru memandang pikiran kita, yang berada dalam keadaan terus 
menerus berpikir sebagai kita. Tetapi ada “makhluk” dibalik 
pikiran kita yang merupakan “Aku” yang sesungguhnya. Menyelaraskan diri 
denganNya membuat kita bisa mengendalikan pikiran kita dan menempatkan 
emosi ke dalam sudut pandang yang tepat.
Sebelum kita memiliki kendali atas pikiran 
kita, pikiran itu yang mengendalikan kita. Pikiran terus bercakap-cakap 
dengan dirinya sendiri dan ini sulit untuk dihentikan. Pikiran punya 
banyak pendapat, tetapi semua pendapat itu biasanya didasari pada apa 
yang telah terjadi di masa lalu. Akibatnya kita jadi sulit untuk 
merasakan hal2 yang ada diwaktu sekarang sebagai sesuatu yang baru. 
Terus menerus berpikir membuat kita tidak bisa menikmati waktu sekarang.
Kita harus mulai menempatkan pikiran kita ke
 sudut pandang yang tepat, yaitu dengan mengamati apa yang ia katakan 
dan pikirkan, menjadi saksi lautan pikiran dan emosi yang 
bergulung-gulung yang kita rasakan setiap hari. Kita tentu saja akan 
menggunakan pikiran untuk memecahkan masalah dan bertahan hidup, tetapi 
dengan mengamatinya secara objektif dan merengkuh diri kita yang 
sesungguhnya yang ada di balik pikiran tersebut, maka kita sedang 
mengambil satu langkah terpenting menuju tercapainya pencerahan, Jika 
kita bisa diam dan menghentikan benak kita dari berpikir, meski hanya 
sejenak, kita tidak akan masuk dalam keadaan melamun atau koma. Hal 
berlawanan akan terjadi, kita akan mendapat pemahaman tiba2 tentang 
waktu sekarang dan tentang segala sesuatu yang ada di sekitar kita, dan 
tiba2 kita merasa lebih menyatu.
Hukum dasar Tolle adalah bahwa semakin kita 
menolak situasi kita sekarang ini, semakin menyakitkan rasanya. Menunggu
 dan menanti hari dimana kita akan bahagia atau kaya misalnya, hanya 
akan membuat penolakan tehadap situasi sekarang ini jadi semakin kuat. 
Pikiran bahwa kita bisa berada di tempat lain dengan seseorang yang 
lain, melakukan sesuatu yang lain, bisa merubah kehidupan kita menjadi 
sebuah neraka. Kita harus menerima kebencian kita terhadap situasi kita 
sekarang sebagai bagian dari situasi tersebut, menerima dan memaafkan. 
Tetapi jangan terus menerus berkata pada diri sendiri “ini tidak 
terjadi, tidak mugkin”.
Tolle menantang kita untuk memikirkan waktu 
sekarang, yang sebenarnya bebas dari masalah. Masalah hanya eksis ketika
 saatnya tiba, maka semakin kita hidup di waktu sekarang semakin sedikit
 kehidupan yang kita berikan untuk masalah tersebut. Jangan memberikan 
penilaian terhadap berbagai situasi, sehingga situasi tersebut bukan 
lagi situasi yang baik atau buruk, melainkan hanya situasi. 
Tahanlah 
rasa takut kita dan jangan berlama-lama membenci situasi tersebut, maka 
kita akan menemukan bahwa ada solusi yang muncul. Dengan rileks membuat 
kita jadi lebih mudah meraih keberhasilan dalam berbagai situasi 
kehidupan kita. Kita menerima berbagai hal yang muncul dan cepat 
beadaptasi dengan mereka, tidak remuk ketika hal-hal tidak terjadi 
seperti yang direncanakan.
Ketika kita jatuh cinta, orang yang kita 
cintai membuat kita merasa utuh, tetapi kelemahannya adalah tumbuh 
ketergantungan terhadap orang tersebut dan takut pada segala kemungkinan
 kehilangan dirinya. Ego memiliki kebutuhan akan keutuhan, tetapi relasi
 yang romantis bukan tempat yang tepat untuk mencari keutuhan karena 
akan membuat diri kita tergantung pada sesuatu atau seseorang diluar 
diri kita. Kita semua memiliki kepedihan dalam diri kita yang tampaknya 
jadi sembuh saat kita jatuh cinta, padahal kepedihan itu masih ada di 
sana dan terasa kembali ketika bulan madu sudah selesai.
Tujuan relasi jangka panjang bukan untuk 
membuat kita merasa bahagia atau lengkap, melainkan untuk mengeluarkan 
kepedihan yang ada di dalam diri kita sehingga kepedihan itu bisa 
diubah; untuk mebuat kita menjadi lebih sadar. Dan jika kit menerima hal
 ini kita akan pindah ke level lain, dan relasi itu akan berkembang 
dengan wajar, bebas dari pengharapan kita yang tidak riil.
Jika relasi kita tampak seperti “drama 
gila”, alih2 berusaha lari dari relasi ini, kita justru harus masuk 
lebih dalam lagi untuk menerima kenyataan ini. Relasi intim tidak pernah
 lebih sulit dari yang sekarang ada, tetapi relasi tersebut mungkin juga
 menawarkan peluang terbesar untuk memperoleh kemajuan spiritual.
Alih2 menampilkan rencana besar untuk meraih
 sukse, buku ini meminta kita untuk lebih hadir dalam rutinitas 
sehari-hari, apakah kita bisa memberi arti untuk setiap momen. Apakah 
ada yang perlu disesalkan kecuali bahwa kita tidak lebih hadir dalam 
situasi, atau lebih “ada” dalam relasi sekarang yang sudah hilang?
Sebagian penyakit mental disebabkan karena 
tidak mampu menghentikan percakapan internal. Sebaliknya orang yang 
memiliki kesehatan mental yang sangat baik akan mampu mendiamkan pikiran
 mereka, dan dari keheningan ini, ia mengakses diri yang sesungguhnya 
yang menawarkan solusi yang sempurna untuk masalah kita.
Buku ini adalah salah satu buku yang paling 
praktis untuk mengubah kehidupan kita dengan cara yang bisa dipergunakan
 terus menerus.

Jangan mencari keadaan lain selain keadaan yang anda alami sekarang. memang paling tepat untuk kondisi sekarang
ReplyDelete