Laman

Wednesday, August 21, 2019

Pemilihan Demokrasi oleh Algoritma

Dalam perkembangan sains kehidupan, nantinya pemilihan umum demokrasi akan jadi usang, karena Geogle akan lebih mampu mewakili, bahkan opini politik kita dan kemampuan kita.

Ketika kita berdiri dibalik tabir pemungutan suara, kita akan bertanya pada diri kita yang paling dalam dan authentik (postulat liberalisme), bahwa memilih partai atau kandidat adalah mencerminkan hasrat kita yang paling dalam. Namun sains kehidupan menunjukkan bahwa ketika saya berdiri di sana, dibalik tirai, saya tidak benar-benar mengingat segala hal yang saya rasakan dan saya pikirkan selama bertahun-tahun sejak pemilihan umum lalu. Lebih dari itu, saya dibombardir dengan rangkaian propoganda, memori acak dan diaduk-aduk yang mungkin mendistorsi pilihan saya.

Dan, selama 4 atau 5 tahun mungkin kita mengeluh atas berbagai kebijakan yang gak pas, namun dalam beberapa bulan sebelum pemilihan, patahana membuat kebijakan memangkas pajak misalnya. Pekerja partai membuat iklan terbaik untuk menghasilkan kampanye yang brilian, dengan gabungan sangat seimbang antara ancaman dan janji yang berbicara kangsung ke pusat otak kita. Maka di pagi hari pemungutan suara saya akan memilih lagi patahana untuk berkuasa lagi.

Soal pilihan ini, kita bisa mengotorisasi Geogle. Meskipun ia tidak akan mengabaikan pemangkasan pajak dan janji-janji kampanye, ia juga mengingat apa yang terjadi selama 4 tahun sebelumnya. Geogle akan tahu tekanan darah kita setiap kali membaca surat kabar pagi, dan bagaiman level dopamin kita melonjak saat menonton berita sore. Geogle akan tahu bagaimana menyaring slogan-slogan kosong para juru kampanye. Geogle akan memahami bahwa sakit membuat pemilih lebih condong ke kanan dari biasanya, akan mengatasi masalah ini. Karena itu, Geogle akan mampu menentukan pilihan tidak menurut keadaan pikiran sesaat kita, dan tidak menurut fantasi kita yang bercerita, tetapi berdasarkan perasaan riil dan kepentingan koleksi algoritma biokimia yang di kenal sebagai "Saya".

Jadi algoritma nantinya akan lebih tahu tentang saya ketimbang saya sendiri.

Sebuah studi yang dilakukan facebook bahwa hari ini algoritma fb sudah lebih baik dalam menilai kepribadian dan watak seseorang dari pada teman, orang tua, dan pasangan orang itu.

Dalam studi.ini juga mengisyaratkan, Facebook bisa tahu opini politik puluhan juta pemilih rakyat amerika, siapa di antara mereka pemilih mengambang yang menentukan, dan kemana kelompok pemilih ini akan berlabuh. Facebook bisa memberitahu bahwa di Oklahoma pertarungan antara Republiken dan Demokrat sangat ketat, mengidentifikasi pemilih yang belum mengambil keputusan, dan menentukan apa yang perlu dikatakan oleh masing-masing kandidat dalam rangka memenangkan persaingan. Bagaimana bisa facebook mendapatkan data politik tak ternilai ini? Kitalah yang memberikannya secara gratis.

Pada abad ke 21, data pribadi kita mungkin menjadi sumber daya paling berharga yang masih bisa diberikan oleh sebagian manusia, dan kita memberikannya kepada raksasa-raksasa teknologi dengan imbalan layanan surel dan vidio-vidio.

@AOS

No comments:

Post a Comment