Laman

Tuesday, August 27, 2019

SAINS DI CHINA: Sebuah Lompatan Kemajuan Besar

by Baskoro Adi Prayitno

Disarikan Dari:
Beberapa Tulisan pada Journal Science. Vol. 270, 17 November 1995 

Dua raksasa Asia, China dan India yang diprediksi akan memimpin perekonomian dunia pada pertengahan abad ini, selama lebih dari 30 tahun kehilangan orang-orang terdidik dan bertalenta. Mereka pergi meninggalkan negara masing-masing untuk sekolah dan bekerja di luar negeri dengan harapan dapat mengembangkan karier profesional lebih baik. Bersamaan dengan mulai bangkitnya perekonomian, pemerintah China dan India telah merancang strategi untuk mengubah brain drain menjadi brain gain. Namun, pemerintah China tampaknya lebih agresif dan terencana secara sistematis dalam upaya memanggil pulang orang-orang terbaik, untuk membangun bangsa sendiri dan mengambil peran dalam mendorong akselerasi pembangunan ekonomi. China menempuh strategi ganda yang sangat efektif dengan membangun infrastruktur ekonomi dan pendidikan secara bersamaan.

               Di bidang ekonomi, pemerintah China menciptakan lingkungan makroekonomi yang dinamis dan kondusif untuk menarik investasi baik domestik maupun asing, terutama melalui foreign direct investment (FDI). Industri manufaktur dibangun secara masif untuk menopang pertumbuhan. Pusat-pusat bisnis dan perdagangan dikembangkan dengan jaringan luar negeri yang tertata rapi, sehingga memacu pergerakan aktivitas bisnis dan perdagangan yang sangat prospektif. Maka, dalam waktu yang tak terlalu lama, China berkembang menjadi negara terbuka bagi pasar global dan investor-investor asing yang memberi kontribusi pada dinamika pertumbuhan ekonomi di negeri berpenduduk 1,3 miliar jiwa itu.

                 Strategi pembangunan ekonomi pun diperkuat melalui apa yang disebut special economic development zones, dengan menjadikan suatu wilayah tertentu sebagai pusat pertumbuhan. Wilayah-wilayah tersebut antara lain Shenzhen, Zhuhai, Shantou, Xianmen, Hainan, Shanghai, Dalian, Guangzhou, Tianjin, Zhanjiang, dan masih banyak lagi.

            Sejalan dengan itu, China juga membangun sebanyak 15 zona perdagangan bebas, 32 zona pembangunan teknologi-ekonomi setingkat-negara, dan 53 zona pembangunan industri berteknologi tinggi di sejumlah kota besar dan menengah. Pemerintah pusat di Bejing kemudian mendorong setiap wilayah tersebut untuk saling berkompetisi menarik pulang tenaga-tenaga terdidik dan berbakat dengan menawarkan aneka insentif seperti pemotongan pajak, pemberian kredit lunak untuk berbisnis, kemudahan izin usaha, pembebasan biaya perkantoran, fasilitas perumahan yang baik, dan promosi yang lebih cepat.

               Sampai saat ini lebih dari 110 macam special zones dan industrial parks telah dibangun dan khusus diperuntukkan bagi para returnees. Bahkan lebih dari 6.000 jenis usaha telah dibuka di lokasi-lokasi tersebut yang mempekerjakan lebih dari 15.000 returnees. 

     Setelah melihat basis infrastruktur ekonomi yang mulai tertata baik, orang-orang terdidik China yang bekerja di luar negeri secara bergelombang mulai pulang kembali ke Tanah Air. Mereka bekerja sebagai eksekutif profesional di berbagai perusahaan swasta atau merintis dan mengembangkan bisnis sendiri, bahkan tidak sedikit pula yang bekerja di kantor-kantor pemerintah. Saksikan, hampir semua lembaga finansial utama China seperti Central Bank dan Securities Regulatory Commission dipenuhi oleh tenaga-tenaga ahli berpendidikan dan berpengalaman kerja di luar negeri.

             Para tenaga ahli berpendidikan luar negeri tersebut menjadi semakin yakin atas pilihan kebijakan pemerintah dalam membangun perekonomian nasional karena banyak sekali pusat-pusat bisnis dan perusahaan-perusahaan swasta berteknologi tinggi beroperasi di China yang masuk dalam daftar NASDAQ di Amerika Serikat (AS). Dengan bekal pengalaman kerja selama bertahun-tahun di berbagai multinational corporations (MNCs), mereka kembali ke China untuk berkontribusi dalam membangun dan memperkuat sistem serta aktif dalam proses perumusan kebijakan publik untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Hal yang membuat mereka bersemangat pulang adalah tawaran gaji yang besar. Dengan bergelar MBA dari universitas-universitas prestisius di AS, mereka bisa memperoleh gaji dua-tiga kali lebih tinggi dibandingkan mereka yang berpendidikan dalam negeri.

             Di bidang pendidikan, China membangun banyak sekali universitas berkelas dunia untuk mendidik tenaga-tenaga ahli bidang kedokteran, pertanian, ekonomi/manajemen, teknologi informasi/komunikasi, teknologi industri, bisnis/keuangan, dan lain-lain. Bayangkan, pada 2005 China mampu melahirkan sarjana sains dan keteknikan sebanyak 700.000, 11 kali lipat melampaui AS yang hanya 60.000. Tidak berlebihan bila China bercita-cita memiliki paling kurang 100 perguruan tinggi terbaik dunia sampai akhir abad ke-21 nanti, sehingga negara ini akan menjadi kiblat baru pendidikan di luar AS dan Eropa.

            Untuk itu, pemerintah China mengalokasikan dana sebesar US$125 juta bagi 10 universitas terbaik dan US$225 per tahun khusus untuk dua universitas yang masuk 25 besar dunia yakni Beijing dan Tsing-Hua sebagai percontohan. Selain itu, pemerintah China juga membangun banyak sekali pusat-pusat penelitian dan pengembangan (research and development) guna memfasilitasi para ilmuwan dan peneliti, untuk melakukan penelitian ilmiah baik untuk keperluan akademik maupun riset terapan guna menopang pengembangan industri.

              Dengan begitu, mereka lebih menekuni profesi dalam pengembangan sains dan keilmuan, sehingga tak ada waktu untuk memikirkan masalah politik apalagi melakukan demonstrasi dan protes massal. Untuk menarik pulang para ilmuwan bergelar PhD yang bekerja sebagai pengajar/peneliti di universitas luar negeri, pemerintah China menawarkan gaji yang tak kalah menggiurkan. Bagi ahli ekonomi dengan pengalaman kerja antara 5-10 tahun, misalnya, disediakan gaji antara US$30.000,00 sampai US$50.000,00, ditambah fasilitas perumahan dan berbagai tunjangan lain (kesehatan, transportasi, liburan).

                Dunia mengetahui, peletak dasar strategi kebijakan ini adalah Deng Xiaoping yang dijuluki sebagai capitalist roader yakni sosok penganut setia ideologi sosialisme ortodoks yang menggerakkan proses revolusi sosial-politik, tetapi kemudian berbalik arah dan menempuh jalan kapitalisme dengan menyerap–baik terus-terang maupun tersembunyi–nilai-nilai ideologi kapitalisme, untuk melakukan restorasi politik dan ekonomi berdasarkan prinsip-prinsip dasar kapitalisme pasar. Pada 1980-an, Deng mengirim anak-anak muda berbakat ke negara-negara kapitalis Barat untuk sekolah dengan keyakinan bahwa sekalipun hanya sedikit saja dari mereka yang pulang kembali, pasti akan membawa dampak pada transformasi sosial ekonomi China di masa mendatang. Deng lalu memerintahkan Menteri Pendidikan, ketika itu Zhao Ziyang, yang kemudian menjadi Sekjen PKC dan perdana menteri, untuk merumuskan blue print dengan menekankan apa yang disebut store brain power overseas. Kebijakan ini berjalin kelindan dengan reformasi ekonomi yang ditempuh dengan menganut pasar terbuka dan perdagangan bebas, yang ditandai oleh bergabungnya China ke dalam World Trade Organization (WTO).

               Dalam tempo dua dekade kemudian, kombinasi kedua strategi kebijakan tersebut benar-benar mengantarkan China pada kemajuan ekonomi sangat dahsyat, yang oleh banyak ahli dilukiskan sebagai bentuk quantum leap in economic development seperti tercermin pada rata-rata pertumbuhan ekonomi sekitar 8%-9% per tahun.

               Pemimpin China telah bertukar generasi, namun penguasa baru tetap meneruskan kebijakan dasar warisan Deng Xiaoping. Mereka terus memacu pembangunan ekonomi nasional dengan menarik pulang ilmuwan-ilmuwan berbakat, akademisi-akademisi bereputasi internasional, ahli-ahli ekonomi terpandang, dan pengusaha-pengusaha berkelas dunia terutama yang bergerak di bidang industri teknologi tinggi. Menurut laporan kantor berita Xinhua, sekitar 250 ilmuwan terkemuka yang memimpin dan mengelola pusat-pusat pengembangan sains dan teknologi nasional adalah para returnees dari Amerika dan Eropa. Dengan pilihan strategi demikian, China telah berada pada jalur yang benar dan mulai memetik serta menikmati brain gain yang memberi kontribusi besar pada pertumbuhan ekonomi yang spektakuler itu.

Perkembangan luar biasa negara China saat ini menjadikkan topik pembicaraan hangat diseluruh dunia. Untuk memetik manfaat dari revolosi besar ini, dalam tulisan makalah ini hanya di batasi pada bagaimana China dapat ‘merebut’ kembali kejayaan sains dan tekhnologinya di masa lalu, yang hampir sebelum tiga dekade ini menutup diri dari dunia luar oleh politik komunisme. Tulisan pada makalah ini disarikan dari Dari Kumpulan Tulisan Jefrrey Mervis dan June Kinoshita pada Journal Science. Vol. 270, 17 November 1995, yang khusus memotret bagaimana lompatan kemajuan perkembangan sains yang luar biasa di negara China. 

PETA GEOGRAPHY SCIENTIFIC DI CHINA 
 Peta scientific China berkembang sangat mengesankan, hampir sebagian besar profinsi dan kota-kota di China mempunyai keunggulan-keunggulan yang khas dibandingkan dengan propinsi-propinsi yang lain dalam bidang sains. Berikut ini Ringkasan peta scientific di China, yang disajikan dalam bentuk Tabel Berikut:

Tabel 1. The Scientific Geography of China
No
Kota
Keunggulan Sains
1
Urumqi
Pusat perkembangan tekhnologi luar angkasa China dilengkapi dengan 25 meter radio telescope, tempat ini adalah berupakan base line yang sangat luas untuk oberrvasi luar angkasa
2
Xianjiang
Pusar industri minyak China, yang mendukung penelitian dasar dalam bidang geology, palaentology dan kimia
3
Qinghai
Pusat penelitian arkeologis China
4
Xizang
Pusat penelitian dan observatory energi kosmik X ray partikel.
5
Wuhan
Pusat komunikasi seperti halnya Chicago, dengan Universitas dan Institut terbaik, pusat penelitian dalam telekomunikasi fiber, rice breeding dan biological pest control
6
Zigong
Daerah ini merupakan jurassicx cemetery, dengan fosil dinosaurus dengan umur kurang lebih 140 juta tahu yang lalu.
7
Guizhou
Merupakan pusat dari penelitian astronomi
8
Chengjiang
Merupakan pusat dari penelitian tentang fosil yang berumur lebih dari 550 juta tahun yang lalu
9
Guangdong
Merupakan pusat pendidikan dengan dukungan universitas terbaik, pada propinsi ini pemerintah lokal memberikan dukungan penelitian-penelitian dalam bidang ekonomi
10
Hainan
Pusat dalam penelitian genetika untuk tanaman
11
Xicheng
Pusat penelitian dalam bidang komunikasi, cuaca, dan penelitian satelit
12
Taiyuan
Pusat penelitian dalam bidang komunikasi, cuaca, dan penelitian satelit
13
Hefei
Merupakan pusat universitas tekhnologi elit di China, pusat laboratorium sycroton radiation, ada 4 CAS institute
14
Nei Mongol
Pusat penelitian terhadap aktivitas manusia,, dengan didukung padang rumput sampai dengan gurun.
15
Changchun
Pusat industri China, ada 10 lembaga penelitian dengan dukungan dana ford China R&D fund, Jilin University merupakan 10 besar PT terbaik di China
16
Shenyang
Pusat penelitian logam, dengan dukungan institute of metal science dipimpin oleh seorang ilmuwan top wanita
17
Qinqdao-Shandong
Terdapat binatang dan tanaman yang hidup lebih dari 15 juta tahun yang lalu
18
Nanjing
Pada kota ini terdapat ilmuan Universitas Nanjing yang bersaing dengan ilmuan universitas peking dalam mengisi jurnal internasional, terdapat purple mountain observatory untuk instrumen astronomy
19
Shanghai
Merupakan tempat munculnya pusat penelitian baru di China, taman biotekhnologi, 16 CAS institute dan 24 laboratorium kunci dengan dukungan tekhnologi tinggi
20
Fujian
Terdapat Xiament university yang merupakan universitas terbaik dalam physichal chemistry untuk permukaan padat
21
Taiwan
Pusat perdangan besar
22
Shantou
Tempat shantou university dengan dukungan dana sebesar 110 juta dolar amerika dari investor konglomerat Li Ka-Shing
23
Shenzhen
Merupakan kota dengan booming ekonomi
24
Hongkong
Merupakan pusat perdagangan dan research and development di China, didukung dengan universitas sains dan tekhnologi ultramodern Universitas-universiats ini banyak menyumbang ilmuan China terbaik.

BERBANJAR MENUJU SAINS YANG TERDEPAN 
Dua dekade sebelum China membuka diri pada dunia luar kondisi sains dan tekhnogi China sangat memprihatinkan, banyak dari universitas dan laboratorium-laboratorium penelitian yang ‘berdebu’. Tidak sedikit universitas dan laboratorium penelitian tidak dilengkapi dengan Air Conditioner yang layak (Science, 1995: 1134). Penghargaan terhadap saintist sangat rendah, sehingga banyak ilmuan-ilmuan China memilih berkarir di luar negeri, banyak dari ilmuan-ilmuan muda China tidak mau kembali ke negaranya setelah menempuh pendidikan tinggi di luar negeri.


Namun setelah lebih dari dua dekade China membuka diri dari dunia luar, khususnya dalam bidang ekonomi perdangangan, pertumbuhan ekonomi China berkembang dengan sangat ‘mencengangkan’. Rupanya perkembangan ekonomi ini kemudian berdampak terhadap meningkatkatya alokasi dana penelitian dan pendidikan di China, yang kemudian mampu merubah wajah sains dan tekhnologi di China, china mengalokasikan Pembelanjaan untuk pengembangan sains dan teknologi perusahaan, institut dan universitas dari 7,5 milliar US$ (Science, 1995:1135) menjadi 245,0 miliar yuan (US$30,85 miliar) (www.kapanlagi.com, 2006) 

Penambahan dana penelitian dan pendidikan yang cukup dramatis ini, rupanya banyak menarik saintist-saintis China kembali ke negaranya, serta mempu membuat China mengirim saintist-saintis muda untuk belajar di luar negeri, serta mempesiunkan dengan hormat saintist yang sudah berumur lebih dari 60 tahun., langkah ini dilakukan untuk memberikan kesempatan pada saintist muda untuk lebih banyak berkiprah untuk sebuh tujuan besar ‘mendominasi’ sainst secara global pada abad 21. Saintist muda China lulusan dari universitas ternama di luar negeri di gaji empat kali lipat, dengan jaminan perumahan dan sosial yang baik. Permasalahan perumahan adalah permasalahan yang besar di China.
 
Selain didukung dana dari pemerintah, banyak yayasan (foundations) yang memberikan dana untuk research dan pendidikan di China, dana-dana dari yayasan ini banyak dari sumbangan para taipan-taipan China yang sukses di dalam dan luar negeri, melalui konsep reverse brain drain Businessweek ketika membedah geliat sang naga Cina Raya menampilkan profil para tokoh Cina perantauan yang sukses di Lembah Silikon dan punya komitmen kuat untuk negeri asal mereka (www.unisodem.org, 2008).

Ambil contoh, Hua Yuan Science and Technology Assn yang didirikan pemuda (bernama Hong Chen) peraih gelar doktor dari State University of New York. Perusahaan ini mengabdikan diri untuk sebuah mimpi besar menghubungkan para pemimpin teknologi Cina yang tinggal di AS dengan saudara mereka di Cina.
Jaringan ini memungkinkan arus-deras informasi masuk ke Cina Daratan dan mengangkat perusahaan Cina ke medan global. Model yang juga telah dikembangkan India dan Taiwan memberi andil besar dalam menghubungkan perusahaan Cina dengan rekan mereka di Lembah Silikon (www.unisodem.org).

David Sheff dalam China Dawn menulis pahit getir perjuangan para pemuda Cina, khususnya yang bekerja di Lembah Silikon. Mimpi mereka adalah membangunkan geliat Sang Naga Cina Daratan melalui pembangunan infrastruktur teknologi informasi. Inilah proses reverse brain drain, yakni mengalirnya kontribusi para pemuda Cina yang ada di luar negeri (www.unisodem.org).

NSFC DAN CAS SALAH SATU TULANG PUNGGUNG PENGEMBANG SAINS DI CHINA
Salah satu foundation yang berkembang pesat dalam mensuport program Research adalah NSFC (National Natural Science Foundation) yang didirikan pada tahun 1985 dengan mengkopy model U.S National Science Foundations, membagi dirinya menjadi enam departemen, yaitu bidang mathematika dan Physical Science, chemical science, life science, earth science, material and engineering science dan information science. Yayasan ini pada akhir tahun 1994 memberikan dukungan dana penelitian kepada 3.500 peneliti individual, yang dipilih dari 20,000 proposal dengan dana rata-rata US$10,000, (Science, 1995: 1135).
 
Selain foundation yang tak kalah besar peranannya dalam ‘mendorong’ perkembangan sains dan tekhnologi di Chin adalah kehadairan China Association for Science and technologi (CAS), yang merupakan ‘payung dari ratusan organisasi sains di China, sampai-sampai kadangkala saintis di China tidak tahu siapa bos mereka’. CAS ini memfokuskan oada kegiatan research (Science, 1995: 1135) CAS mendanai 123 buah institut dengan jumlah pekerja sekitar 80.000 orang yang bekerja di bdang pengembangan sains. CAS mampu mengupayakan 40% dari anggaran yang digunakan untuk penelitian, 60% lagi berasal dari program khusus dan sumber-sumber dana swasta.

PEMERINTAH CHINA MEMFOKUSKAN PEMBERIAN DANA UNTUK          LABORATORIUM-LABORATORIUM KUNCI
Pemerintah China mengembangkan laboratorium-laboratorium kunci. Laboratorium-laboratorium kunci ini adalah strategi pemerintah China dalam menghemat dana penelitian tetapi produknya mampu berdiri terdepan dalam global science (Science, 1995:1137). Dan semua fasilitas laboratorium kunci ini di buka dan disharingkan dengan peneliti-peneliti dari luar laboratorium kunci. Bisa kita bayangkan bila dana penelitian ini dibagi rata pada semua laboratorium-laboratorium yang ada di China, maka tidak akan pernah cukup dana untuk mendapatkan hasil penelitian dan tekhnologi yang bermutu.

Setiap laboratorium-laboratorium kunci mendapatkan ’gelontoran’ dana yang sangat besar, pada tahun 1995 saja pemerintah menyediakan dana lebih dari 1 juta US$ hanya untuk moderenisasi fasilitas laboratorium. Laboratorium-laboratorium kunci ini di bangun tidak terpusat di ibu kota negara saja, tetapi merata pada semua wilayah di China, dengan separuhnya berada di Beijing dan Shanghai (science, 1995: 1137).

Untuk menjamin ’mutu’ laboratorium-laboratorium kunci, dilakukan review ulang (akreditasi ulang) dalam siklus empat tahunan oleh NFSC Penilaian ini bertujuan untuk mcmotivasi peningkatan kualitas penelitian. kategori nilai yang diberikan adalah A. B, dan C. Jika laboratorioum kunci mendapat nilai C, konsekuensinya bantuan dana penelitian dipotong, dan mereka kehilangan peringkat sebagai laboratorium kunci, serta dicoret dari daftar laboratorium kunci. Alasannya adalah, pekerjaan penelitian yang dilakukan dan bakat penelitian ilmuwan di laboratorium tersebut sangat kurang. Berikut ini ditampilkan 11 laboratorium kunci yang mendapat nilai A berdasarkan penilaian NSFC. (Science, 1995: 1338). 

Akibat dari kebijakan ini jumlah laboratorium tumbuh luar biasa cepat dari 10 laboratorium kunci menjadi 155 
 laboratorium kunci.

Tabel 2. Sebelas Laboratorium Kunci yang Mendapat Nilai A Berdasarkan Penilaian NSFC.
Institusi Induk

Nama Laboratorium



Universitas Nanjing

Mikrostruktur Padat



Universitas Qinghua

Sistem dan Teknologi Pintar

Universitas Xiamen

Fisika Kimia Permukaan Padat



Univeristas Zhejiang

Komputer Desain dan Grafis



Univeristas Jilin & Universitas Qinghua, CAS Institut Semikonduktor, Beijing

Optoelektronik Terpadu



CAS Institut Akustik. Beijing

Akustik, Proses Bicara. dan Sinya



CAS Insiitut Fisika Atmosfir, Beijing

Model Numerik untuk Ilinu Atmosfir Dinamika Fluida

dan

CAS Institut Biofisika

Biomakromolekul



CAS Institut Riset Metal, Shenyang

Material Lemah dan Keras



CAS Institut Teknik Fisika, Shanghai

Fisika Inframerah



CAS Institut Virologi, Beijing

Virologi Molekuler dan Rekayasa Genetik


PENGEMBANGAN JARINGAN KERJASAMA ELEKTRONIK UNTUK MENINGKATKAN KOMPETISI ILMUWAN CHINA
Ilmuwan di Cina berharap kompetisi akan lebih baik dengan adanya akses internet. Tahun 1994. ketika Cina pertama kali terhubungkan langsung dengan Internet Link. sudah terdaftar 1.000 pengguna, tahun 1995 pengguna internet sudah mencapai 10.000 orang. Fasilitas teknologi ini telah mendorong gelombang sains Cina menuju ke arah penelitian berskala global. Mengakses internet menjadi bagian hidup sehari-hari bagi para ilmuwan. Dengan adanya internet, banyak peneliti Cina melakukan kerjasama dengan Eropa dan Amerika Serikat baik untuk proyek pemerintahan atau untuk proyek penelitian masa depan. Dengan era globalisasi ilmuwan barat banyak yang datang ke Cina. dan membuat kontrak kerja kolaborasi untuk mcmbicarakan dana sains dan pcngcmbangan sains di Cina.

Untuk mendukung keselarasan dalam hal menyampaikan pesan yang urgen, internet adalah pilihan lembaga penelitian, lembaga pemerintahan. atau antar individu peneliti. Jaringan internet di Cina dikelola oleh China Education and Re.^curch Network (CERNET) yang mampu menjangkau semua lembaga penelitian di bavvah naungan CAS dan NSFC, universitas, lembaga pengembangan sains, dan Kcmenterian Sains dan Teknologi. Jaringan lain misalnya; CASnet, khusus melayani jaringan antar institusi CAS; menghubungkan 1090 buah universitas di Cina (Campus Network), melayani beberapa perguruan tinggi dan kalangan internalnya. Chinanet, jaringannya lebih luas dan berusaha menjangkau komputer seluruh Cina sebanyak mungkin. Dengan internet, para ilmuwan dapat berkomukasi dengan ilmuwan lain hanya dalam satuan detik.

PEMBERIAN INSENTIVE DAN PERBAIKAN LABORATORIUM UNTUK MEMIKAT ILMUWAN MUDA
Pada masa China belum membuka diri terhadap dunia luar, permasalahan utama yang dihadapi oleh China adalah banyaknya scientist muda China tidak tertarik untuk mengabdikan dirinya kepada negaranya, hal ini disebabkan karena gaji mereka yang rendah serta tidak adanya jaminan sosial yang baik bagi mereka. Bahkan bagi scientist senior keadaan China pada saat itu juga dianggap kurang menarik. Mnenurt Feng Keqin, wakil presiden riset USTC dalam kurun waktu dua tahun saja mereka kehilangan 8 profesor dari 25 profesor yang ada (Science, 1995: 1142).

Seorang saintist dengan gelar Doktor, pada tahun 1984, digaji tidak berbeda jauh dengan pekerjaan yang lainnya, bahkan gaji dosen sangat jauh berbeda dengan gaji pada sektor komersial. Pemerintah Cina juga memikirkan masalah yang dihadapi para ilmuwan. namun kemampuan pemerintah untuk meningkatkan gaji sangat terbatas.

Untuk membuat para ilmuwan muda tertarik, pernerintah mengambil pelejaran dari ekonomi pasar dan menawarkan insentif. NSCF menetapkan hadiah beasiswa sejak tahun 1992, masing-masing pemenang mendapatkan uang sebesar $ 75.000 untuk 3 tahun. Hadiah ini akan mendorong ilmuwan muda bekerja lebih giat. Banyak juga ilmuwan yang kembali dari luar negeri merasa shock karena kondisi dan fasilitas laboratorim yang masih minim. Menyadari hal ini mulai dilakukan pembangunan Insitut CAS dengan fasilitas ultra modern sehingga banyak ilmuwan muda kembali dari luar negeri dan bekerja di laboratorium ini, misal pembangunan oleh CAS tentang studi otak. 

Namun demikian juga banyak pula ilmuwan yang kembali ke negaranya karena idealisme dan dedikasi yang tinggi untuk memajukan bangsanya. Mereka kembali bukan hanya karena insentif tetapi ingin merubah situasi dan meningkatkan kemajuan negaranya. Salah satu ilmuwan Cina yang terkenal Han Jisheng sebagai direktur Pusat Penelitian Neuro Sains Universitas Medis Beijing. berhasil mendapat penghargaan dalam studinya selama 25 tahun tentang efek analgesik akupuntur, eksplorasi biologi dan mekanisme kimia neuron. Kemahirannya telah diturunkan kepada mahasiswanya yang telah tamat kuliah. Han ini termasuk dalam daftar ahli yang terkemuka di Universitas Stanford dalam bidang rasa sakit yang timbul akibat penyakit.

MENJALIN KERJASAMA INTERNASIONAL UNTUK LEGITIMASI KERJA ILMUWAN CHINA
Kerjasama ilmuwan China dengan ilmuwan dari luar negeri seperti ilmuwan dari negara-negara barat dan Amerika akan membantu melegitimasi kerja para ilmuwan Cina. Saat ini China banyak menjalin kerjasama dengan luar negeri yang berdampak pada meningkatnya status peneliti dan hasil penelitian negara China. Dari kerjasama internasional ini bukan hanya ilmuan China saja yang dapat ’memetik’ manfaat. Bagi ilmuan negara asing berkolaborasi dengan ilmuan China memberikan kesempatan untuk membantu secara nyata dan mendapatkan akses terhadap kehidupan unik China dan Sumber daya china yang sangat kaya.

BEBERAPA CONTOH PENELITIAN UNGGULAN DI CHINA
Dalam Bidang Biotekhnologi (Agrikultur dan Penelitian Obat-Obatan)
Ilmuwan tumbuhan Li Baojian dari Universitas Cornell menerima undangan Hari almamater untuk mengelola laboratorium biologi molekuler di Universitar Zhongshan. Ini adalah upaya ilmuwan Cina untuk memajukan sains di Cina. Bidang bioteknologi berkembang pesat di Cina. Pada dekade yang lalu para ilmuwan yang baru kembali. Seperti Li telah membantu menanamkan dasar-dasar bioteknologi seperti DNA rekombinan dan teknologi transgenik di Cina. Lebih dari 120 perusahaan, beberapa di antaranya sudah membentuk usaha bersama dengan investor asing, telah membangun pabrik untuk menghasilkan biofarmasi seperti vaksin hepatitis B, insulin rekombinan, interferon, dan hormon pertumbuhan. China telah menunjukkan perubahan besar dari negara yang tidak maju dengan kemampuan yang terbatas dalam penelitian dasar menjadi negara yang berkembang cepat dan maju dalam penerapan biotekhnologi.

Contoh lain kemajuan dalam bidangbiotekhnologi di China adalah telaj dihasilkanya ikan transgenik, tembakau transgenik. Dalam bidang pertanian modern (biotech farm) cina merupakan negara yang paling maju dalam memanfaatkan genetic markers dan alat-alat persilangan padi. Cina sangat peduli dan meyakini bahwa rekayasa genetik agrikultural dan obat-obatan dapat berperan penting untuk suplai kebutuhan dalam negeri, dan bahkan untuk di ekspor ke luar negeri.

Dalam bidang biofarmasi, China menyatakan masih menempatkan dirinya ’sebagai murid’ walaupun obat-obatan China sangat terkenal di dunia. Mereka inginlebih maju lagi. Saat ini China berusaha memenuhi pendanaan jutaan Yuan untuk melakukan parikasi interferon dan interleukin sebagai sarana produksi obat-obatan generik.

Dalam Bidang Epidemology
China merupakan negara yang mempunyai keadaan lingkungan yang unik, sehingga perlu penangangan yang cukup besar. Pada wilayah-wilayah miskin China seperti kabupaten Lingu di propinsi Shangdong sebelah timur dari pusat ibu kota China, banyak penduduk yang belum memperoleh pendidikan formal. Di wilayah ini ini banyak penderita kanker lambung (gastric cancer), para ahli epdemology China banyak melakukan penelitian salah satunya adalah bagaimana meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap penyakit ini, yang mungkin dapat meningkatkan angka harapan hidup penduduk, serta upaya-upaya menemukan pengobatan dan pencegahan melalui research-research yang lain.

Dalam Bidang Lingkungan Hidup
Terkait dengan penelitian di bidang penelitian lingkungan hidup, pemerintah China mengembangkan jaringan monitoring nasional (national monitoring network). Permasalahan utama mengenai lingkungan hidup yang dihadapi China adalah deforesisasi dan pengembangan bahan bakar alternatif, selain itu juga penekanan juga diletakan pada pemantauan pengaruh lingkungan terhadap siklus air, bencana alam, dan emisi dari gas rumah kaca. Pengembangan penelitian lingkungan di China diwadahi dalam program ambisius yang diberi nama China Enviromental Research Network (CERN), CERN ini di bawah manajemen CAS, CERN lebih dari 5 tahun ini mendapatkan suport dana sebesar US$16 juta dari Bank dunia dan US$ 10 juta dari pemerintah China.

REFORMASI PENDIDIKAN SAINS DI CINA
Populasi Cina tahun 1995 sebanyak 1.2 milyar suatu jumlah yang besar dan akan terus meningkat, tetapi pendapatan perkapita mereka rendah. degradasi lingkungan terjadi dengan serius. Pembangunan berkelanjutan tergantung kepada aplikasi sains dan teknologi, dikombinasikan dengan restorasi seperti filosofi "hidup harmonis dengan alam /living harmony with nature" dan "hemat adalah suatu kebaikan /frugality is a merit". Rakyat Cina menginginkan modernisasi daiam beberapa tahun ke depan, ingin menjadi kaya karena reformasi kebijakan politik yang sangat terbuka. Tetapi perkembangan yang sangat cepat akan menimbulkan masalah serius dan in-stabilitas, jika tidak diarahkan dengan moralitas dan sains.

CAS sebagai lembaga yang bertanggung jawab di bidang itu, menghitung faktor-faktor tersebut dan menghabiskan prioritas pendapatannya sebanyak $ 325 juta pada tahun 1994. Disimpulkan bahwa 30% aktivitasnya dicurahkan kepada penelilian dasar, 30% untuk penelitian populasi penduduk, sumberdaya dan lingkungan. 40% lagi aktivitasnya untuk penelitian terapan. Dengan kategorisasi tersebut. berarti memunculkan beberapa proyek baru. 

Misalnya, Chinese Ecological Research Netwwork (CERN) mcngembangkan 29 stasiun daerah dengan berbagai permasalahan lingkungan. Ilmuwan membuat observasi jangka panjang dan menghubungkan studi komprehensif dalam upaya membenahi degradasi lingkungan. Mereka juga mendidik masyarakat lokal tentang teknologi yang cocok unluk agrikultur dan produksi. Teknologi sains dikendalikan oleh tekanan pasar. Dalam 10 tahun sebelum tahun 1995, CAS telah memantapkan hubungan dengan > 3000 pabrik dan perusahaan sehubungan dengan kerjasama dalam bentuk transfer teknologi dan penelitian kontrak. Sekitar 10% staf CAS bekerja di industri, tetapi statusnya tetap dipertahankan sebagai akademisi untuk membantu mereka menyesuaikan diri kepada situasi baru.

Kemajuan tersebut mendorong ilmuwan Cina untuk mengajukan permohonan kepada pemerintah untuk menyediakan fasilitas yang besar dan lengkap, misalnya sumber cahaya sinkroton generasi ketiga, pabrik taucharm, dan teleskop terbaru. Ilmuwan lain menuntut perbaikan finansial. Untuk meningkatkan eilsiensi dan mengembangkan kompetisi. maka diadakan pengurangan sejumlah staf permanen di institut. Caranya adalah mempensiunkan pekerja pada usia 60 tahun. Pada waktu yang sama. Cina meningkatkan peneliti postdoctoral, staf temporer, beasiswa tamu, dan membuka lowongan kerja untuk ilmuwan yang berbakat, selanjutnya setelah ilmuwan muda dilatih penelitian selama kurang lebih sepuluh tahun, diharapkan mereka dapat memasuki industri dan universitas, untuk ilmuwan muda yang berbakat. Selanjutnya, setelah ilmuwan muda dilatih penelitian dalam waktu 10 tahun, diharapkan mereka dapat memasuki industri atau universitas.

KESIMPULAN
Beberapa pelajaran yang dapat dipetik dari revolusi sains di Cina, paling tidak ada empat pelajaran penting yaitu; Pelajaran pertama, keberpihakan pemerintah dalam bidan pendidikan, pengembangan sains dan tekhnologi. Keberpihakan ini salah satunya diwujudkan dengan pemberian anggaran yang lebih dari cukup untuk hal-hal tersebut, dana tersebut dapat dimanfaatkan untuk upgrading semua istrument-instrument yang terkait dengan pengembangan sains dan tekhnologi serta dana grant untuk kegiatan research. Pelajaran kedua, perlunya kesadaran lembaga non goverment seperti foundations-foundations untuk mensuport dana-dana penelitian, pendidikan untuk pengembangan tekhnologi, dana foundations ini dapat diperoleh dari pengusaha-pengusaha yang peduli terhadap perkembangan sains, pelajaran ketiga, kesejahteraan para saintist, para saintist perlu mendapatkan gaji yanglebuh dari cukup dan jaminan sosial yang baik, Pelajaran keempat, membuka kerjasama dengan luar negeri, kegiatan ini membantu meningkatkan ’nilai’ research dan tekhnologi temuan dari suatu negara, Pelajaran kelima, Reformasi pendidikan sains di sekolah, pendidikan sains di sekolah harus digeser dari content based menuju kepada pembelajaran sains yang lebih sainstifik, yaitu pelajaran sains yang mampu mendidik siswa bekerja layaknya seorang saintis.

DAFTAR PUSTAKA
Guangzhao, Zhou. 1995. The Course of Reform at The Chinese Academy of Science. Science. Volume 70. Halaman 1153.
Kinoshita. June. 1995. Government Focusses Funds, and Hopes, on Hlile Teams. Science. Volume 70. Halaman 1137-1139.
Kinoshita. June. 1995. Scientist Hope Competition Will Improve Inicrnet Access. Science. Volume 70. Halaman 1141-1142.
Kinoshita, June. 1995. Incentives Help Researchers Resist Lure of Commerce. Science. Volume 70. Halaman 1142-1143.
Kinoshita, June. 1995. Agriculture Finds A Niche: Drug Researchers Seek Help. Science. Volume 70. Halaman 1147-1149.
Lilan, Zhu. 1995. The Role of Chinese Science and Technology in Economic Development. Science. Volume 70. Halaman 1154.
Mervis. Jeffrey. The Long March to Topnotch Science. Science. Volume 70. Halaman 1134-1137
Mervis, Jeffrey. Reading The Tea Leaves in A List of Major Priorities. Science. Volume 70. Halamanll39-1141.
Mervis, Jeffrey. The Right Ties Can Save Lives and Move Mountains. Science. Volume 70. Halaman 1144-1147.
Mends. Jeffrey. China's Unique Environment Favors Large Intervention Trials. Science. Volume 70. Halaman 1149-1151.
Plafker. Ted. 1995. National Monitoring Network Docs Science and A Lot More. Science. Volume 70. Halaman 1149-1151.

No comments:

Post a Comment