Laman

Thursday, August 22, 2019

Terorisme

Teroris adalah ahli mengendalikan pikiran. Hanya sedikit yang terbunuh, tapi berhasil membuat takut milyaran manusia dan dapat menggungcang struktur politik.

Teroris menggelar adegan kekerasan yang mengerikan yang menangkap imajinasi kita dan mengubahnya melawan kita. Dengan membunuh segelintir orang, para tetoris membuat jutaan orang takut atas hidup mereka.

Terorisme adalah teater dengan dampak emosional. Bukan material. Teroris melakukan misi untuk mengubah keseimbangan politik kekuasaan melalui kekerasan, meski tidak memiliki pasukan.

Dalam terorisme ketakutan adalah cerita utama. Karena itu, tulis Harari, teroris menyerupai lalat yang mencoba menghancurkan sebuah toko cina. Lalat itu sangat lemah sehingga tidak bisa menggerakkan bahkan sebuah cangkir teh. Jadi bagaimana seekor lalat menghancurkan toko cina itu? Ia mencari seekor banteng, lalu masuk ke dalam telinganya, dan mulai berdengung. Banteng menjadi liar dengan diliputi rasa takut dan marah, dan menghancurkan toko cina itu. Inilah yang terjadi setelah 9/11, ketika fundamentalis islam.menghasut banteng Amerika untuk menghancurkan toko cina timur-tengah. Sekarang mereka berkembang di reruntuhan. Dan tidak kekurangan banteng pemarah di dunia.

Seorang teroris seperti penjudi yang memegang kartu yang sangat buruk di tangannya, yang mencoba meyakinkan para pesainnya untuk merobak kartu-kartunya. Dia tidak akan kehilangan apapun, tapi dia bisa memenangkan segalanya.

@AOS

No comments:

Post a Comment