Laman

Thursday, May 31, 2012

Berpikir Kritis


Setiap manusia berpikir karena berpikir sudah merupakan sifat dasar manusia. Namun, sebagian besar pikiran manusia itu berat sebelah, menyimpang, parsial (tidak utuh), tak didukung oleh informasi yang cukup, atau memiliki prasangka-prasangka tertentu. Namun demikian, kualitas kehidupan manusia, dan apa yang manusia hasilkan, buat, atau bangun berdasar pada kualitas pikirannya. Sementara itu di sisi lain, pikiran yang bobrok dapat merugikan, baik uang maupun kualitas hidup manusia. Oleh karena itu, pikiran berkualitas yang dimiliki manusia tidaklah datang dengan sendirinya atau “jatuh dari langit” melainkan harus dikembangkan dan dilatih secara sistematis dan tiada henti.

Secara sangat sederhana dapat dikatakan bahwa berpikir kritis merupakan cara berpikir mengenai subjek, isi, dan masalah apapun, di mana manusia yang berpikir selalu meningkatkan dan memperbarui kualitas berpikirnya. Upaya ini dilakukannya dengan berbagai analisis, penilaian, dan rekonstruksi yang terampil. Berpikir kritis artinya diarahkan, dikendalikan, diawasi oleh diri sendiri sekaligus merupakan koreksi terhadap diri sendiri. Semua hal tersebut dilakukan secara teliti karena dikendalikan oleh berbagai tolok ukur yang berasal dari pemikiran yang berkualitas. Hal ini berkaitan dengan kemampuan komunikasi yang baik dan kemampuan menyelesaikan masalah yang dimiliki manusia, begitu juga komitmen untuk mengatasi egosentrisme dan sosiosentrisme yang menjadi sifat dasar manusia.

Dalam melakukan analisis, seseorang harus mampu mengidentifikasi (mengenali) tujuan dan mempertanyakan hal yang menjadi subjek analisisnya, begitu juga dengan berbagai informasi, asumsi, konsep utama, sudut pandang, dampak, dan kesimpulannya. Sementara itu, dalam melakukan penilaian, seseorang harus selalu memeriksa penilaian yang telah dilakukannya demi memperoleh penilaian yang jelas/jernih, tepat, teliti, dalam, luas, jujur (adil), bermanfaat, memiliki relevansi dengan segala hal yang ada dalam sebuah subjek atau masalah, dan sesuai dengan jalur pemikiran akal sehat manusia.

Dengan demikian, manusia yang selalu mengembangkan dan meningkatkan kemampuan berpikir kritisnya adalah manusia yang selalu mampu:

1. Mengangkat dan mengemukakan berbagai pertanyaan dan persoalan sangat penting dalam hidupnya, serta mampu merumuskan berbagai pertanyaan dan persoalan yang diangkat dengan jelas dan tepat;

2. mengumpulkan dan menilai berbagai kesimpulan dan cara menyelesaikan masalah menggunakan langkah-langkah tepat dan efektif;

3. tiba pada berbagai kesimpulan dan cara penyelesaian masalah yang masuk akal seraya terus mengujinya terhadap berbagai tolok ukur dan kriteria yang relevan;

4. berpikir terbuka terhadap berbagai pandangan lainnya, seraya tiada henti mengenali dan menilai berbagai prasangka, dampak, dan akibat praktis, sejauh yang dibutuhkan;

5. dan mampu mengkomunikasikan kepada orang lain mengenai berbagai cara penyelesaian yang telah dilakukannya terhadap banyak masalah kompleks dengan cara yang efektif.

Sumber: FaktaIlmiah.com

No comments:

Post a Comment