Laman

Tuesday, August 28, 2012

Membalikkan Proses Penuaan


From the book : Grow Younger, Live Longer

“Memandang badan anda dari perspektif fisika kuantum membuka modus baru pemahaman dan pengalaman badan dan proses penuaanya. Hakekat praktis dari pemahaman baru ini adalah bahwa umat manusia dapat membalik proses penuaan mereka”.

Kita telah hidup dalam penjara tanpa dinding tanpa kita sadari–pengurungan yang sepenuhnya kita ciptakan dari kebiasaan dan kebiasaan pikiran kita. Jika kita bertekat untuk menjadi lebih muda, kita harus keluar dari kebiasaan ini. Ibarat seekor bayi gajah yang diikat kakinya pada sebuah pohon, ia hanya dapat belajar bahwa ia hanya bisa bergerak dalam ruang sempit yang amat terbatas. Bertahun tahun kemudian, sebagai gajah dewasa yang kuat, binatang ini masih tetap dalam keterbatasan sempit yang sama. Meskipun ia memiliki kekuatan untuk merobohkan pohon itu, binatang itu telah dikondisikan untuk menerima keterbatasan yang dipaksakan kepadanya.

Dengan cara yang sama, sebagian besar orang berpikir dan bertindak dalam keterbatasan sempit dari apa yang telah diajarkan kepada mereka selama anak anak tanpa mempertanyakan asumsi dasar yang menyusun pandangan dunia mereka. Kita terbiasa menerima percakapan yang lazim mengenai dunia tanpa banyak mempertanyakan. Orang tua kita, guru kita, agama kita telah membentuk pola berpikir dan bertingkah laku yang ada di sekitar kita. Kita menganggap kebenaran ini tidak mungkin salah, termasuk juga dalam kita memandang tubuh dan proses penuaannya.

Sampai baru baru ini, hanya sedikit orang yang mempertanyakan asumsi bahwa proses penuaan tidak dapat dibalik, dan oleh karena itu, selama generasi demi generasi, pendapat orang telah diperkuat kebiasaan berpikir bahwa menjadi lebih tua berarti penurunan progresif dalam kapasitas mental dan fisik. Sekarang tiba waktunya kita untuk mengubah kebiasaan kita berpikir dan bertingkah laku serta mengubah pengalaman kita mengenai badan dan proses penuaan dari perspektif yang lain.

Perspektif Kuantum

Dari perspektif fisika kuantum, realitas adalah tempat yang misterius, ajaib. Sementara dari perspektif fisik dari kehidupan sehari hari, waktu dan ruang lebih menonjol, serta entropi, kerusakan, dan proses penuaan merupakan peristiwa normal, ini bukan sifat sifat dari kenyataan kuantum. Dunia kuantum adalah sumber utama dari potensial murni, membangkitkan bahan baku untuk badan kita, pikiran kita dan fisik alam semesta. Dunia kuantum adalah rahim dari penciptaan, dunia yang tidak terlihat tempat yang terlihat didesain dan dirakit. Kita dapat meringkas prinsip prinsip kunci dari fisika kuantum dalam lima butir utama berikut ini :
  1. Dalam dunia kuantum tidak ada benda yang tetap dan pasti, yang ada hanya kemungkinan.
  2. Dalam dunia kuantum, segala sesuatu saling terkait dan tidak mungkin dipisahkan.
  3. Lompatan kuantum merupakan salah satu sifat dari dunia kuantum, yaitu kemampuan berpindah lintasan/tempat tanpa medium.
  4. Adanya prinsip ketidakpastian yaitu bahwa suatu peristiwa adalah partikel (materi) dan gelombang (energi) secara simultan. Kehendak kita yang menentukan apakah kita melihat partikel atau gelombang.
  5. Dalam dunia kuantum, seorang pengamat diperlukan untuk menciptakan suatu peristiwa. Sebelum teramati, partikel sub atom hanya ada sebagai partikel maya; semua partikel adalah maya sampai saat peristiwa itu teramati.
Sistem badan/pikiran kita sendiri juga merupakan ekspresi dari bidang kuantum yang sama yang mendasari segala sesuatu dalam alam semesta. Oleh karena itu, kita dapat menerapkan prinsip prinsip kuantum ini pada cara kita memandang badan dan proses penuaan. Bila disusun ulang dalam biologi kita, bunyinya akan sebagai berikut .
  1. Kita tidak hanya sekedar badan fisik yang kita kenali di luar kebiasaan. Pada hakikatnya status kita adalah suatu bidang kemungkinan tanpa batas.
  2. Badan kita tidak terpisahkan dari seluruh alam semesta. Kalau kesehatan kita sempurna atau utuh. Kita merasa berkembang. Kita menjadi terbatas hanya ketika kita merasa ada yang tidak menyenangkan atau ketidak tenangan. Ini datang dari perasaan terpisah.
  3. Kita mampu melakukan lompatan kuantum dalam persepsi dan interpretasi. Dengan lompatan kuantum ini kita dapat mengubah bukan hanya pengalaman badan fisik tetapi juga strukturnya. Badan fisik kita dapat melakukan lompatan kuantum dari satu umur biologis ke umur biologis yang lain tanpa harus melewati semua umur yang berada diantara keduanya.
  4. Badan kita secara serentak adalah material (seperti partikel) dan bukan partikel (seperti gelombang). Kita dapat memilih untuk mengalami badan kita secara fisik atau sebagai jaringan energi, transformasi, dan kecerdasan.
  5. Sebelum kita memutuskan pilihan umur biologis mana untuk dialami, kita mempunyai semua kemungkinan umur biologis. Terserah pada kita untuk memutuskan usia berapa yang kita inginkan.
Bila kita memilih untuk melihat diri kita sendiri sebagai suatu kesatuan fisik, terpisah dari segala sesuatu yang lain. Kita membuang peluang untuk membalikkan proses penuaan. Bila kita  mampu melihat pada diri sendiri sebagai bidang yang penuh kemungkinan, secara erat berkaitan dengan segala sesuatu, muncul peluang baru yang luar biasa. Gunakan pemikiran ini untuk memicu pergeseran paradigma dalam kesadaran kita. Dengan pergeseran ini kita dapat memperoleh pemahaman yang  berbeda sama sekali mengenai sistem badan/pikiran yang kita alami, dunia yang kita pandang, dan hakikat keberadaan kita.

Perspektif  Spiritual

Secara tradisi pengetahuan mencoba untuk memahami dan menjelaskan cara kerja kosmos. Perspektif dari fisika kuantum menawarkan cara yang luar biasa untuk memandang hidup, badan, dan proses penuaan. Menurut Ayurveda, tradisi penyembuhan kuno dari India, proses penuaan adalah suatu ilusi karena diri kita yang sebenarnya bukan badan kita maupun pikiran kita. Hakikat alami kita, merupakan kekuasaan dari kesadaran yang selalu menyaksikan yang diluar lapisan fisik dan mental kita. Memanfaatkan dunia kesadaran di mana waktu dan ruang tidak mempunyai arti merupakan dasar pembaruan emosional dan fisik.

Memandang diri kita dari perspektif spiritual berarti mengajukan beberapa pertanyaan utama: Siapa sebenarnya kita? mengapa kita berada di sini? Apa yang sebenarnya kita inginkan? Walaupun pada pandangan sekilas semua pernyataan ini mungkin tampak tidak relevan untuk memperlambat proses penuaan, sebenarnya pertanyaan ini penting untuk pembaruan. Menggeser titik referensi internal kita dari makhluk egosentrik, yang perasaan bernilai tergantung pada posisi dan milik yang telah diakumulasikan oleh seseorang, menjadi jaringan energi kesadaran terajut dari benang kecerdasan universal, mempunyai pengaruh besar pada pikiran dan badan kita. Persepsi, intepretasi dan harapan kita mempengaruhi setiap aspek kesehatan mental dan fisik kita. Menggeser perspektif kita dan membuat pilihan baru menyediakan perangkat ampuh untuk mengubah hidup kita.

Perspektif Ilmu pengetahuan

Ilmu pengetahuan mengetahui bahwa manusia tidak menjadi tua dengan kecepatan yang sama, ilmuwan menguraikan tiga macam cara mencirikan umur seseorang:
  1. Umur kronologis, yaitu apa yang disebutkan dalam surat kelahiran kita. Umur kronologis mengukur sudah berapa kali bumi berputar mengelilingi sumbunya dan mengelilingi matahari. Umur kronologis kita tidak dapat diubah lewat pendekatan pikiran/badan, tetapi ini paling kecil kaitanya dengan cara kita merasa atau berfungsi. 
  2. Umur biologis, adalah ukuran seberapa sehat sistem fisiologi kita berfungsi. Ini merupakan komponen paling penting dari proses penuaan. Umur biologis kita dihitung dengan merujuk pada rata rata populasi manusia yang mempunyai umur kronologis sama dengan kita. Kita dapat membandingkannya dengan rata rata kelompok dan mengetahui apakah tanda tanda biologis kita lebih tua atau lebih muda ketimbang umur kronologis rekan rekan sebaya kita. Umur biologis kita dapat amat berbeda dengan umur kronologis kita, seseorang yang berumur lima puluh tahun dan memelihara dirinya sendiri dapat mempunyai umur biologis tiga puluh lima tahun demikian pula sebaliknya.
  3. Umur Psikologis, merupakan pengalaman subjektif kita mengenai seberapa tua yang kita rasakan. Banyak orang yang merasa di umur 50 tetapi merasa lebih baik daripada saat berumur 30 an. Dulu mungkin hidup tidak sehat, sakit sakitan, tidak bahagia dalam pekerjaan, tetapi sekarang dengan pola hidup sehat, menikmati hidup dan bahagia, merasa jauh lebih baik daripada waktu berumur 30 an. Jadi meskipun mereka lebih tua secara umur kronologis, mereka secara jelas merasa lebih muda ketimbang yang mereka rasakan bertahun tahun yang lalu. Umur psikologis berkaitan erat dengan umur biologis. Kemudian badan berfungsi dengan  lebih efisien, sikap lebih energetik dan perasaan lebih aktif dan gembira.
Walaupun kita tidak dapat membalik umur kronologis, kita dapat membalik ukuran yang lebih penting yaitu umur biologis dan umur psikologis - dan dengan demikian dapat memperoleh kembali vitalitas fisik dan emosional yang kita miliki di masa lalu.

Sumber: Henkykuntarto’s Blog -Wellcome to my spiritual blog

No comments:

Post a Comment