Laman

Wednesday, May 30, 2012

Filsafat Sains : Model Perubahan Ilmiah Kuhn

Perubahan dalam sebuah karir biasanya berupa perubahan detail. Yang lebih penting dan menantang bagi pemahaman metode ilmiah kita adalah perubahan besar yang terjadi pada arah sains yang lebih panjang. Contohnya perubahan baru namun penting akan langsung mempengaruhi kesehatan anda, bila anda memiliki sebuah magh.

Dulu diketahui kalau magh perut disebabkan oleh asam peptik, yang sering merupakan akibat gaya hidup stress atau makanan pedas. Namun hal ini ternyata salah. Kita tahu sekarang kalau magh disebabkan oleh bakteri, dan dapat diobati dengan antibiotik. Hal ini mengejutkan, karena ilmuan kedokteran sebelumnya tidak menyangka kalau ada bakteri yang mampu bertahan hidup pada lingkungan asam di perut. Perlu pemikiran ulang dan revisi besar-besaran dalam bidang jaringan pengetahuan tersebut untuk mengakomodasi gagasan baru mengenai bakteri yang menyebabkan magh.

Sebuah sains yang dewasa biasanya dipengaruhi pengetahuan latar belakang yang sangat banyak. Hal ini adalah gagasan-gagasan yang kita temukan dalam buku teks, hal-hal yang perlu anda ketahui untuk menjadi ilmuan. Ini adalah dasar-dasar dan diyakini tanpa ketidak sepakatan dan tanpa tantangan atau keraguan. Gagasan-gagasan dasar ini menjadi pemandu bagaimana sains dilakukan. Pengetahuan latar belakang ini berpengaruh dalam menyusun resep eksperimen apa yang pantas dilakukan, bagaimana dilakukan dan bagaimana menilai dan menafsirkan hasilnya. Pengetahuan latar belakang juga menyusun bahasa, istilah teknis, yang digunakan untuk menjelaskan detail teoritis maupun empiris. Dan pengetahuan latar belakang memaksa apa yang disebut Kuhn sebagai metafisika dasar sains, jenis asumsi dan kategori terluas untuk menjelaskan alam. Fisikawan dan astronom Aristotelian misalnya, membagi alam menjadi dua relung independen dengan hukum yang berbeda, langit dan bumi. Revolusi Kopernikus, dibuat eksak oleh mekanika Newton, mengabaikan pemisahan ini dan menerapkan satu set hukum universal baik pada bumi maupun langit. Ini adalah perubahan metafisika yang besar.

Model sains dan perubahan sains Kuhn harus dipandang serius. Namun ia tidak memaksa kita mengabaikan rasionalitas atau objektivitas sains. Ia bertopang pada deskripsi bukti ilmiah yang sangat tergantung pada paradigma otoritatif. Ia menunjukkan kalau bukti itu sendiri, berdasarkan pada pengamatan, tidak memberi kendala eksternal yang objektif dalam berteori dan dalam paradigma itu sendiri. Pengamatan dapat selalu ditafsir ulang, diabaikan karena dianggap tidak penting, atau dibuang sebagai data yang dikumpulkan secara tidak benar bila mereka tidak konsisten dengan gagasan inti paradigma. Sebagai contoh, paradigma Newton bermasalah dalam menjelaskan mengapa semua planet mengorbit matahari pada arah yang sama, pengamatan yang justru dapat dijelaskan dengan baik oleh teori gravitasi Descartes. Descartes menjelaskan gravitasi sebagai pusaran fluida eter yang banyak sekali secara universal, menarik planet-planet menuju matahari seperti air yang tersedot corong pembuangan. Namun Newton menyatakan kalau fakta planet ini tidak penting, tidak perlu penjelasan, seperti halnya mengapa hanya ada tujuh planet bukannya dua puluh. Dengan otoritas untuk menyingkirkan apa yang menjamin dan tidak menjamin penjelasan, sebuah paradigma tampak terisolasi melawan temuan-temuan empiris apapun yang melawannya.

Beberapa pengamatan semata tidak dapat diabaikan atau ditolak atau ditafsirkan ulang, dan hal ini menjadi alasan yang baik bebas paradigma untuk meyakini satu paradigma dari yang lain. Ketika ditemukan kalau Venus melewati fase-fase yang sama dengan bulan, model geosentrik alam semesta kehilangan landasan keyakinan dan berpindah menjadi heliosentrik. Ketika ditunjukkan kalau magh dapat disembuhkan dengan antibiotik, rasional untuk percaya kalau magh disebabkan oleh bakteri. Dsb.

Namun ada banyak kasus dimana pengamatan baru dan lebih baik dapat dijamin secara bebas paradigma. Bila anda meragukan ketelitian citra astronomis yang anda lihat lewat teleskop, lihatlah benda di permukaan bumi dengan teleskop itu, lalu hampiri benda itu dan lihat dengan mata sendiri apakah bendanya berbeda atau sama dengan yang dilihat dengan teleskop. Mikroskop sedikit lebih sulit, namun ada spesimen perantara, sedikit dapat dilihat mata telanjang maupun mikroskop. Mikroskop dapat diuji dengan secara fotografi mengecilkan pola uji lalu memperbesarnya secara mikroskopis. Pointnya adalah kemajuan sains, dan kemajuan dapat diuji secara bebas paradigma, sebagian lewat perbaikan dalam kemampuan kita mengamati.

Model sains Kuhn dapat berlebihan dalam menekankan pengaruh paradigma, namun ia sangat rendah hati dan penting. Kita tidak dapat mengabaikan pengaruh pengetahuan latar belakang kita dalam mengevaluasi kemungkinan gagasan baru atau lama. Dan kita tidak dapat mengabaikan ketidakpastian keyakinan ilmiah masa kini. Selalu ada kemungkinan kalau apa yang ada di buku teks sekarang digantikan lewat pergeseran paradigma yang luas dan dramatis. Namun ketidakpastian tidak membuatnya pasti salah, dan tidak berarti kalau ia tidak memiliki alasan yang baik untuk diyakini.

Referensi;
P. Kosso, A Summary of Scientific Method, SpringerBriefs in Philosophy, 1, 2011
Referensi lanjut :
Kuhn, T., The Structure of Scientific Revolutions, third edition, University of Chicago Press, 1996.

Sumber: FaktaIlmiah.com

No comments:

Post a Comment