Perubahan dalam sebuah karir biasanya berupa perubahan detail. Yang  lebih penting dan menantang bagi pemahaman metode ilmiah kita adalah  perubahan besar yang terjadi pada arah sains yang lebih panjang.  Contohnya perubahan baru namun penting akan langsung mempengaruhi  kesehatan anda, bila anda memiliki sebuah magh.
Dulu  diketahui kalau magh perut disebabkan oleh asam peptik, yang sering  merupakan akibat gaya hidup stress atau makanan pedas. Namun hal ini  ternyata salah. Kita tahu sekarang kalau magh disebabkan oleh bakteri,  dan dapat diobati dengan antibiotik. Hal ini mengejutkan, karena ilmuan  kedokteran sebelumnya tidak menyangka kalau ada bakteri yang mampu  bertahan hidup pada lingkungan asam di perut. Perlu pemikiran ulang dan  revisi besar-besaran dalam bidang jaringan pengetahuan tersebut untuk  mengakomodasi gagasan baru mengenai bakteri yang menyebabkan magh.
Sebuah sains yang dewasa biasanya dipengaruhi pengetahuan latar belakang yang sangat banyak. Hal ini adalah gagasan-gagasan yang kita temukan dalam buku teks, hal-hal yang perlu anda ketahui untuk menjadi ilmuan. Ini adalah dasar-dasar dan diyakini tanpa ketidak sepakatan dan tanpa tantangan atau keraguan. Gagasan-gagasan dasar ini menjadi pemandu bagaimana sains dilakukan. Pengetahuan latar belakang ini berpengaruh dalam menyusun resep eksperimen apa yang pantas dilakukan, bagaimana dilakukan dan bagaimana menilai dan menafsirkan hasilnya. Pengetahuan latar belakang juga menyusun bahasa, istilah teknis, yang digunakan untuk menjelaskan detail teoritis maupun empiris. Dan pengetahuan latar belakang memaksa apa yang disebut Kuhn sebagai metafisika dasar sains, jenis asumsi dan kategori terluas untuk menjelaskan alam. Fisikawan dan astronom Aristotelian misalnya, membagi alam menjadi dua relung independen dengan hukum yang berbeda, langit dan bumi. Revolusi Kopernikus, dibuat eksak oleh mekanika Newton, mengabaikan pemisahan ini dan menerapkan satu set hukum universal baik pada bumi maupun langit. Ini adalah perubahan metafisika yang besar.
Model sains dan perubahan sains Kuhn  harus dipandang serius. Namun ia tidak memaksa kita mengabaikan  rasionalitas atau objektivitas sains. Ia bertopang pada deskripsi bukti  ilmiah yang sangat tergantung pada paradigma otoritatif. Ia menunjukkan  kalau bukti itu sendiri, berdasarkan pada pengamatan, tidak memberi  kendala eksternal yang objektif dalam berteori dan dalam paradigma itu  sendiri. Pengamatan dapat selalu ditafsir ulang, diabaikan karena  dianggap tidak penting, atau dibuang sebagai data yang dikumpulkan  secara tidak benar bila mereka tidak konsisten dengan gagasan inti  paradigma. Sebagai contoh, paradigma Newton bermasalah dalam menjelaskan  mengapa semua planet mengorbit matahari pada arah yang sama, pengamatan  yang justru dapat dijelaskan dengan baik oleh teori gravitasi Descartes. Descartes menjelaskan gravitasi sebagai pusaran fluida eter yang banyak  sekali secara universal, menarik planet-planet menuju matahari seperti  air yang tersedot corong pembuangan. Namun Newton menyatakan kalau fakta  planet ini tidak penting, tidak perlu penjelasan, seperti halnya  mengapa hanya ada tujuh planet bukannya dua puluh. Dengan otoritas untuk  menyingkirkan apa yang menjamin dan tidak menjamin penjelasan, sebuah  paradigma tampak terisolasi melawan temuan-temuan empiris apapun yang  melawannya.
Beberapa pengamatan semata  tidak dapat diabaikan atau ditolak atau ditafsirkan ulang, dan hal ini  menjadi alasan yang baik bebas paradigma untuk meyakini satu paradigma  dari yang lain. Ketika ditemukan kalau Venus melewati fase-fase yang sama dengan bulan, model geosentrik alam semesta kehilangan landasan keyakinan  dan berpindah menjadi heliosentrik. Ketika ditunjukkan kalau magh dapat  disembuhkan dengan antibiotik, rasional untuk percaya kalau magh  disebabkan oleh bakteri. Dsb.
Namun  ada banyak kasus dimana pengamatan baru dan lebih baik dapat dijamin  secara bebas paradigma. Bila anda meragukan ketelitian citra astronomis  yang anda lihat lewat teleskop,  lihatlah benda di permukaan bumi dengan teleskop itu, lalu hampiri  benda itu dan lihat dengan mata sendiri apakah bendanya berbeda atau  sama dengan yang dilihat dengan teleskop. Mikroskop  sedikit lebih sulit, namun ada spesimen perantara, sedikit dapat dilihat  mata telanjang maupun mikroskop. Mikroskop dapat diuji dengan secara  fotografi mengecilkan pola uji lalu memperbesarnya secara mikroskopis.  Pointnya adalah kemajuan sains, dan kemajuan dapat diuji secara bebas  paradigma, sebagian lewat perbaikan dalam kemampuan kita mengamati.
Model  sains Kuhn dapat berlebihan dalam menekankan pengaruh paradigma, namun  ia sangat rendah hati dan penting. Kita tidak dapat mengabaikan pengaruh  pengetahuan latar belakang kita dalam mengevaluasi kemungkinan gagasan  baru atau lama. Dan kita tidak dapat mengabaikan ketidakpastian  keyakinan ilmiah masa kini. Selalu ada kemungkinan  kalau apa yang ada di buku teks sekarang digantikan lewat pergeseran  paradigma yang luas dan dramatis. Namun ketidakpastian tidak membuatnya  pasti salah, dan tidak berarti kalau ia tidak memiliki alasan yang baik  untuk diyakini.
Referensi;
P. Kosso, A Summary of Scientific Method, SpringerBriefs in Philosophy, 1, 2011
Referensi lanjut :
P. Kosso, A Summary of Scientific Method, SpringerBriefs in Philosophy, 1, 2011
Referensi lanjut :
Kuhn, T., The Structure of Scientific Revolutions, third edition, University of Chicago Press, 1996.
Sumber: FaktaIlmiah.com 

No comments:
Post a Comment