“Sesuatu itu harus diciptakan dari ketidak adaan. Bila anda mencoba 
menciptakan sesuatu dari yang ada, maka anda hanya mengubahnya. Jadi 
untuk menciptakan sesuatu anda harus mampu menciptakan ketidak adaan.” –
 Werner Erhard
Pertanyaan
 ini akan dibahas bukan secara filsafati atau teologis, namun secara 
fisika. Dalam fisika, dapatkah anda mendapatkan sesuatu dari ketidak 
adaan? Dan jika bisa, apa yang bisa dan tidak bisa anda dapatkan?
Jawabannya ya, dan ada banyak cara. Faktanya, dalam banyak cara, mendapatkan sesuatu dari ketiadaan itu tidak dapat dihindarkan! (Walaupun tidak harus mendapatkan apapun yang anda inginkan.)
Jawabannya ya, dan ada banyak cara. Faktanya, dalam banyak cara, mendapatkan sesuatu dari ketiadaan itu tidak dapat dihindarkan! (Walaupun tidak harus mendapatkan apapun yang anda inginkan.)
Sebagai
 contoh, ambil sebuah kotak dan kosongkan isinya, jadi apa yang anda 
miliki sekarang adalah ruang yang kosong total. Sebuah vakum yang ideal,
 sempurna dan kosong. Sekarang, apa yang ada dalam kotak tersebut?
Apakah menurut anda ketidak adaan? Tidak, ruang kosong tidaklah mungkin bisa benar-benar kosong.
Salah
 satu konsekuensi Prinsip Ketidakpastian Heisenberg – bahwa anda tidak 
dapat mengetahui energi keadaan kuantum dengan pasti dalam durasi waktu 
terbatas – berarti ketika anda bicara tentang selang waktu yang sangat 
singkat, ada ketidakpastian yang sangat besar dalam energi sebuah 
sistem.  Dalam skala waktu yang cukup singkat, energinya cukup besar sehingga 
pasangan partikel-antipartikel muncul dan lenyap dari eksistensi setiap 
saat!

Gila? Apa buktinya?
Ambil
 dua lempeng logam sejajar, tidak bermuatan dan identik lalu letakkan 
berdekatan satu sama lain. Gejolak vakum diantara lempeng menyebabkan 
adanya tekanan yang mendorong kedua lempeng mendekat. Ini bukan gaya 
gravitasi atau gaya elektromagnet, namun karena gaya yang hadir dalam 
ruang kosong itu sendiri.
Eksperimen ini disebut efek Casimir
 – pertama kali dilakukan tahun 1948 dan telah diulang berkali-kali 
(dalam berbagai kondisi) – adalah sukses nyata dan memiliki banyak 
konsekuensi yang dimanfaatkan film fiksi ilmiah maupun fisika. 
Ruang
 didekat lubang hitam misalnya, berisi dengan pasangan 
partikel-antipartikel, sama seperti ruang kosong di tempat lain. Namun 
ciptakan sepasang partikel-antipartikel di cakrawala peristiwa, maka 
salah satunya akan tersedot masuk ke dalam lubang hitam! Satunya lagi, 
yang jaraknya lebih jauh dari cakrawala peristiwa, dapat lolos, membawa 
energinya kabur, dan menjadi real. Partikel yang kabur ini disebut radiasi Hawking.
Ketika
 alam semesta mengembang, atau mengembang secara eksponensial (sebelum 
Big Bang), gejolak kuantum juga mengembang, dan terentang di Alam 
Semesta lebih cepat daripada jarak dimana mereka mampu saling 
menghancurkan. Gejolak ini menunjukkan daerah-daerah dengan energi yang 
sedikit lebih (untuk gejolak positif) atau kurang (gejolak negatif) yang
 kemudian tumbuh menjadi struktur seperti kluster, galaksi, bintang dan 
void seiring bertambahnya usia Alam Semesta.
Dan
 jika anda mulai dengan energi yang cukup, anda dapat menjadikan real 
semua pasangan materi dan antimateri yang ada, dan keadaan dimana lebih 
banyak materi daripada antimateri, telah memberi kita Alam Semesta 
dimana kita punya sesuatu, bukannya tidak punya.
Sekarang
 kita tahu bahwa sesuatu dapat ada dari ketidak adaan. Namun ada banyak 
kendala yang belum dapat kita lewat dari memperoleh apapun dari ketidak 
adaan: melanggar kekekalan muatan atau energi, menurunkan entropi total 
alam semesta, atau mencari tahu dari mana alam semesta kita muncul.
Jelas
 kita dapat memperoleh sesuatu dari ketiadaan; teori medan kuantum bukan
 hanya mengizinkannya, ia menuntutnya. Namun masih belum jelas apakah 
kita dapat memperoleh segalanya dari ketidak adaan.
Sumber :
Ethan Siegel. 2011. Can You Get Something For Nothing?
  
Referensi lanjut :
Ethan Siegel. March 1, 2010. The Greatest Story Ever Told — 05 — Matter vs. Antimatter. Scienceblogs
Ethan Siegel. January 12, 2010. Q & A: Did Inflation Happen Before the Big Bang? Scienceblogs
Sumber: FaktaIlmiah.com
No comments:
Post a Comment