Nilai 
utama dari eksperimen ini adalah, hal ini meningkatkan pemahaman kita 
tentang konsep fisik dasar, seperti fluktuasi vakum - partikel virtual 
yang muncul dan menghilang secara konstan dalam vakum.
Para
 ilmuwan di Chalmers University of Technology telah berhasil menciptakan
 cahaya dari ruang hampa (vakum) – mengamati efek yang pernah diprediksi
 lebih dari 40 tahun yang lalu. Hasilnya dipublikasikan dalam jurnal Nature.
 Dalam sebuah percobaan yang inovatif, para ilmuwan telah berhasil 
menangkap beberapa foton yang terus-menerus muncul dan menghilang dalam 
vakum.
Percobaan ini didasarkan pada salah satu yang paling 
berlawanan dengan intuisi, namun merupakan salah satu prinsip yang 
paling penting dalam mekanika kuantum: bahwa vakum tidak berarti 
kehampaan yang kosong. Bahkan, vakum penuh dengan berbagai partikel yang
 terus berfluktuasi masuk dan keluar dari keberadaan. Mereka muncul, ada
 untuk sesaat dan kemudian menghilang lagi. Karena keberadaan mereka 
sangat singkat, mereka biasanya disebut sebagai partikel virtual.
Ilmuwan
 Chalmers, Christopher Wilson bersama rekan-rekannya telah berhasil 
membuat foton-foton meninggalkan keadaan virtual mereka dan menjadi 
foton nyata, yaitu cahaya yang terukur. Pada tahun 1970, fisikawan Moore
 memprediksi bahwa ini bisa terjadi jika foton virtual dimungkinkan 
untuk memantulkan sebuah cermin yang bergerak pada kecepatan yang hampir
 setara dengan kecepatan cahaya. Fenomena, yang dikenal sebagai efek 
Casimir dinamis ini, kini telah terobservasi untuk pertama kalinya dalam
 sebuah eksperimen brilian yang dilakukan oleh para ilmuwan Chalmers.
“Karena
 tidak mungkin membuat cermin untuk bisa bergerak cukup cepat, kami 
telah mengembangkan metode lain untuk mencapai efek yang sama,” jelas 
Per Delsing, Profesor Fisika Eksperimental di Chalmers. “Daripada 
memvariasikan jarak fisik ke cermin, kami memvariasikan jarak listrik ke
 sirkuit pendek listrik yang bertindak sebagai cermin untuk gelombang 
mikro.”
Dalam percobaan para ilmuwan Chalmers,foton virtual mementalkan "cermin" yang bergetar pada kecepatan yang hampir setingkat
kecepatan cahaya. Cermin bulat pada gambar adalah sebuah simbol, dan di bawahnya adalah komponen elektronik kuantum (disebut sebagai SQUID), yang bertindak sebagai cermin. Hal ini memunculkan foton yang nyata (berpasangan) dalam ruang hampa.
(Kredit: Philip Krantz, Chalmers)
“Cermin” 
terdiri dari komponen elektronik kuantum yang disebut sebagai SQUID 
(perangkat interferensi kuantum superkonduktor), yang sangat sensitif 
terhadap medan magnet. Dengan mengubah arah medan magnet beberapa milyar
 kali per detik, para ilmuwan mampu membuat “cermin” bergetar pada 
kecepatan hingga 25 persen dari kecepatan cahaya.
“Hasilnya, foton
 muncul berpasangan dari vakum, yang bisa kita ukur dalam bentuk radiasi
 gelombang mikro,” kata Per Delsing. “Kami juga mampu membuktikan bahwa 
radiasi memiliki sifat-sifat yang sama di mana dalam teori kuantum 
menyebutkan memang seharusnya dimiliki radiasi jika foton muncul 
berpasangan dengan cara ini.”
Apa yang terjadi selama percobaan 
adalah bahwa “cermin” mentransfer beberapa energi kinetiknya ke foton 
virtual, yang membantu mereka untuk terwujud. Menurut mekanika kuantum, 
ada berbagai jenis partikel virtual dalam vakum, seperti yang disebutkan
 sebelumnya. Göran Johansson, seorang professor fisika teoretis, 
menjelaskan bahwa alasan mengapa foton-foton muncul dalam percobaan ini 
adalah karena mereka kurang massa.
“Energi yang relatif sedikit 
dengan demikian diperlukan dalam rangka membangkitkan mereka dari 
keadaan virtual mereka. Pada prinsipnya, kita juga bisa membuat partikel
 lainnya dari vakum, seperti elektron atau proton, tapi itu akan 
membutuhkan energi yang lebih banyak. “
Para ilmuwan menemukan 
foton yang muncul berpasangan dalam percobaan yang menarik ini untuk 
mempelajari detailnya dengan lebih dekat. Foton-foton ini mungkin dapat 
digunakan dalam bidang penelitian informasi kuantum, yang meliputi 
pengembangan komputer kuantum.
Bagaimanapun juga, nilai utama dari
 eksperimen ini adalah, hal ini meningkatkan pemahaman kita tentang 
konsep fisik dasar, seperti fluktuasi vakum – partikel virtual yang 
muncul dan menghilang secara konstan dalam vakum. Diyakini bahwa 
fluktuasi vakum mungkin berhubungan dengan “energi gelap” yang mendorong
 percepatan ekspansi alam semesta. Penemuan percepatan ini diakui tahun 
ini dengan penganugerahan Hadiah Nobel dalam Fisika.
Jurnal: C. M. Wilson, G. Johansson, A. Pourkabirian, M. Simoen, J. R. Johansson, T. Duty, F. Nori, P. Delsing. Observation of the dynamical Casimir effect in a superconducting circuit. Nature, 17 November 2011; 479, 376–379. DOI: 10.1038/nature10561
Sumber: FaktaIlmiah.com 
No comments:
Post a Comment