Oleh: Lawrence M. Krauss dan Richard Dawkins
(Sumber: Scientific American, Juli 2007, hal. 88-91)
Dua pembela sains kenamaan saling bertukar pandangan perihal bagaimana ilmuwan sebaiknya mendekati agama dan para pemeluknya.
Pendahuluan Editor
Walaupun kedua penulis berada di pihak sains, mereka tidak selalu sependapat tentang cara terbaik dalam menentang ancaman bermotif agama terhadap praktek atau pelajaran ilmiah. Kraus, fisikawan terkemuka, sering masuk sorotan publik untuk mempertahankan teori evolusi dalam kurikulum sains sekolah dan menjauhkan varian-varian kreasionisme ilmiah semu darinya. Sebuah surat terbuka dikirimnya kepada Paus Benediktus XVI di tahun 2005, mendesak Paus agar tidak membangun tembok baru antara sains dan agama, agar memimpin Vatikan dalam menegaskan kembali pengakuan Gereja Katolik terhadap seleksi alam sebagai teori ilmiah yang sah.
(Sumber: Scientific American, Juli 2007, hal. 88-91)
Dua pembela sains kenamaan saling bertukar pandangan perihal bagaimana ilmuwan sebaiknya mendekati agama dan para pemeluknya.
Pendahuluan Editor
Walaupun kedua penulis berada di pihak sains, mereka tidak selalu sependapat tentang cara terbaik dalam menentang ancaman bermotif agama terhadap praktek atau pelajaran ilmiah. Kraus, fisikawan terkemuka, sering masuk sorotan publik untuk mempertahankan teori evolusi dalam kurikulum sains sekolah dan menjauhkan varian-varian kreasionisme ilmiah semu darinya. Sebuah surat terbuka dikirimnya kepada Paus Benediktus XVI di tahun 2005, mendesak Paus agar tidak membangun tembok baru antara sains dan agama, agar memimpin Vatikan dalam menegaskan kembali pengakuan Gereja Katolik terhadap seleksi alam sebagai teori ilmiah yang sah.