Friday, September 30, 2016

Kebenaran Adalah Wilayah Tanpa Jalan

krishnamurtiCeramah Pembubaran Tarekat Bintang di Ommen (Belanda), 3 Agustus 1929

Oleh : J. Krishnamurti

Isi ceramah ini sangat menggugah pemikiran saya bahwa sebenarnya tidak mungkin mengorganisasi sebuah keyakinan dan tidak ada suatu organisasi apa pun dapat membawa manusia kepada spiritualitas. Kepercayaan adalah masalah pribadi sepenuhnya. Kita terbiasa dengan otoritas, atau dengan suasana otoritas yang kita pikir akan membawa kita kepada spiritualitas. Padahal kebenaran yang tak terbatas, tanpa syarat, tak mungkin didekati melalui jalan apa pun, tak dapat diorganisir; tidak seharusnya dibentuk suatu organisasi untuk membimbing atau memaksa orang berjalan menurut suatu jalan tertentu. Dengan membebaskan manusia, mendorongnya menuju kebebasan; membantunya melepaskan diri dari semua keterbatasan, oleh karena hanya itulah yang akan memberinya kebahagiaan abadi, memberinya realisasi diri tanpa syarat.

Monday, September 26, 2016

Melepaskan Topeng yang Bukan Diri Kita

maskOleh : David R. Hamilton Phd.

Mungkin sangat sulit untuk menjadi diri sendiri. Apa artinya ini?
Hal ini dapat berarti banyak hal untuk masing-masing orang yang berbeda. Kita kadang-kadang berpikir bahwa kita perlu ‘menemukan’ diri kita sendiri, untuk ‘menjadi’ diri kita sendiri. Tapi perjalanan menemukan diri sendiri kerap menimbulkan tekanan bagi banyak orang, karena kita seolah harus menempuh perjalanan panjang dan menantang, dengan rintangan di sepanjang jalan untuk menguji keberanian dan komitmen kita untuk perjalanan tersebut.

Salah satu hal yang saya temukan adalah bahwa bagian penting dari menjadi diri kita sendiri sebenarnya adalah menghapus topeng-topeng dari siapa yang bukan diri kita; seperti berhenti berpura-pura bahwa Anda selalu positif atau bahagia, atau bahwa Anda selalu memiliki jawaban, bahwa Anda telah mengetahui semuanya, atau melepaskan kepura-puraan bahwa Anda tidak takut, atau berkata bahwa komentar orang-orang tidak menyakiti Anda … dll … dan masih banyak lagi.

Ilusi Fisik: Apakah Sesungguhnya Dunia Fisik ini Hanyalah Ilusi

ILLUSIONOleh: Arjun Walia

Niels Bohr, seorang fisikawan asal Denmark yang menciptakan kontribusi signifikan untuk memahami struktur atom dan teori kuantum pernah berkata:  

“jika mekanika kuantum belum membuat Anda terkejut, Anda belum benar-benar memahami hal itu.”

Quantum fisika telah membuat para ilmuwan di seluruh dunia terheran-heran, terutama dengan penemuan bahwa realitas material fisik kita, sesungguhnya bukan fisik sama sekali. “segala sesuatu yang kita sebut nyata ternyata tecipta dari hal-hal yang tidak bisa dianggap sebagai nyata.” Tampaknya filsuf kuno masa lalu kita benar, indera kita benar-benar telah menipu kita.

Sekali lagi, realitas material fisik kita sesungguhnya bukan materi sama sekali. Makna, hubungan dan implikasi dari temuan ini dalam dunia kuantum telah menyebabkan sejumlah besar ide dan teori, beberapa di antaranya diberi label “pseudo-science.” Artikel ini akan menyajikan bukti ilmiah yang jelas menunjukkan hubungan antara kesadaran dan apa yang kita sebut sebagai realitas dan bagaimana hal ini tidak lagi dapat ditolak. Kita juga akan merenungkan implikasi dari ini mengetahui, dan bagaimana realitas ini memainkan peran penting dalam transformasi potensi planet kita, pada saat kita membutuhkannya.

Apakah Sesungguhnya Sifat dari Realitas

human-consciousness

Oleh: Deepak Chopra

Saya ingin memberikan sekilas singkat pemahaman ke dalam kuantum mekanika tubuh-pikiran, untuk setidaknya mencoba untuk memahami sifat tubuh manusia sesungguhnya dan juga apa yang dikatakan sebagai Tubuh Cosmic sebenarnya.

Kita menggunakan istilah seperti pikiran dan tubuh dan alam semesta, tapi apa sesungguhnya sifat dari hal-hal ini? Apakah itu pikiran, apakah itu tubuh, apa sifat yang tepat dari realitas fisik ini? Ketika masih anak-anak, kita selalu punya pertanyaan seperti ini, “Di mana saya sebelum saya lahir? Apa yang saya harus lakukan di sini? Apa yang terjadi setelah kematian? Apakah saya terbatas pada tubuh fisik saya? Apakah saya hanyalah ego yang dilapisi kulit dan berisi daging dan tulang? Apa yang sebenarnya terjadi pada diri saya? Apakah saya memiliki rumah tetap? di mana saya tinggal di alam semesta ini? “

Pengalaman Kematian Julie Nightingale

face_rising_upJuliet Nightingale adalah seorang mistikus dan seorang peramal yang mengalami sejumlah pengalaman mendekati kematian akibat penyakit yang diderita yang mengancam jiwanya sejak kecil. Salah satunya terjadi di pertengahan tahun 70-an ketika ia berjuang melawan kanker usus yang menyebabkan dia mengalami koma. Pengalaman ini memiliki efek mendalam pada hidupnya – bersamaan dengan banyaknya pengalaman transformatif dan pengalaman keluar tubuhnya. Awalnya, dia jarang bercerita tentang pengalaman tersebut karena kerap dihakimi dan disalahpahami ketika dia melakukannya. Dia kemudian bergabung dengan Asosiasi Internasional untuk Studi Near-Death (IANDS) – organisasi utama untuk penelitian dan dukungan terhadap NDE – dimana dia bisa berbagi pengalaman, dan telah membangkitkan minat yang besar dan kesadaran untuk mendalami pengalaman dekat kematian dan orang-orang yang mengalami hal yang sama dalam beberapa tahun terakhir. Juliet adalah ketua komite keanggotaan di IANDS. Dia sangat mendorong sesama experiencers untuk bergabung dalam IANDS karena organisasi ini menawarkan sumber daya, dukungan dan persahabatan yang luar biasa. Berikut ini adalah pengalaman NDEnya :

Friday, September 23, 2016

Alam Semesta adalah ‘Spiritual, Immaterial dan Mental’

 Oleh : Arjun Walia

Ketika kita melihat dunia yang membingungkan dan aneh dari fisika kuantum, akan sulit bagi kita untuk memahami beberapa hal yang para ilmuwan telah amati selama bertahun-tahun.

Kita memilih untuk memeriksa sebuah fenomena yang kita benar-benar tidak mungkin untuk menjelaskan dengan cara klasik, yang memiliki inti mekanika kuantum di dalamnya. Pada kenyataannya, ini penuh misteri kata Richard Feynman, seorang pemenang Nobel dari abad kedua puluh.

Satu hal yang pasti yaitu "kesadaran", atau, faktor yang berhubungan dengan kesadaran (pengamatan, pengukuran, pemikiran, niat) ini memiliki korelasi langsung dengan apa yang kita anggap sebagai realitas dunia materi fisik kita.