Friday, September 20, 2019

DEMOKRASI

Referendum dan pemilu terkait langsung dengan perasaan manusia, bukan rasionalitas manusia.

Jika demokrasi adalah masalah pengambilan keputusan yang rasional, sama sekali tidak ada alasan untuk memberikan semua orang hak suara yang setara - atau mungkin hak untuk memilih apa pun.

Pemilu dan referendum bukan soal apa yang kita pikirkan. Tapi tentang apa yang kita rasakan. Dan ketika menyangkut perasaan, Prof Jawahir Thontowi tidak lebih baik dari I Kanude di Laccori, Bone.

Demokrasi mengasumsikan bahwa perasaan manusia mencerminkan "kehendak bebas" yang misterius dan mendalam bahwa "kehendak bebas" ini adalah sumber otoritas tertinggi, dan bahwa meskipun beberapa orang lebih cerdas daripada yang lain, semua manusia sama-sama bebas. Seperti Prof Jawahir, I Kanude yang miskin juga memiliki kehendak bebas, maka pada hari pemilihan, perasaannya - diwakili oleh hak suara - dihitung sama seperti orang lain.

SEKULER

Komitmen sekuler yang paling penting adalah Kebenaran (truth), yang didasarkan pada observasi dan bukti daripada keyakinan.

Orang sekuler tidak menguduskan kelompok manapun, yang seolah-olah memiliki hak asuh tunggal atas kebenaran. Sebaliknya, orang-orang sekuler menguduskan Kebenaran di mana pun ia dapat mengungkapkan dirinya (bisa melalui fosil kuno, dalam gambar galaksi jauh, dalam tabel dan data statistik, tulisan-tulisan berbagai tradisi manusia). Komitmen akan Kebenaran ini mendasari sains moderen.

Komitmen utama lainnya adalah welas-asih (compassion). Etika sekuler tidak bergantung pada ketaatan atas titah ini atau itu, tetapi lebih pada penghargaan mendalam terhadap penderitaan.

Selanjutnya komitmen kembar terhadap Kebenaran dan kasih sayang juga menghasilkan kesetaraan (equality). Mengistimewakan pengalaman atau penemuan suatu bangsa, kelas atau jenis kelamin tertentu kemungkinan besar akan membuat kita berdua tidak berperasaan dan tidak peduli.

MORALITAS

Berabad-abad sebelum Musa lahir, para juru tulis menuliskan kisah tentang petani miskin yang profertinya diambil oleh seorang tuan tanah yang tamak. Sang petani datang ke hadapan pejabat korup Fir'aun, dan ketika mereka gagal melindunginya, dia mulai menjelaskan kepada mereka mengapa mereka harus memberikan keadilan dan khususnya membela orang miskin dari orang kaya.

Dalam satu alegori, petani mesir ini menjelaskan bahwa harta orang miskin yang sedikit seperti napas yang mereka miliki, dan korupsi pejabat mencekik mereka dengan menyumbat lubang hidung mereka.

Seribu tahun sebelum Nabi Amos menegur para elite Israel karena tingkah laku mereka yang menindas, Raja Babilonia Hammurabi menjelaskan bahwa dewa-dewa besar menginstruksikannya untuk menegakkan keadilan di atas tanah, untuk menghancurkan kejahatan dan keburukan, untuk menghentikan yang kuat menindas yang lemah.

MISTISISME

Mistisisme merupakan pembawaan sifat manusia. Mistisisme adalah pemahaman batiniah yang dimiliki orang sementara dia berada di alam duniawi. Mistisisme adalah manifestasi fitrah manusia, dan ia eksis sebagai alat untuk menjelajahi yang gaib. Kita merasakan dahaga dan rasa kerenggangan yang merupakan sumber jiwa mistik di dalam diri kita. Apabila rasa mistik ini dicabut dari manusia, ia akan segera kembali menjadi 'binatang', cerdas, dan menguasai alam. Padahal manusia lebih dari itu. Perasaan mistiklah yang memberi manusia keunggulan dan kemulian. Semakin sangat berkembang seseorang, menjadi semakin kuatlah kebutuhan mistisisme ini.

Jadi Mistisisme adalah suatu lentera yang bersinar di dalam diri manusia. Mistisismelah tambang yang menariknya kepada hal-hal yang tidak ada di sini/material. Itulah evolusi spiritualnya. Kata Ali Syari'ati, semua agama mempunyai akar tunggal Mistisisme - berada di timur dan barat, monoteistik atau politeistik.

Ibn Al-Arabi: TUHAN

Tuhan tidak bisa diringkas dalam satu ekspresi manusiawi karena realitas suci itu tidak terbatas.

Ibn Al-Arabi mengatakan, 'Setiap wujud memiliki Tuhannya sendiri-sendiri. Dia tidak mungkin memiliki keseluruhannya. Keseluruhan realitas Tuhan tidak bisa dikenal'.

Ketuhanan dan kemanusiaan merupakan dua aspek kehidupan ilahiah yang menggerakkan seluruh kosmos.

Arabi tidak bisa menerima gagasan bahwa satu orang manusia saja, betapapun sucinya, bisa menampung ketidakterbatasan realitas Tuhan. Sebaliknya, dia percaya bahwa masing-masing manusia merupakan Avatar unik bagi yang ilahi.

Dari tesis itu dia mengembangkan simbol manusia sempurna (insan al-kamil) yang menumbuhkan misteri Tuhan yang diwahyukan di setiap generasi demi kepentingan generasi sezamannya, meskipun tidak merupakan inkarnasi dari seluruh realitas ketuhanan atau esensinya yang tersembunyi.

SAINS: Kematian Bukanlah Sebuah Takdir

Salah satu masalah umat manusia yang penting dan sampai sekarang belum terpecahkan adalah kematian.

Dulu - sebelum era modern - kematian diterima begitu saja sebagai takdir yang tak terhindarkan dan sebagai sumber makna. Agama-agama misalnya mengajarkan kepada manusia bahwa mereka harus menerima kematian dan berharap akan kehidupan sesudah mati - bukan berupaya mengatasi kematian dan hidup selamanya di Bumi.

Bagi sains kehidupan, kematian bukanlah sebuah takdir yang tak terhindarkan, akan tetapi lebih sebagai soal tekhnis. Orang mati bukan karena ditakdirkan oleh yang kuasa yang bertahta di langit sana. Tapi kematian hadir karena sebagai akibat dari berbagai kegagalan tekhnis - serangan jantung, kanker, infeksi. Dan setiap masalah tekhnis ada pemecahan tekhnisnya. Bila berdebar tak tentu misalnya, jantung bisa dirangsang dengan alat pacu jantung atau diganti dengan jantung baru. Bila mengamuk, kanker bisa dibunuh dengan obat-obatan atau radiasi. Bila memperbanyak diri, bakteri bisa ditundukkan dengan antibiotika.

KEMATIAN

Ada dua persfektif tentang kematian:

Apakah ada kehidupan setelah kematian? Neuroscience mengatakan tidak ada! Kesadaran adalah merupakan konsekuensi dari otak yang merupakan konstruksi fana dan singkat dari struktur otak yang sederhana.

Jika benar waktu adalah ilusi, maka pertanyaan “setelah” kehidupan menjadi sepenuhnya tidak layak. Pengertian kita tentang istilah waktu “sebelum” dan “sesudah” menjadi tidak berarti.

Kevin Williams dan peneliti pengalaman mendekati kematian lainnya, seperti Moody, Sabom, Ring, dan Atwater, menunjukkan bahwa kita mungkin pergi ke suatu tempat, beberapa saat atau, seperti elektron Heisenberg, ke titik yang tidak dapat dijelaskan secara tepat dalam waktu atau tempat. Tentu saja kondisi lain ini, atau kesadaran ini mungkin masih memberikan ilusi waktu.

Thursday, September 12, 2019

UNIVERSE

Apa yang memicu terciptanya Alam Semesta? Ada tiga penjelasan?

Pertama, theory Steady-State (teori keadaan tunak). Teori ini menjelaskan bahwa dalam skala besar, alam semesta selalu seperti keadaannya hari ini. Yang mirip tapi agak berbeda, Isaac Newton memandang Tuhan sebagai "penyebab pertama" segala hal dan berpendapat bahwa Dia ada di seluruh ruang. Itulah alasannya Newton menganggap bahwa alam semesta secara keseluruhan tak banyak berubah. Newton pernah menulis bahwa alam semesta itu "Sensorium suatu Sosok tak bertubuh, hidup, dan cerdas. 

Pada awal abad ke-20, Einstein yakin sekali bahwa alam semesta tak berubah sehingga dia menambahkan konstanta spesial ke teori relativitasnya agar mempresiksi alam semesta yang stabil. Teori gagasan alam semesta abadi tidak memuaskan, apalagi katanya jika menyelundupkan pencipta untuk prosesnya. Cacat logikanya jelas, walau perlu waktu lama bagi akal budi tercanggih untuk melihatnya dengan jelas.

Ada teka-teki lain. Jika ada sosok ilahiah yang mampu merancang alam semesta, maka sosok itu musti lebih kompleks daripada alam semesta.

Monday, September 9, 2019

Kisah Asal Usul Alam Semesta, Bumi, dan Manusia

Kisah asal usul untuk semua manusia modern, dibangun di atas tradisi sains modern: tidak punya sosok pencipta, walau punya energi dan partikel yang menakjubkan sama dengan para dewa dibanyak kisah asal-usul tradisional.

Kisah asal-usul modern adalah alam semesta sebagaimana adanya. "Rasa makna bukan berasal dari alam semesta, melainkan dari manusia sendiri", tulis David Christian. "Apa makna alam semesta"? tanya Joseph Campbell, ahli mitos dan agama. "Apa makna kutu"? Kutu itu ada, begitu saja, dan makna anda sendiri adalah bahwa anda ada".

Kisah asal-usul modern tulis DC bergolak dan jauh lebih besar daripada dunia banyak kisah asal-usul tradisional. Alam semestanya tak tenang, dinamis, berevolusi, dan besar sekali.

Ahli geologi Walter Alvarez mengingatkan kita mengenai besarnya alam semesta dengan bertanya ada berapa bintang di dalamnya. Sebagian besar galaksi punya sekitar 100 miliar bintang, dan jumlah galaksi di alam semesta bisa sebanyak itu pula. Artinya ada 10.000.000.000.000.000.000.000 (sepuluh pangkat dua puluh dua) bintang di alam semesta. Pengamatan terbaru menyebutkan bahwa boleh jadi ada lebih banyak lagi gakaksi di alam semesta, dan matahari kita adalah anggota biasa kelompok besar itu.

Friday, September 6, 2019

KEBERADAAN TUHAN

Pelindung: Jika Tuhan ada di sini untuk menjaga kita agar tetap aman, mengapa ada bencana alam?

Penegak hukum: Jika Tuhan menentukan aturan-aturan moral, mengapa kita bebas menjadi orang yang tak bermoral seperti yang kita suka?

Juru damai: Jika Tuhan membawa kedamaian, mengapa Dia mengizinkan perang dan kekerasan terjadi?

KEBERADAAN

Tanpa kecerdasan, tidak ada pemahaman. Tanpa kreativitas, tidak akan ada hal baru. Tanpa organisasi kekuasaan, segalanya akan berada dalam kekacauan.

Sebuah ombak menyapu tebing dan bertanya, 'apakah aku menciptakan kehebatan ini?' Ya dan tidak. Saat laut menyapu pantai, ombak berperan di dalamnya. Anda bersifat universal, namun jika anda selalu berpikir sebaliknya (tidak universal), hal itu akan membuatnya menjadi tidak nyata.

Dalam Veda, ketika ombak di laut naik, dia berkata, 'Aku adalah individu yang terpisah'. Namun, ketika ombak itu jatuh dan kembali, dia berkata, 'Aku adalah laut'. Sebagai seorang pencipta, anda bangkit dari laut kesadaran untuk membentuk realitas. Ketika anda berenang semakin jauh, anda akan sadar bahwa anda adalah bagian dari lautan kesadaran. Realitas diciptakan melalui diri anda tanpa harus meninggalkan dunia transenden.

Anda akan lupa ilusi bahwa anda sendirian, terisolasi, lemah, dan tersesat dalam kosmos yang luar biasa. Anda ingat bahwa anda adalah seorang pemimpi yang memegang kontrol atas impian anda tersebut. Lampaui bayangan yang ada dipermukaan, maka realitas akan menyapa anda. Seperti yang dikatakan Rumi: "Dunia terlalu penuh untuk dibahas". Masuki alam dari segala kemungkinan. Membuatnya menjadi kenyataan adalah suatu anugerah besar yang datang dari yang Menggetarkan.

@AOS

GELEDAH DIRIMU

Dunia ini adalah produk pikiran (quantum). Tanpa kesadaran itu, dunia jasmani menjebakmu seperti sebuah jaring. Tapi jaring punya lubang. Maka carilah satu lubang dan melompatlah! Pernyataan tersebut mungkin tampak aneh saat "dunia di luar sana" begitu sangat nyata sebagai anugerah.

Menghindar mungkin saja dilakukan dengan melihat Kebenaran yang sederhana tapi radikal, yaitu bahwa dunia diciptakan secara sadar, termasuk dunia jasmani. Carilah jalan yang membebaskan kesadaran dan semua jalan tidak akan pernah sama. 

Pada jalan Spiritual, kita melihat manusia itu multidimensi. Salah satu dimensi yang lebih subtil memiliki kekuatan yang sangat besar. Kekuatan tersebut bahkan dapat mengubah peristiwa "di luar sana" dalam dunia materi.

CINTA

Cinta terjadi dari sebuah reaksi kimia yang ada dalam otak. Cinta tak memiliki eksistensi di luar manifestasi fisiknya. Cinta romantis hanyalah fantasi. Ini penjelasan/padangan kaum skeptik memahami (perasaan) CINTA.

Eugene Wigner, seorang matematikawan dan fisikawan, pernah berkata, "Dalam persamaan Schrodinger, bagian mana yang menjelaskan arti kebahagiaan hidup?" Jika saya berkata bahwa saya mencintai wanita paling cantik di dunia ini, maka bagaimana seorang yang skeptis dapat membuktikan kemustahilan mendapatkan salah satu di antara tiga miliar wanita cantik yang ada di dunia ini? 

Jika manusia kata Chopra tidak dapat menemukan momen inspirasi dalam hidupnya, maka itu akan menjadi fatal. Saat momen inspirasi seperti cinta, keindahan, dan pencapaian realitas yang lebih tinggi menjadi sangat jelas, kita justru terbebani kebosanan, rutinitas, penderitaan, dan pekerjaan duniawi.

Apakah ada sesuatu yang melampaui ruang dan waktu, yang menjadi sumber alam semesta? Apakah penciptaan itu dimulai dari "ketiadaan" atau sumber yang bersifat non-fisik? Apakah ada ruang dalam ketiadaan itu berisi sebuah organisasi yang lebih tinggi, yaitu semacam pikiran sempurna yang sesuai dengan hukum alam -- misalnya, sedikit saja ada perubahan dalam alam semesta, maka akan terjadi kekacauan?

*Jika terdapat perubahan yang kurang dari satu miliar dalam hukum gravitasi, maka akan lahir semesta yang baru setelah teori Big Bang, yaitu perubahan arah secara berlawanan yang akan mwnyebabkan bumi terbang secara terpisah oleh angin proto-gas yang tak terkandali, serta tidak membentuk atom dan molekul.

@AOS

TRANSENDEN

Anda sedang dalam perjalanan ke dunia transenden, ke kesadaran yang lebih tinggi, jika anda mengalami ini:

* Anda merasa ringan, tak terbebani, dan tak terikat apapun.
* Anda melihat kemanusiaan pada setiap wajah yang anda tatap.
* Anda merasa benar-benar aman.
* Ketenangan muncul dalam diri anda.
* Kemungkinan-kemungkinan yang tak terbatas mulai terbuka.
* Anda merasa takjub dan kagum melihat alam.
* Anda berserah diri, menerima, dan memaafkan.
* Anda yakin bahwa segala hal adalah penting dan segala sesuatu yang terjadi memiliki maksud tertentu.
* Anda merasa bahwa kebebasan penuh adalah cara yang paling alamiah untuk hidup.

Seluruh pengalaman ini sedang saya jalani ... Ketika misalnya saya bertemu dengan Prof. Ryaas, saya bisa merasakan sebuah kebaikan yang tulus dan indah pada diri beliau. Realitas tidak hanya yang terjadi dipermukaan, namun realiatas itu juga membentang hingga dimensi-dimensi yang lebih tinggi ...

Dunia transenden kata Chopra adalah sumber realitas diri. Di dasarnya terdapat keesaan, yaitu keadaan yang menyatu. Tidak terpecah-terpecah atau terlibat konflik apapun. Selubung materialisme benar-benar telah terlepas. Baik dan buruk serta terang dan gelap telah menyatu. Kita bergerak di dunia ini dengan dipandu oleh diri kita yang lebih tinggi. Ego pribadi telah berkembang menjadi ego kosmik. Semuanya mengelilingi kesadaran murni.

@AOS

Tuhan dan Einstein

Apa yang baru saja Tuhan lakukan untuk Anda?

Dalam memenuhi kebutuhan Anda dan keluarga, manakah yang lebih efektif, memiliki keimanan ataukah bekerja keras?

Pernakah Anda benar-benar membiarkan Tuhan menyelesaikan sebuah masalah yang sangat berat untuk Anda?

Mengapa Tuhan membiarkan penderitaan terjadi di dunia? Apakah ini semua hanyalah sebuah permainan ataukah sebuah janji kosong bahwa ada Tuhan yang maha Pengasih?

Bagi jutaan orang di Barat, pertanyaan-pertanyaan seperti itu bahkan tidak lagi dianggap penting.

Beda Agama dan Spiritualitas

Dr. Teilhard de Chardin* Lahir di Orcines, pada tanggal 1 Mei 1881 dan meninggal di New York pada tanggal 10 April 1955. Dia adalah seorang teolog, filsuf dan ahli paleontologi Prancis yang membangun visi terpadu sains dan mistisisme dengan pemikirannya. Berikut pandangannya soal agama dan spiritualitas:

Agama bukan hanya
satu, ada ratusan. Spiritualitas adalah satu.

Agama adalah untuk mereka yang tidur. Spiritualitas adalah untuk mereka yang sudah bangun.

Agama adalah untuk mereka yang membutuhkan seseorang untuk memberi tahu mereka apa yang harus dilakukan dan ingin dibimbing. Spiritualitas adalah untuk mereka yang memperhatikan suara hati mereka.

Agama memiliki seperangkat aturan dogmatik. Spiritualitas mengundang kita untuk memikirkan segala sesuatu, mempertanyakan semuanya.

Agama mengancam dan menakut-nakuti. Spiritualitas memberi kedamaian batin.

Agama berbicara tentang dosa dan kesalahan. Spiritualitas mengatakan, "belajar dari kesalahan".

Sunday, September 1, 2019

TIGA OTAK

Kita memiliki tiga otak yang hidup berdampingan dengan gelisah. Bukan satu. Pertama, dalam lekuk terdalam sel abu-abu kita, terdapat 'otak tua' yang kita warisi dari reptil yang berjuang keluar dari lendir primal 500 juta tahun silam. Otak tua ini hanya terpaku pada soal kelangsungan hidup sendiri tanpa impuls altruistik sama sekali. Mereka termotivasi oleh mekanisme yang mendesak untuk makan, berkelahi, melarikan diri jika perlu, dan berproduksi. Mereka sangat siap bersaing dalam memperebutkan makanan, menguasai wilayah, dan mencari keamanan secara alami meneruskan gen mereka sehingga impuls mementingkan diri sendiri semakin menguat.

Kedua, sistim limbik. Beberapa saat setelah mamalia muncul. Sekitar 120 juta tahun silam. Terbentuk di atas otak inti yang diwarisi dari reptil. Sistim limbik mendorong berbagai macam prilaku baru: perlindungan, pengasuhan dan pembentukan ikatan dengan orang lain tak ternilai harganya dalam perjuangan untuk bertahan hidup. Ini untuk pertama kalinya makhluk hidup memiliki kemampuan untuk menghargai dan menyayangi makhluk selain dirinya sendiri.

Ketiga, sekitar dua puluh ribu tahun lalu (Paleolitikum) manusia mengembangkan 'otak baru', apa yang disebut sebagai neokorteks, yakni tempat bersemayamnya kekuatan penalaran dan kesadaran diri yang memungkinkan kita bisa menahan diri dari nafsu primitif naluriah. Manusia yang ada sekarang tunduk pada impuls-impuls bertentangan dari tiga otak yang berbeda.

Mengapa "ADA" ?

Kosmolog Paul Davies telah menjelaskan sukacita yang dialaminya ketika menyelami pertanyaan yang tak bisa dijawab. 'Mengapa kita menjadi ada pada 13, 7 Milliar tahun yang lalu melalui sebuah Dentuman Besar? Mengapa hukum elektromagnetisme atau gravitasi itu adalah demikian? Mengapa ada hukum-hukum ini? Apa yang sedang kita lakukan di sini?.....ini benar-benar menakjubkan.

Filsuf Karl Popper sering berkata: 'Kita tidak tahu apa-apa', dan percaya bahwa ini kebenaran filsafat yang paling penting.

Salah satu dari banyak sumber utama kebahagiaan adalah mendapatkan secercah terang mengenai suatu aspek baru dari dunia luar biasa tempat kita hidup ini dan peran luar biasa kita di dalamnya.

Einstein mengalami ketakjuban mistik ketika merenungkan alam semesta:

'Mengetahui bahwa apa yang tak dapat kita ketahui itu benar-benar ada, wewujudkan dirinya kepada kita sebagai kebijaksanaan tertinggi dan keindahan yang paling bersinar, yang hanya dapat dipahami daya cerap kita yang tumpul ini dalam bentuk yang paling primitif -- pengetahuan ini, perasaan ini adalah pusat dari semua religiusitas sejati. Dalam pengertian ini, dan dalam pengertian ini sajalah, saya tergolong ke dalam orang beragama'.

Dia yakin bahwa 'Orang yang asing dengan emosi seperti ini....sama saja sudah mati'.

Albert Schweitzer mungkin akan setuju. Ketika meninjau kembali hidupnya, dia melihat bahwa salah satu persepsi yang membingbingnya adalah penyadaran 'bahwa dunia ini misterius tanpa bisa dijelaskan'.
#Compassion

@AOS


The of Mind

Fisika masa depan dan Hiperspace menangani obyek yang paling menarik dan kompleks di alam semesta, yaitu otak manusia.

Untuk pertama kalinya dalam sejarah, rahasia otak akan diungkap oleh baterai pemindaian otak berteknologi tinggi yang dirancang oleh fisikawan.

Kini yang dulunya hanyalah fiksi ilmiah telah menjadi kenyataan yang mengejutkan.

Otak akan merekam kenangan, telepati, rekaman vidio impian, kontrol pikiran, avatar, telekinesis, tidak hanya mungkin terjadi, tetapi sudah ada di depan kita. 

Masa depan pikiran akan memberi kita pandangan yang otoritatip dan menakjubkan yang dilakukan di laboratorium di seluruh dunia. Semuanya berdasarkan kemajuan terbaru dalam ilmu saraf dan fisika.

Suatu hari nanti, kita akan memiliki "pil cerdas" yang bisa meningkatkan kognisi kita: dapat mengunggah otak kita ke komputer, neuron untuk neouron: mengirim pikiran dan emosi ke seluruh dunia dengan "jaring otak": mengendalikan komputer dan robot dengan pikiran kita dalam batas keabadian: bahkan mengirim kesadaran kita ke seluruh alam semesta.

Prof. Michio Kaku akan membawa kita ke perjalanan masa depan yang akan terjadi; bagaimana fungsi otak, bagaimana teknologi ini akan mengubah kehidupan kita sehari-hari.


@AOS

The Future of Humanity: Terraforming Mars, Insterllar Travel, Immortality, and Our Destiny Beyond Earth

Michio Kaku dalam bukunya yang baru, "The Future of Humanity: Terraforming Mars, Insterllar Travel, Immortality, and Our Destiny Beyond Earth", mengatakan, peradaban manusia berada di ambang penyebaran di luar bumi.

Meninggalkan bumi menjadi keharusan. Mungkin saja karena perubahan iklim dan penipisan sumber daya atau suatu hari kita akan membuat rumah kita di antara bintang-bintang. "Bagaimana manusia dapat secara bertahap mengembangkan peradaban yang berkelanjutan di luar angkasa".

Kaku menunjukkan kepada kita bagaimana fiksi ilmiah menjadi kenyataan: perkembangan yang mengagumkan dalam robotika, nanoteknologi, dan bioteknologi yang memungkinkan kita membangun kota yang dapat dihuni di mars; bintang-bintang di dekatnya mungkin bisa dijangkau oleh pesawat ruang angkasa mikroskopis yang berlayar di angkasa melalui sinar laser; juga suatu hari nanti memungkinkan kita untuk melampaui tubuh fisik kita.

Perjalanan ke masa depan yang menakjubkan ungkap Kaku, umat manusia akhirnya bisa memenuhi takdir yang sudah lama ditunggu di antara bintang-bintang dan bahkan mungkin mencapai keabadian.

@AOS