Monday, December 10, 2012

Manusia dan Kosmos

Observasi 1 : Maha Kebisuan Semesta  

Cerita manusia sejak dari zaman batu tatkala mulai belajar membuat api sampai dengan zaman milenium kesadaran digital saat ini, adalah kejadian paling fenomenal di jagad alam semesta sejauh 13.7 milyar tahun cahaya ini. Karena kesadaran manusia itu adalah seperti vektor-vektor kesadaran semesta jagad raya yang menyinari kegelapan dari 'segala kebisuan semesta'.

Ruang-waktu dan massa-energi akan menjadi vektor-vektor jika kita mulai mencari asal-muasalnya dari mana, kenapa harus ada ruang-waktu, kenapa harus kita rasakan massa-energi, kemudian kenapa kita harus menyadarinya mulai dari peristiwa Ledakan Besar. Katakanlah kesadaran kita merupakan salah satu vektor di alam semesta ini. Sama halnya dengan evolusi baryon (proton+netron) yang menghasilkan milyaran bintang-bintang yang menyinari dengan 'cahaya lilinnya' kepada maha kegelapan semesta ini ( 70% energi gelap menguasai semesta), maka kesadaran semesta adalah vektor-vektor 'zat sadar bersinar' yang akhirnya akan mencari dan  menemukan kembali Sang Pencipta-nya.


Mari kita analisa kenapa manusia zaman batu pertama tertarik kepada api? Dugaan saya manusia zaman batu saat itu takut akan kondisi gelap malam di sekitar gua tempat tinggalnya, dan secara logika dia pertama-tama akan berusaha agar lingkungan sekitarnya menjadi terlihat dengan membuat suatu alat penerangan, dan dia akan belajar dari alam sekitarnya yang menunjukkan proses kejadian timbulnya api, dan manusia akan belajar terus-menerus dari hal yang sederhana sampai yang sangat kompleks untuk juga disederhanakan kembali. Sedangkan simpanse tidak akan pernah belajar untuk membuat api unggun betapapun simpanse mempunyai umur evolusi yang lebih lama dari manusia sejak dari bentuk awal primata, karena simpanse tidak memiliki kesadaran diri sendiri. 

 
Observasi 2 : Mencari format audio/video-nya otak

Kesadaran manusia itu memang luar biasa, coba bayangkan jumlah raksasa masing-masing sel-sel otak manusia  antara 100-200 milyar neuron. Terkadang kita berfikir bahwa sedemikian mudahnya kita men-download ribuan gambar jpg dari komputer, tetapi coba bayangkan bagaimana caranya men-download gambar-gambar 'jpg kesadaran' yang ada dalam 200 milyar sel-sel syaraf kita atau mungkin gambar video 'wmv kesadaran' yang bisa ditransfer dengan USB ke komputer kita. Sensornya ada dimana, transducer-nya letaknya dimana, 'format jpg atau wmv kesadaran' bentuk signal-nya seperti apa, dan bagaimana cara kerjanya mesin otak ini yang telah berusia milyaran tahun hasil mekanisme evolusi di bumi ini, itulah sebagian pertanyaan-pertanyaan masa depan para ahli ilmu pengetahuan.  Kenapa logika manusia harus dibuat berputar-putar dalam permainan ruang-waktu yang sedemikian panjangnya.

 
Observasi 3 : Analogi cockpit pesawat dan lampu senter:

Kesadaran semesta akan menerangi totalitas dimensi ruang waktu massa-energi seperti cahaya lampu senter yang kita bawa di malam hari untuk menerangi perjalanan kita ke suatu tempat tujuan, maka alam semesta inipun pasti memerlukan suatu alat penerangan 'vektor kesadaran' yang akan memberi makna arah masa depan suatu mesin kosmos yang abadi.

Kesadaran semesta itu seperti di ruang 'cock-pit pesawat angkasa ruang-waktu massa-energi' yang menjelajahi perjalanan semesta, manusia dan kehidupan adalah penumpang-penumpangnya yang ikut menikmati indahnya perjalanan ruang waktu ini, dan kita pada akhirnya akan tahu siapa kapten pilot sekaligus perancang yang mengendalikan pesawat ruang-waktu massa-energi jagad raya ini.

 
Observasi 4 : Analogi jaringan komputer dan server-nya

Pola hubungan 1 kesadaran individu manusia terhadap kesadaran semesta itu dapat dimisalkan dengan pola hubungan 1 komputer terhadap induk server-nya. Manusia harus dalam keadaan hidup agar dapat berkomunikasi nyata dengan kesadaran semesta-nya, komputer-pun harus online kepada server-nya agar dapat berkomunikasi. Coba bayangkan seandainya bahwa pemakai 'komputer 200 milyar sel-sel syaraf' ini ternyata bekerja 'sharing' dan bukan 'stand-alone', tetapi ada 'pemakai alien' yang kita tidak ketahui dimensi fisiknya. Kemudian misalnya manusia 'sharing' menggunakannya hanya 30% untuk keperluan tubuh dan kesadarannya, sedangkan 70% ternyata dipakai oleh pemakai misterius dalam suatu pola kesadaran semesta. Atau orang bilang bahwa kesadaran manusia ibarat wayang yang dimainkan oleh karakter dalangnya atau Sang Pencipta itu adalah sangat-sangat dekat dengan kesadaran masing-masing kita, karena kesadaran kita 'online' dengan kesadaran semesta.

Observasi 5 : Misteri imortalitas dan improbabilitas perjalanan antar-bintang

Seorang atheis-pun yang menolak eksistensi Tuhan Pencipta sebenarnya kesadaran atheis-nya  itu adalah vektor bagian dari babak-babak kesadaran semesta yang bermain di setiap 200 milyar sel-sel syaraf manusia dan itulah permainannya yang semuanya dibatasi dengan fenomena mortalitas(kematian) yang sama identik untuk semua mahluk hidup. Dari fenomena mortalitas inilah manusia bertanya-tanya tentang fenomena imortalitas. Manusia boleh-boleh saja bermimpi tentang kondisi imortalitas(tidak mati) di masa-depan dengan teknologi genetika, tetapi pertanyaannya apakah gunanya kepada tujuan kemanusiaan yang jauh lebih rumit masalahnya dalam konteks jumlah yang telah melebihi 6 milyar ini.


Kemudian imortalitas tokh juga ternyata tidak dapat dipakai untuk menjawab kenapa angka 10.000 tahun peradaban sedemikian tidak berartinya dibanding dengan jarak semesta ter-observasi sejauh 13.7 milyar tahun cahaya , yang penjelasannya silahkan pembaca click link OneEarth diatas. Perjalanan ke bintang ke terdekat Alpha-Centauri itu sendiri memerlukan angka lebih dari 10.000 tahun, padahal membayangkan diri sendiri bumi 10.000 tahun lagi dengan pola kemanusiaan saat sekarang ini adalah sukar diramalkan bentuknya. 

Mencoba memahami apa arti diluar batas jagad semesta 13.7 milyar tahun cahaya? 
 
Observasi 6 : Meninjau kembali definisi tidak ada  atau tanpa makna

Kalau kita mencoba bertanya ada apa diluar jarak ruang-waktu 13.7 milyar tahun cahaya (mtc), maka kita sebagai pengamat tidak dapat mendefinisikannya, karena kita menganggap sudah tidak ada ruang lagi diluar ruang 13.7 milyar tahun cahaya (mtc). Mungkin juga analogi yang sama jika kita membagi angka 1 dengan 0, maka kita anggap tidak ada atau tak berarti. Terasa aneh dan absurd bagi persepsi kesadaran tubuh-jiwa(mind-body) kita yang merasakan terus-menerus akan adanya kesadaran spasial( me-ruang), barangkali karena mesin otak kesadaran tubuh-jiwa kita diciptakan atas dasar kesadaran ruang volumetrik artinya kita selalu akan mengambil referensi dimensi  panjang(P), lebar(L), dan tinggi(T) atau dalam(D).

Observasi 7 : Konsepsi perjalanan jiwa dalam ruang kesadaran semesta

Konsepsi perjalanan spiritual dapat kita mulai analisa dari suatu fenomena perbandingan angka-angka raksasa semesta(U) dan evolusi kehidupan(D) terhadap umur peradaban manusia itu sendiri yang baru lahir 10,000 tahun seperti digambarkan pada ilustrasi dibawah ini. Apakah benar bahwa tugas manusia adalah fungsional terhadap kontinuitas eksistensi semesta dalam lingkup perjalanan jiwa di ruang kesadaran semesta itu sendiri?


Observasi 8 : Ruang  dua-dimensi non Eulidean

Tetapi barangkali juga manusia mempunyai bagian kesadaran lain yakni kesadaran semesta dimana kesadaran 200 milyar neuron ini sebenarnya mampu melihat ke-tak-berhingga-an atau infinitum atau abadi jika saja dimensi kesadaran itu mempunyai referensi vektor 2 dimensi non-Euclidean yang mengembang(expand) infinitum. Ruang kamar atau kantor yang kita duduki sekarang ini dapat dianggap ruang vektor 2 dimensi non-Euclidean, dan cobalah membayangkan ruang vektor 2 dimensi ini mengembang ke seluruh permukaan bumi, maka kita sebagai pengamat melihat vektor 2 dimensi ini bergerak terus menerus infinitum ke berbagai arah di atas permukaan bumi.
 
Jadi kesadaran diri kita yang bermain di ruang kesadaran semesta yang 2 dimensi akan melihat jarak ruang-waktu 13.7 milyar itu adalah suatu ekspansi tak berhingga di permukaan Semesta seperti ekspansi di permukaan bumi. Itulah gambaran penyederhanaan dari makna infinitum suatu ruang waktu 13.7 milyar tahun cahaya. Jadi angka 13.7 milyar ini adalah sebenarnya simbolisasi infinitum atau abadi. Pertanyaannya kenapa harus ruang dua-dimensi non Euclidean  melengkung yang dapat menggambarkan suatu eternalitas semesta?

 
Observasi 9 : 1 dibagi 0(nol) = Nol Besar

Penjelasan yang sama berlaku juga untuk pembagian angka 1 dengan 0. Jika angka-angka ini ada di dalam ruang vektor 1 dimensi maka hasilnya adalah suatu vektor yang bergerak terus-menerus infinitum dalam suatu lingkaran. Jadi makna tidak berhingga atau infinitum itu mempunyai gambaran yang ekivalen dengan 'nol besar'.

 
Observasi 10 : Singularitas ruang-waktu dan massa-energi

Ruang vektor 2 dimensi non-Euclidean melengkung inilah dapat menyederhanakan pengertian kita tentang makna keabadian. Secara logika  vektor vektor 2 dimensi semesta  ini adalah hasil-hasil resultansi sebagai berikut :
  1. vektor-vektor  ruang dan waktu yang menyatu kembali menjadi 1 vektor ruang-waktu dan
  2. vektor-vektor massa dan energi menyatu kembali menjadi 1 vektor massa-energi,
yang bergerak dalam ruang 2 dimensi melengkung itu. Ini juga berarti suatu proses singularitas (bersatuanya kembali ruang-waktu dan massa-energi) tetapi tetap harus ditambah dengan adanya panah vektor yang membuatnya menjadi suatu vektor kesadaran. Apakah memang demikian bahwa kebutuhan akan kesadaran semesta adalah suatu fasa proses singularitas, suatu 'Hari Kiamat yang Sadar' ??

Contoh soal 1 : Jika kesadaran kita dianggap suatu vektor yang bergerak dalam garis 1 meter  ini, apakah garis yang kita 'lihat' ini adalah hanyalah bermakna sebuah garis diskontinu 1 meter?


Jawaban soal 1 :

Vektor kesadaran kita sebenarnya juga dapat menterjemahkan garis1 meter  ini sebagai suatu garis kontinu tak berhingga, jika vektor kesadaran kita melihat garis itu berbentuk satu lingkaran dalam 2-dimensi dan vektor kesadaran kita bergerak tak berhingga dalam lingkaran tersebut.      

Contoh soal 2 : Jika Sang Pencipta menciptakan ratusan milyar sistem tata surya sebesar 13.7 milyar tahun cahaya, kenapa pak Mohamad SM begitu 'dungu-nya' menyimpulkan bahwa Bumi hanya satu dan tinggal satu di alam semesta ini?

Jawaban soal 2 :
  • Kita dapat menjawab dengan 'cermin ajaib' silogisme Aristoteles. Berapa jumlah rantai baryon(proton+netron) yang telah tercipta di kosmos sejauh 13.7 mtc itu, katakanlah 10exp(+77) tetapi kehdidupan di bumi ini telah menciptakan rantai DNA menantang angka tersebut, estimasi saya sekitar 10exp(+33) rantai DNA telah tercipta di bumi. Bayangkan tubuh kita saja memiliki jumlah 30exp(+12)*3exp(+9) rantai DNA, cobalah menghitung jumlah DNA dari seluruh mahluk hidup, hewan dan  tumbuh-tumbuhan yang tercipta di permukaan bumi ini. Atau yang lebih sederhana adalah umur evolusi kehidupan di bumi adalah 4.5 milyar tahun dan ini setara dengan angka 13.7 milyar tahun, tetapi sangat-sangat tidak sebanding dengan angka 10.000 tahun peradaban.Jadi agenda di bumi sangat luar biasa padat dan acaranya dibandingkan dengan kekosongan yang terjadi di luar angkasa sana Kosmos berasal dari evolusi satuan rantai baryon, kehidupan berasal dari evolusi satuan rantai DNA, itulah makna ketunggalan di alam semesta ini.
     
  • Persepsi tidak ada ruang fisika di luar  13.7 milyar tahun cahaya adalah persepsi kesadaran manusia 3 dimensi. Tetapi kesadaran diri atau kesadaran semesta manusia yang 2 dimensi itu akan melihat angka 13.7 milyar tahun cahaya adalah suatu keabadian dan bukan lagi tak-berhingga atau tak bermakna. Kesadaran diri atau kesadaran semesta melihat alam semesta ruang-waktu dan massa-energi itu sebagai 'Perjalanan Jiwa' (Mind Journey).
Contoh soal 3 : Mungkin para pembaca juga ada yang bertanya, bagaimana Tuhan Maha Pencipta  membuat alam semesta ini berakhir dengan cepat, katakanlah dalam tempo sesingkat-singkatnya sekitar 10exp(-100) detik.

Jawaban soal 3 :

Silahkan pembaca gunakan 'cermin ajaib' dari silogisme Aristoteles. Contohnya meruntuhkan gedung pencakar langit Menara Kembar New York adalah sedemikian cepatnya, sementara membangunnya adalah memerlukan jadwal waktu dan perencanaan yang matang. Kemudian manusia dapat menciptakan bom atom yang dapat memusnahkan 20 juta manusia dalam sekejap, sementara menciptakan mahluk sekecil amuba atau bakteri dari ketiadaan( misalnya dari bahan organik karbon) adalah tidak bisa kita fahami.    

Bagaimana caranya melihat fenomena kesadaran 2 dimensi di sekitar kita?

Observasi 11 : Misteri lokasi bayangan di kaca cermin dan silogisme Aristoteles

Bagaimana caranya agar kesadaran manusia yang spasial volumetrik ini dapat melihat fenomena kesadaran 2 dimensi di sekitar kita. Cermin adalah kaca 2  dimensi, di bumi ini hanyalah manusia yang memahami dirinya sendiri lewat cermin, barangkali ada hubungan langsung antara kesadaran diri dengan kesadaran semesta dan ruang permainannya ada di ruang 2 dimensi tak berhingga dan abadi. Kata orang-orang tua, bercerminlah pada diri sendiri. Itulah ruang permainan kesadaran diri yang tidak berlokasi di tubuh-jiwa kita yang ada di bumi, tetapi ruang kesadaran diri itu berlokasi di pusat kerajaan kesadaran semesta Sang Pencipta. Begitu banyak interpretasi tentang ruang kesadaran diri yang meta-fisika ini, tetapi pertanyaan-pertanyaannya selalu berujung pada silogisme Aristoteles, modal kita hanya kaca cermin dan cermin ajaib silogisme Aristoteles.


Lantas kemudian kalau kita bertanya siapakah diri kita sebenarnya dalam lautan kesadaran di belantara 200 milyar sel-sel syaraf setiap manusia? Memang akhirnya kita harus sadar bahwa peradaban manusia itu berangkat dari 'ketiadaan' (dari manusia purba telanjang yang mulai belajar membuat api di kegelapan gua-gua) dan manusia harus siap dan sadar bahwa peradabannnya akan tiada kembali. Kemudian kita berfikir setelah tiada, apakah akan ada lagi atau kita akan terlahir kembali? Saya hanya berfikir semoga saya tidak terlahir kembali pada zaman batu, dan saya berdoa bagaimana agar hidup saya seperti saat ini, di zaman milenium yang luar biasa ini.

Observasi 12 : Misteri aliran sungai-sungai kesadaran menuju horizon kesadaran semesta 

Dibawah ini adalah deskripsi proses aliran balik (back-flow) evolusi kesadaran semesta 13.7 milyar tahun cahaya yang bermula dari kesadaran diri primitif manusia purba, 10.000 tahun peradaban manusia dan mumculnya kesadaran diri dan kesadaran semesta, manusia mencoba rekonstruksi imajinasi fasa evolusi DNA 4.5 milyar tahun cahaya, dan manusia mencoba merepresentasikan  fasa evolusi baryon ( proton+ netron) 13.7 - 4.5 = 9.2 milyar tahun cahaya, akhirnya manusia bertanya bagimana proses Ledakan Besar itu dapat terjadi.

Suatu contoh analogi yang nyata adalah aliran sungai dari pegunungan ke samudera lautan luas. Aliran sungai yang kita asumsikan sebagai vektor 2 dimensi non-Euclidean adalah suatu aliran yang bergerak dari pegunungan menuju ke lautan luas mengelilingi seluruh permukaan bumi tak berhingga. Barangkali secara logika yang sama bahwa aliran kesadaran kita juga akan selalu kembali ke horizon samudera kesadaran yang luas tak berhingga dari kesadaran semesta yang kepemilikannya adalah tunggal, yakni Sang Pencipta.

TABLE : UNIVERSE CONSCIOUSNESS FLOW-LINE
BARYONIC EVOLUTION
PHASE TIME
ssssssss
DNA  EVOLUTION
PHASE TIME
ssssssss
1.37 E+10 J










10,000  K
1.27 E+10
100,000
1.17 E+10
1,000,000
1.07 E+10
10,000,000
6.80E+09 I 6.90E+09 K 1.02E+10 1.00E+08 3.40E+09 I 3.50E+09 K
6.70E+09 7.00E+09 1.01E+10 2.00E+08 3.30E+09 3.60E+09
6.60E+09 7.10E+09 1.00E+10 3.00E+08 3.20E+09 3.70E+09
6.50E+09 7.20E+09 9.90E+09 4.00E+08 3.10E+09 3.80E+09
6.40E+09 7.30E+09 9.80E+09 5.00E+08 3.00E+09 3.90E+09
6.30E+09 7.40E+09 9.70E+09 6.00E+08 2.90E+09 4.00E+09
6.20E+09 7.50E+09 9.60E+09 7.00E+08 2.80E+09 4.10E+09
6.10E+09 7.60E+09 9.50E+09 8.00E+08 2.70E+09 4.20E+09
6.00E+09 7.70E+09 9.40E+09 9.00E+08 2.60E+09 4.30E+09
5.90E+09 7.80E+09 9.30E+09 1.00E+09 2.50E+09 4.40E+09
5.80E+09 7.90E+09 9.20E+09 1.10E+09 2.40E+09 4.50E+09
5.70E+09 8.00E+09 9.10E+09 1.20E+09 2.30E+09 4.60E+09
5.60E+09 8.10E+09 9.00E+09 1.30E+09 2.20E+09 4.70E+09
5.50E+09 8.20E+09 8.90E+09 1.40E+09 2.10E+09 4.80E+09
5.40E+09 8.30E+09 8.80E+09 1.50E+09 2.00E+09 4.90E+09
5.30E+09 8.40E+09 8.70E+09 1.60E+09 1.90E+09 5.00E+09
5.20E+09 J 8.50E+09 I 8.60E+09 J 1.70E+09 I 1.80E+09  J 5.10E+09
H H H H H UNIVERSE CONSCIOUSNESS BACKFLOW H H H H H H
RINGKASAN

No comments:

Post a Comment