oleh Henky
Dari beberapa tulisan di dalam blog ini kita telah melihat dari banyak cerita tentang pengalaman setelah kematian bahwa di alam roh waktu itu sesungguhnya seperti tidak ada, dan segala sesuatu yang pernah terjadi dan akan terjadi sesunguhnya terjadi bersamaan, waktu tidak bersifat linear tetapi atas bawah. Berdasarkan hal itu sebenarnya kita bisa menyimpulkan bahwa hidup adalah satu peristiwa tunggal, suatu kejadian di alam semesta yang terjadi saat ini. Semuanya sedang terjadi. Dimana mana. Tidak ada waktu lain selain saat sekarang.
Seperti kita melihat sebuah batu melalui mikroskop yang sebenarnya tidak padat sama sekali, tetapi merupakan percampuran jutaan efek yang berbeda terjadi pada saat yang bersamaan – hal hal yang berbeda terjadi pada saat bersamaan sehigga menciptakan efek yang lebih besar. Jadi kita menggunakan waktu seperti kita menggunakan mikroskop untuk jiwa kita. Dalam sebuah batu kita melihat partikel-partikel yang bergerak terus, dengan pola tertentu, setiap partikel bergerak dari “sini” ke “sana”, dan memerlukan “waktu” untuk melakukannya, gerakannya begitu cepat sehingga batu itu sendiri tampaknya tidak bergerak sama sekali. Sepertinya diam saja. Jadi dilihat dari luar batu itu seolah waktu tidak ada tetapi kalau kita berada di dalam batu kita seolah merasakan adanya waktu.
Kemudian hasil penelitian fisika kuantum yang menyimpulkan kemungkinan akan adanya parallel Universe dimana ada banyak kita bahkan mungkin tak terhingga dari kita yang membelah pada setiap pilihan hidup kita. Graviton adalah satu-satunya partikel saat ini yang diyakini oleh para ilmuwan bebas bergerak menyebrang ke membrane lainnya membentuk Universe lain. Forsa lainnya tidak bisa meninggalkan suatu membrane. Sehingga tidak mungkin kita bisa melihat alam brane lain atau parallel universe karena cahaya tidak dapat keluar dari membrane. Forsa nuklir kuat, forsa nuklir lemah, Electromagnetic dan cahaya terperangkap di dalam sebuah membrane. Adanya graviton ini sedang diteliti oleh para ilmuwan dengan melakukan serangkaian percobaan.
Dari tulisan diatas, kita sebenarnya dapat membayangkan bahwa kehidupan ini seperti sebuah program CD room games , dimana CD dan komputer tersebut mampu merespon setiap gerakan yang dibuat oleh pemain, itu karena setiap kemungkinan gerakan/pilihan telah dimasukkan ke dalam program CD tersebut, sekaligus dengan respon yang tepat. Semua telah diprogram, semua akhir permainan dan setiap putaran memang telah diprogram di dalam CD tersebut. Jadi CD tersebut menyimpan kemungkinan yang tak terhingga yang dapat terjadi.
Sekarang kita membayangkan bahwa alam semesta ini seperti CD Rom games, dimana semua akhir permainan telah tersedia. Alam semesta hanya menunggu mana yang kita pilih saat ini. Dan kapan permainan berakhir, apakah kita menang, kalah atau seri, alam semesta hanya akan mengatakan, “Ingin bermain lagi?”. Komputer kita/alam semesta tidak perduli apakah kita menang atau kalah, dan kita tidak dapat “melukai perasaanNya”. Ia hanya menawarkan kepada kita kesempatan untuk bermain lagi, semua akhir permainan telah tersedia, dan mana yang kita alami tergantung pada pilihan apa yang kita buat. Jadi ada lebih dari satu kita yang bergerak dibawah garis waktu yang mengalami setiap pilihan yang tersedia, tetapi kita hanya menyadari satu pengalaman saja dalam satu perspektif waktu.
Seperti yang banyak dikatakan oleh para peramal tentang masa depan kita, mereka sebenarnya membuka salah satu jendela “masa depan” yang terlihat dari banyak kemungkinan. Pertanyaannya adalah masa depan yang mana yang mereka lihat? Seperti akhir dari permainan CD room tadi, ada lebih dari satu versi. Dan sebenarnya semua versi telah terjadi, karena waktu itu tidak ada. Sehingga semua terjadi secara serentak, semua pilihan. Seperti gerakan permainan di komputer, semuanya telah di program. Jadi kalau ada ramalan yang mengatakan adanya akhir dunia, kemudian kita memfokuskan perhatian pada hal itu, kemudian menggambarkan pada diri sendiri, maka itulah hasil yang kita dapatkan untuk kita. Demikian pula sebaliknya, jika kita merasa ingin merasakan realitas yang berbeda. Jadi dalam satu versi bumi akan bergejolak, di lain versi tidak.
Jadi sesungguhnya kitalah yang memutuskan, dengan pikiran, kata kata dan tindakan. Apa yang kita pilih untuk alami. Jadi kita harus segera mengubah pemikiran kita yang berdasarkan rasa takut kemudian mencari kebijaksanaan batin kita dan melihat apa yang sebaiknya dilakukan. Jika itu berarti meminta semua orang untuk mengambil tindakan terhadap perusakan lingkungan yang membuat perubahan bumi, lakukan hal itu. Dan jika itu berarti menjalankan jalan kita sendiri dan memancarkan energi positif setiap hari, dan menjaga energi itu sehingga kita tidak panik ketika menghadapi masalah itu, lakukan hal itu.
Jadi kita sebaiknya selalu mencoba untuk melihat kesempurnaan dari semua hal. Bahwa kita akan berada di tempat yang seharusnya untuk mengalami apa yang kita pilih ketika kita mencoba menciptakan siapa kita sesungguhnya. Inilah jalan menuju kedamaian. Melihat kesempurnaan dalam segala hal. Orang yang cemas dengan apa yang mereka “lihat” di masa depan, atau yang mereka “ceritakan” tentang masa depan, gagal untuk tetap berada dalam kesempurnaan.
Tuhan selalu menciptakan apa saja dengan sempurna, demikian sempurnanya sehingga setiap kemungkinan telah diciptakan. Jika kita berpikir bahwa Tuhan menciptakan sesuatu yang tidak sempurna, kita tidak mengerti apa apa tentang Tuhan. Jadi sebaiknya kita syukuri dan rayakan kesempurnaan tersebut. Tersenyum dan rayakan dan hanya melihat kesempurnaan saja, dan apa yang dikatakan tidak sempurna oleh orang lain tidak akan mempengaruhi kita dan membuat kita menjadi tidak sempurna. Hadapi masa depan tanpa takut, pahami proses dan lihat kesempurnaan dari semua hal. Dengan kedamaian ketenangan dan ketentraman akan membawa kita terhindar dari berbagai pengalaman dan hasil yang dikatakan orang sebagai hasil “negatif”.
Sumber: Henkykuntarto’s Blog _Wellcome to my spiritual blog
No comments:
Post a Comment