
Novelis besar Leo Tolstoy pernah menulis cerita yang menyenangkan, judulnya Tiga pertapa. Temannya Nicholas Roerich telah meringkas kisah ini, sebagai berikut:
“Di sebuah pulau tinggal tiga pertapa tua. Mereka begitu sederhana sehingga satu satunya doa yang mereka teriakkan adalah: “Kami bertiga; Engkau penguasa kami bertiga-kasihanilah kami!” Tetapi mukjizat besar terwujud dalam doa naif ini.
“Uskup lokal datang untuk mendengar tentang tiga pertapa ini dan doa mereka yang dianggap tidak dapat diterima, dan memutuskan untuk mengunjungi mereka untuk mengajari mereka doa “yang benar”. Dia tiba di pulau itu, dan mengatakan kepada para pertapa bahwa permohonan mereka tidak bermartabat, dan mengajarkan mereka banyak doa-doa adat. Uskup itu kemudian meninggalkan mereka dengan menaiki perahu. Tapi kemudian dia melihat cahaya di kejauhan. Saat mendekat, ternyata dilihatnya tiga pertapa tersebut, yang saling berpegangan tangan dan berjalan diatas gelombang laut dalam upaya untuk mengejar kapal tersebut.