Monday, September 26, 2016

Melepaskan Topeng yang Bukan Diri Kita

maskOleh : David R. Hamilton Phd.

Mungkin sangat sulit untuk menjadi diri sendiri. Apa artinya ini?
Hal ini dapat berarti banyak hal untuk masing-masing orang yang berbeda. Kita kadang-kadang berpikir bahwa kita perlu ‘menemukan’ diri kita sendiri, untuk ‘menjadi’ diri kita sendiri. Tapi perjalanan menemukan diri sendiri kerap menimbulkan tekanan bagi banyak orang, karena kita seolah harus menempuh perjalanan panjang dan menantang, dengan rintangan di sepanjang jalan untuk menguji keberanian dan komitmen kita untuk perjalanan tersebut.

Salah satu hal yang saya temukan adalah bahwa bagian penting dari menjadi diri kita sendiri sebenarnya adalah menghapus topeng-topeng dari siapa yang bukan diri kita; seperti berhenti berpura-pura bahwa Anda selalu positif atau bahagia, atau bahwa Anda selalu memiliki jawaban, bahwa Anda telah mengetahui semuanya, atau melepaskan kepura-puraan bahwa Anda tidak takut, atau berkata bahwa komentar orang-orang tidak menyakiti Anda … dll … dan masih banyak lagi.

Kita berpura-pura karena kita ingin disukai, diterima, dimiliki. Kita cenderung untuk menyembunyikan sisi asli diri kita dari orang lain karena kita hanya ingin menampilkan sisi-sisi yang terbaik saja. Kita ingin dunia melihat kita seperti apa yang kita anggap sebagai yang paling diinginkan, paling berbakat, paling cerdas, paling kuat, paling bijaksana, paling lucu, dll.

Hal ini karena, jauh di dalam jiwa manusia, rasa tidak disukai oleh orang lain terasa seperti ancaman bagi kelangsungan hidup kita. Anda melihat, jutaan tahun evolusi kita telah tertanam dalam jiwa manusia (dan biologi) kebutuhan untuk membentuk hubungan dengan orang lain karena koneksi ini adalah apa yang membuat komunitas, yang pada akhirnya membantu spesies kita untuk berkembang.

Kebutuhan untuk koneksi ini telah menjadi bagian utama dari biologi dan psikologi seperti kebutuhan udara untuk kita bernapas.

Ini sebabnya koneksi ini merangsang produksi hormon pertumbuhan dan oksitosin, yang memainkan peran kunci dalam pertumbuhan dan perbaikan tubuh manusia. Bayi yang kehilangan koneksi ini tumbuh pada tingkat lebih lambat dari bayi yang menunjukkan kelimpahan koneksi, sebagian besar karena adanya tingkat yang lebih rendah dari hormon pertumbuhan dan oksitosin.

Ini juga mengapa kurangnya koneksi dikaitkan dengan depresi pada orang dewasa serta sistem kekebalan tubuh yang lemah dan kelemahan fungsi dari sistem kardiovaskular.

Pada abad terakhir, salah satu hukuman terburuk yang ada dalam sejarah adalah pembuangan, di mana seseorang tidak pernah bisa kembali lagi ke komunitas mereka. Itu tidak biasa bagi mereka yang dibuang dan selalu mencoba kembali ke desa atau kota asalnya lagi. Mereka tidak bisa hidup tanpa koneksi.

Dalam dunia modern, kebutuhan untuk koneksi menciptakan, bagi banyak orang, keinginan bawah sadarnya untuk menyenangkan orang lain, membutuhkan mereka untuk menyukai kita, karena kita percaya bahwa disukai akan membantu kita membangun koneksi. Itu sebabnya kita berusaha menampilkan potongan-potongan diri kita yang terbaik dan menyembunyikan kelemahan kita. Kita takut jika kita menunjukkan kelemahan kita, kerentanan, dan ketidakamanan, orang tidak akan menyukai kita dan dengan demikian kita tidak akan mampu membentuk koneksi. Tentu saja, sebagian besar ini terjadi secara tidak sadar.

Dalam menutupi diri kita yang sebenarnya, kita hanya menampilkan sebagian dari diri kita sendiri (bagian yang terang, bukan yang gelap), kita tidak benar-benar membentuk kualitas koneksi biologi dan jiwa yang kita butuhkan. Kita tanpa sadar mendirikan hambatan buatan, yang dibangun di atas rasa takut bahwa orang akan melihat kekurangan kita, hambatan yang benar-benar memblokir koneksi otentik kita.

Di sisi lain, keberanian untuk menunjukkan sisi negatif kita – kerentanan kita, ketidakamanan kita, kelemahan kita – akan membuat koneksi otentik menjadi lebih mungkin. Ini membantu kita menjalin hubungan yang lebih dalam karena kita telah dapat melepaskan kepura-puraan.

Jika kita melepaskan gagasan yang bukan siapa kita. Kita melepaskan hambatan internal. Kita menampilkan siapa diri kita. Kita berubah dari ingin menyenangkan orang lain agar memberikan persetujuan, mencintai kita, menuju pemahaman bahwa jika orang tidak menyukai kita seperti apa adanya kita maka mereka akan pergi dari kehidupan kita, dan akan memberikan ruang untuk orang-orang yang menyetujui dan mencintai kita apa adanya. Dan efeknya adalah kita menjadi lebih nyaman terhadap diri kita sendiri.

Jadi daripada mencoba untuk menipu diri, dengan menampilkan apa yang bukan diri Anda. Lepaskan ide-ide palsu tentang diri anda sendiri, suatu saat … Anda akan menemukan orang-orang yang Anda cari.

No comments:

Post a Comment