Friday, September 30, 2016

Kebenaran Adalah Wilayah Tanpa Jalan

krishnamurtiCeramah Pembubaran Tarekat Bintang di Ommen (Belanda), 3 Agustus 1929

Oleh : J. Krishnamurti

Isi ceramah ini sangat menggugah pemikiran saya bahwa sebenarnya tidak mungkin mengorganisasi sebuah keyakinan dan tidak ada suatu organisasi apa pun dapat membawa manusia kepada spiritualitas. Kepercayaan adalah masalah pribadi sepenuhnya. Kita terbiasa dengan otoritas, atau dengan suasana otoritas yang kita pikir akan membawa kita kepada spiritualitas. Padahal kebenaran yang tak terbatas, tanpa syarat, tak mungkin didekati melalui jalan apa pun, tak dapat diorganisir; tidak seharusnya dibentuk suatu organisasi untuk membimbing atau memaksa orang berjalan menurut suatu jalan tertentu. Dengan membebaskan manusia, mendorongnya menuju kebebasan; membantunya melepaskan diri dari semua keterbatasan, oleh karena hanya itulah yang akan memberinya kebahagiaan abadi, memberinya realisasi diri tanpa syarat.

Inilah isi ceramah tersebut :

Pagi ini kita akan membahas tentang pembubaran Tarekat Bintang. Banyak orang akan bersukacita, dan yang lain akan bersedih hati. Tapi ini bukan masalah bersukacita atau bersedih hati, oleh karena ini tidak bisa dihindarkan lagi, seperti akan saya jelaskan.

Anda mungkin ingat akan cerita bagaimana setan bersama seorang sahabatnya berjalan di jalanan, ketika mereka melihat di depan mereka seseorang membungkuk dan memungut sesuatu dari tanah, mengamatinya, lalu memasukkannya ke dalam sakunya. Sahabat itu bertanya kepada Setan, “Apa yang dipungut orang itu?” “Ia memungut sekeping kebenaran,” kata Setan. “Wah, tentu Anda rugi,” kata sahabat itu. “Ah, sama sekali tidak,” kata Setan, “saya akan membantunya mengorganisirnya.

”Saya nyatakan bahwa kebenaran adalah wilayah tanpa jalan, dan Anda tidak dapat mendekatinya melalui jalan apa pun, melalui agama apa pun, melalui sekte apa pun. Itulah sudut pandang saya, dan saya menganutnya secara mutlak dan tanpa syarat. Kebenaran yang tak terbatas, tanpa syarat, tak mungkin didekati melalui jalan apa pun, tak dapat diorganisir; tidak seharusnya dibentuk suatu organisasi untuk membimbing atau memaksa orang berjalan menurut suatu jalan tertentu. Bila Anda mulai memahami ini, Anda akan melihat betapa tidak mungkinnya mengorganisir suatu kepercayaan.

Kepercayaan adalah masalah pribadi sepenuhnya, dan Anda tidak dapat dan tidak seharusnya mengorganisirnya. Jika Anda lakukan itu, maka kepercayaan itu akan mati, mengkristal; ia menjadi rumusan kepercayaan (creed), sekte, agama, untuk dipaksakan kepada orang lain. Itulah yang dicoba dilakukan oleh setiap orang di seluruh dunia. Kebenaran disempitkan dan dijadikan permainan oleh mereka yang lemah, oleh mereka yang hanya sementara waktu merasa tidak puas. Kebenaran tidak dapat ditarik turun; sebaliknya, setiap orang harus berupaya naik mendapatkannya. Anda tidak dapat membawa puncak gunung turun ke lembah. Bila Anda ingin sampai ke puncak gunung, Anda harus melewati lembah, mendaki lereng gunung, tanpa takut akan jurang-jurang menganga yang berbahaya. Anda harus mendaki menuju kebenaran; kebenaran tidak dapat “ditarik turun” atau diorganisir untuk Anda.

Organisasi terutama memupuk minat pada ide, tetapi organisasi hanya membangunkan minat dari luar. Minat yang tidak lahir dari cinta terhadap kebenaran, melainkan dirangsang oleh organisasi, tidak ada artinya. Organisasi menjadi kerangka yang ke dalamnya para anggota dapat menyesuaikan diri. Mereka tidak lagi berjuang untuk mendapatkan kebenaran atau sampai ke puncak gunung, melainkan mengukir tempat yang nyaman yang ke dalamnya mereka masuk, atau membiarkan organisasi menempatkan mereka, dan menganggap organisasi itu akan membawa mereka kepada kebenaran.

Jadi inilah alasan pertama, menurut sudut pandang saya, mengapa Tarekat Bintang ini harus dibubarkan. Sekalipun demikian, Anda mungkin akan membentuk tarekat-tarekat baru, Anda mungkin akan masuk organisasi-organisasi lain mencari Kebenaran. Saya tidak mau menjadi anggota organisasi spiritual apa pun; harap ini dipahami. Saya akan menggunakan organisasi yang akan membawa saya ke London, misalnya, tetapi itu jenis organisasi lain, sekadar mekanis, seperti pos dan telegrap. Saya akan menggunakan mobil atau kapal api untuk bepergian, ini hanya mekanisme fisik yang tidak mempunyai kaitan apa-apa dengan spiritualitas. Sekali lagi, saya nyatakan bahwa tidak ada suatu organisasi apa pun dapat membawa manusia kepada spiritualitas.

Jika suatu organisasi diciptakan untuk keperluan itu, ia akan menjadi tongkat penyangga, kelemahan, ikatan, dan akan melumpuhkan individu, dan mencegahnya berkembang, mencegahnya menegakkan keunikan dirinya, yang terletak dalam penemuannya sendiri akan kebenaran yang mutlak, tanpa syarat. Itulah alasan lain mengapa saya memutuskan – karena saya kebetulan menjadi Ketua Tarekat ini – untuk membubarkannya. Tidak seorang pun telah membujuk saya untuk mengambil keputusan ini.

Ini bukan tindakan yang hebat, oleh karena saya tidak menginginkan pengikut, dan saya bersungguh-sungguh dalam hal ini. Pada saat Anda mengikuti seseorang, Anda tidak lagi mengikuti kebenaran. Saya tidak peduli apakah Anda menyimak apa yang saya katakan atau tidak. Saya ingin melakukan sesuatu di dunia, dan saya akan melakukannya dengan konsentrasi yang tak tergoyahkan. Saya hanya peduli dengan satu hal yang esensial: yakni membebaskan manusia. Saya ingin membebaskannya dari semua kurungan, dari semua ketakutan, dan tidak mendirikan agama baru, sekte baru, tidak pula menegakkan teori-teori baru dan filsafat-filsafat baru. Lalu Anda tentu akan bertanya mengapa saya pergi berkelana ke seluruh dunia, dan terus-menerus bicara. Akan saya katakan kepada Anda alasan saya melakukannya: bukan karena saya menginginkan pengikut, bukan karena saya menginginkan suatu kelompok istimewa yang terdiri dari siswa-siswa istimewa. — Betapa manusia senang berbeda dari sesamanya, betapa pun menggelikan, absurd, dan remeh perbedaan itu; saya tidak ingin mendorong absurditas itu. — Saya tidak punya murid, tidak punya rasul, baik di dunia maupun di bidang spiritualitas.

Seorang wartawan yang mewawancarai saya menganggap pembubaran suatu organisasi yang mempunyai ribuan anggota sebagai perbuatan yang hebat. Baginya ini suatu perbuatan besar, karena seperti dikatakannya, “Apa yang ingin Anda lakukan sesudah ini, bagaimana Anda akan hidup? Anda tidak akan punya pengikut, orang tidak akan mendengarkan Anda lagi.” Bila ada lima orang saja yang mendengarkan, yang akan hidup, yang akan memalingkan wajah mereka kepada keabadian, itu sudah cukup. Apa gunanya memiliki ribuan anggota yang tidak mengerti, yang sepenuhnya terlilit prasangka, yang tidak mau menjadi baru, melainkan lebih suka menerjemahkan yang baru agar sesuai dengan diri mereka yang mandul dan mampat? Jika saya berbicara dengan keras, harap jangan salah paham, itu bukan tanpa kasih sayang. Jika Anda pergi kepada seorang ahli bedah untuk dibedah, bukankah ia berbaik hati membedah Anda sekalipun menyakitkan? Jadi, seperti itu pula, jika saya bicara blakblakan, itu bukan tanpa kepedulian yang sejati — justru sebaliknya.

Seperti saya katakan, saya hanya punya satu tujuan: membebaskan manusia, mendorongnya menuju kebebasan; membantunya melepaskan diri dari semua keterbatasan, oleh karena hanya itulah yang akan memberinya kebahagiaan abadi, memberinya realisasi diri tanpa syarat.

Oleh karena saya bebas, tak terkondisi, utuh — bukan menjadi bagian, bukan menjadi relatif, melainkan kebenaran yang utuh dan abadi– saya ingin mereka yang berupaya memahami saya, untuk bebas, tidak mengikuti saya, tidak membuat saya menjadi sebuah kurungan yang akan menjadi agama, sekte. Sebaliknya, hendaklah mereka bebas dari segala ketakutan — dari ketakutan terhadap agama, dari ketakutan terhadap penyelamatan, dari ketakutan terhadap spiritualitas, dari ketakutan terhadap cinta, dari ketakutan terhadap kematian, dari ketakutan terhadap hidup itu sendiri.

Sebagaimana seorang seniman melukis karena ia suka terhadap lukisan, karena itu merupakan ekspresi dirinya, keagungannya, kesejahteraannya, demikian pula saya melakukan ini dan bukan karena saya menginginkan sesuatu dari orang lain.

Anda terbiasa dengan otoritas, atau dengan suasana otoritas yang Anda pikir akan membawa Anda kepada spiritualitas. Anda berpikir dan berharap bahwa orang lain dapat, melalui kekuatan luar biasa — mukjizat– membawa Anda ke alam kebebasan abadi, yang adalah kebahagiaan. Seluruh pandangan Anda terhadap kehidupan didasarkan kepada otoritas itu.

Anda telah mendengarkan saya selama tiga tahun sampai sekarang, tanpa mengalami perubahan sedikit pun kecuali dalam diri segelintir orang. Sekarang kajilah apa yang saya katakan, bersikaplah kritis, supaya Anda dapat mengerti sepenuhnya, secara mendasar. Bila Anda mencari otoritas untuk membimbing Anda menuju spiritualitas, dengan sendirinya mau tidak mau Anda akan membentuk organisasi di seputar otoritas itu. Dengan pembentukan organisasi itu sendiri — yang Anda pikir akan membantu otoritas ini untuk membimbing Anda kepada spiritualitas — Anda terperangkap dalam sebuah kurungan.

Selama delapan belas tahun Anda telah menyiapkan peristiwa ini, menyiapkan Kedatangan Guru Dunia. Selama delapan belas tahun Anda telah berorganisasi, Anda memandang kepada seseorang untuk memberi Anda kenikmatan-kenikmatan baru bagi hati dan pikiran Anda, untuk mengubah seluruh hidup Anda, untuk memberi Anda pemahaman baru; memandang kepada seseorang untuk mengangkat Anda ke suatu tingkatan kehidupan baru, untuk memberi Anda dorongan baru, untuk membebaskan Anda — dan sekarang lihatlah, apa yang terjadi! Kajilah, pikirkanlah sendiri, dan lihat apakah kepercayaan itu telah mengubah Anda — bukan perubahan dangkal dengan mengenakan sebuah lencana, yang adalah remeh, absurd. Apakah suatu kepercayaan dapat melenyapkan hal-hal yang tidak penting dalam kehidupan? Itulah satu-satunya cara menilai: apakah Anda menjadi lebih bebas, lebih agung, lebih berbahaya bagi setiap masyarakat yang berdasarkan kepalsuan dan hal-hal yang tidak esensial? Apakah para anggota Tarekat Bintang ini telah berubah?

Alih-alih keistimewaan spiritual lama, alih-alih pujaan-pujaan lama, Anda mempunyai pujaan baru. Anda semua menggantungkan spiritualitas Anda pada orang lain, menggantungkan kebahagiaan Anda pada orang lain, menggantungkan pencerahan Anda pada orang lain; dan sekalipun Anda telah mempersiapkan kedatangan saya selama delapan belas tahun, ketika saya katakan bahwa semua ini tidak perlu, ketika saya katakan bahwa Anda harus menyingkirkan semua itu dan mencari dalam diri Anda sendiri untuk memperoleh pencerahan, memperoleh keagungan, memperoleh penyucian, memperoleh kesucian diri yang tak terkotori, tidak seorang pun di antara Anda mau melakukannya. Mungkin ada sedikit, tetapi sedikit, sangat sedikit sekali yang melakukannya.

Oleh karena itu apa gunanya berorganisasi?

Untuk apa ada orang-orang palsu dan munafik mengikutiku, yang mewujudkan kebenaran? Harap diingat bahwa saya tidak mengatakan sesuatu yang keras atau tidak ramah, tetapi kita telah sampai pada situasi yang di situ Anda harus menghadapi hal-hal seperti apa adanya. Tahun lalu saya katakan bahwa saya tidak akan berkompromi. Pada waktu itu sangat sedikit yang menyimak saya. Tahun ini saya membuatnya gamblang secara mutlak. Saya tidak tahu berapa ribu di seluruh dunia –anggota tarekat ini– yang telah mempersiapkan kedatangan saya selama delapan belas tahun, dan sekalipun demikian mereka tidak bersedia menyimak tanpa syarat, secara utuh, apa yang saya katakan. Oleh karena itu apa gunanya berorganisasi? Seperti telah saya katakan, tujuan saya adalah membebaskan manusia tanpa syarat, karena saya nyatakan bahwa satu-satunya spiritualitas adalah tak terkotorinya diri yang abadi, serta keselarasan antara akal budi dan cinta. Ini adalah kebenaran mutlak, tak bersyarat yang adalah hidup itu sendiri. Oleh karena itu saya ingin membebaskan manusia, bersukacita seperti burung di angkasa yang jernih, tanpa beban, tanpa tergantung, mengalami ekstase dalam kebebasan itu. Dan saya — yang untuk saya Anda telah mempersiapkan diri selama delapan belas tahun — sekarang berkata bahwa Anda harus bebas dari semua hal ini, bebas dari segala kerumitan Anda, bebas dari segala keterlibatan Anda. Untuk itu Anda tidak perlu mempunyai sebuah organisasi yang berdasarkan kepercayaan spiritual. Untuk apa sebuah organisasi bagi lima atau sepuluh orang di dunia yang akan mengerti, yang berjuang, yang mengesampingkan semua hal yang remeh? Dan bagi mereka yang lemah tidak ada organisasi yang dapat membantu mereka untuk mencapai kebenaran, oleh karena kebenaran ada di dalam diri setiap orang; ia tidak jauh, ia tidak dekat; ia ada di situ secara abadi.

Oganisasi tidak dapat membebaskan Anda. Tidak seorang pun dari luar yang dapat membebaskan Anda; tidak pula dengan mengorganisir pemujaan, tidak dengan menyiksa diri demi untuk suatu tujuan, akan membebaskan Anda; tidak dengan bergabung ke dalam suatu organisasi, tidak pula dengan membenamkan diri dalam kesibukan, dapat membebaskan Anda. Anda menggunakan mesin tik untuk menulis surat, tetapi Anda tidak meletakkan mesin tik itu pada sebuah altar dan memujanya. Tetapi itulah yang Anda kerjakan bila organisasi menjadi perhatian utama Anda. “Berapa banyak anggotanya?” Itulah pertanyaan pertama yang diajukan semua wartawan kepada saya. “Berapa banyak pengikut Anda? Dengan melihat jumlahnya kami dapat menilai apakah yang Anda katakan benar atau tidak.” Saya tidak tahu berapa banyak anggota Tarekat ini. Saya tidak peduli dengan semua itu. Jika seandainya ada satu orang saja yang berhasil bebas, itu sudah cukup.

Kemudian, Anda mempunyai kepercayaan bahwa hanya orang-orang tertentu yang memegang kunci kerajaan kebahagiaan. Tidak seorang pun yang memegangnya. Tidak seorang pun mempunyai otoritas untuk memegangnya. Kuncinya adalah diri Anda sendiri; di dalam perkembangan dan pemurnian dan di dalam keadaan tak terkotori dari diri itu sendiri terletak kerajaan keabadian.

Dengan demikian Anda akan melihat betapa absurdnya seluruh struktur yang telah Anda bangun, mencari pertolongan dari luar, bergantung pada orang lain untuk kenyamanan Anda, untuk kebahagiaan Anda, untuk kekuatan Anda. Ini hanya dapat ditemukan di dalam diri Anda sendiri.

Oleh karena itu apa gunanya berorganisasi?

Anda terbiasa diberitahu seberapa jauh Anda telah maju, apa status spiritual Anda. [Dengan pemberian inisiasi oleh CW Leadbeater.] Betapa kekanak-kanakan! Siapa lagi kalau bukan Anda sendiri yang dapat mengatakan apakah Anda indah atau buruk di dalam batin Anda? Siapa lagi kalau bukan Anda sendiri yang dapat mengatakan apakah Anda tak terkotori? Anda tidak serius dalam hal-hal ini.

Oleh karena itu apa gunanya berorganisasi?

Tetapi barang siapa sungguh-sungguh ingin memahami, mencari apa yang sungguh-sungguh abadi, tanpa awal tanpa akhir, akan berjalan bersama dengan intensitas yang lebih besar, akan menjadi bahaya bagi segala sesuatu yang tidak esensial, bahaya bagi kenyataan-kenyataan palsu, bahaya bagi bayang-bayang. Dan mereka akan berkonsentrasi, mereka akan menjadi api yang menyala, karena mereka mengerti. Kumpulan seperti itulah yang perlu kita ciptakan, dan itulah tujuanku. Oleh karena berkat persahabatan sejati seperti itu — yang  agaknya tidak Anda ketahui — akan terdapat kerjasama yang sejati di antara semua orang. Dan ini bukan karena otoritas, bukan karena penyelamatan, bukan karena penyiksaan diri untuk suatu tujuan, melainkan karena Anda sungguh-sungguh mengerti, dan oleh karena itu mampu hidup di dalam keabadian. Ini adalah sesuatu yang lebih agung daripada semua kenikmatan, daripada semua pengorbanan.

Itulah beberapa alasan mengapa, setelah mempertimbangkannya secara hati-hati selama dua tahun, saya mengambil keputusan ini. Ini bukan berasal dari dorongan sesaat. Saya tidak dibujuk oleh siapa pun untuk melakukannya — saya tidak bisa dibujuk untuk hal-hal seperti itu. Selama dua tahun saya telah memikirkannya, perlahan-lahan, dengan hati-hati, dengan sabar, dan sekarang saya memutuskan untuk membubarkan Tarekat ini, selagi saya kebetulan menjadi ketuanya. Anda dapat membentuk organisasi lain dan mengharapkan orang lain. Saya tidak peduli dengan itu, tidak pula peduli dengan penciptaan kurungankurungan baru, atau hiasan-hiasan baru bagi kurungan-kurungan yang ada. Minat saya adalah pembebasan manusia secara mutlak, bebas tanpa kondisi.

[Ommen, 3 Agustus 1929] [Diterjemahkan oleh Hudoyo Hupudio]

No comments:

Post a Comment