Oleh : Dr. Viktor Zammit
Tidak dapat diragukan terdapatnya banyak bukti ilmiah tentang kehidupan setelah kematian. Pengacara Victor Zammit mendapatkan 23 kasus yang berbeda dimana didapat bukti-bukti yang menunjukkan adanya kehidupan di alam baka yang dapat dibuktikan secara pasti (mutlak; absolut) di dalam bukunya yang berjudul “A Lawyer Presents the Case for the Afterlife”
Perlu disimak: ini bukanlah doktrin sebuah agama. Juga bukan usaha apapun untuk mengubah kepercayaan/keyakinan anda. Saya hanya meminta anda untuk mempertimbangkan informasi ilmiah yang saya sajikan. Dr Victor Zammit menyatakan bahwa bukti-bukti yang disajikannya akan bisa diterima oleh pengadilan tertinggi di negara yang beradab dimanapun. Di antara bukti teknisnya antara lain adalah:
Dr Victor Zammit menghimbau kita untuk tidak menolak bukti-bukti apapun hanya karena bukti itu tidak konsisten dengan kepercayaan yang anda anut. Dia berkata bahwa kita cenderung terbentuk sebagai hasil dari lingkungan kita, cara kita dibesarkan. Dari sejak kita dilahirkan kita menyerap informasi dari keluarga kita sendiri, teman-teman, sekolah, media. Juga kita jangan melupakan bahwa kita dilahirkan ke dalam sebuah lingkungan dunia dengan berbagai macam budaya, sejarah dan tradisinya yang unik.
Tidaklah dapat dielakkan bahwa kepercayaan yang telah tertanam sangat mendalam pada emosi Anda seringkali menyebabkan kita menjadi tertutup. Kita menyadari bahwa kalau kita mendengar informasi yang tidak konsisten dengan kepercayaan yang kita anut, kita cenderung untuk tidak menerima informasi tersebut. Mengapa? Sebab di benak kita akan “memasang tameng” untuk mempertahankan persepsi kita, keberat-sebelahan kita: karena informasi yang tidak konsisten ini membuat kita kuatir, menimbulkan ketakutan dan cenderung membuat emosi kita goyah.
Bayangkanlah bagaimana perasaan Anda apabila anda adalah seorang Amerika yang sangat taat dalam agama Kristen lalu diberitahu oleh seorang Muslim bahwa kepercayaan anda itu seratus persen salah – dan bahwa hanya agama Islam lah satu-satu nya jalan menuju “keselamatan”!
Kita juga harus dapat menerima bahwa apabila anda dilahirkan di negara Timur Tengah, anda kemungkinan besar adalah seorang Muslim. Apabila anda dilahirkan di negara India anda tentunya memiliki pandangan dan kepercayaan yang sepenuhnya berbeda daripada seorang Barat. Atau apabila anda dilahirkan di negara Jepang atau China anda tentunya memiliki kepercayaan yang berbeda daripada kalau anda dilahirkan di negara lainnya.
Harap disadari bahwa apabila terdapat ketidak serasian antara pengetahuan “ilmiah” dengan “tradisi atau kepercayaan pribadi”, maka tidaklah dapat dielakkan bahwa pengetahuan ilmiah lah yang menang. Bukan kebalikkannya.
Kita teringat apa yang terjadi pada waktu ilmuwan Gallileo di Italia mempergunakan pengetahuan ilmiahnya dan menyatakan bahwa bumi BUKAN pusat dari alam semesta dan bahwa bumi lah yang beredar mengelilingi matahari – bukan matahari yang beredar mengelilingi bumi. Gereja Kristen Katholik akhirnya – setelah berselang beberapa tahun harus mengakui bahwa pengetahuan ilmiah menang atas kepercayaan yang mereka anut dan Gereja mengakui bahwa kepercayaannya itu salah. Ini juga merupakan sebuah contoh dari kesinabungan perubahan kecanggihan dalam pengetahuan.
Ini merupakan informasi kritis yang harus dipahami - sebab apa yang akhirnya penting bagi anda untuk diketahui dan dimengerti sepenuhnya di dunia ini – adalah kebenaran yang didasarkan atas informasi yang dapat diuji ber-ulang-ulang atas keberlakuannya.
Bukti “ilmiah” atas kehidupan dialam baka adalah sesuatu yang tidak dapat disangkal – dan belum pernah ada yang bisa menunjukkan bahwa itu salah.
Bukti yang disebutkan dan dituliskan dalam buku “A Lawyer Presents the Case for the Afterlife” telah dikirimkan kepada banyak akhli di seluruh dunia untuk dipertanyakan kepada mereka apakah mereka menemukan sesuatu yang salah mengenai hal itu – dan telah dikirimkan kepada para ahli agama, kepada para ilmiawan, para materialis dan para skeptik fanatik. Tujuh tahun kemudian, tidak seorang ilmiawan – tidak juga akhli biologi, akhli fisika, para ilmiawan skeptik, para materialis, tidak seorang pun yang menyangkal bukti tentang terdapatnya kehidupan dialam baka.
Waktu didunia ini singkat. Salah satu pesan indah dari informasi yang dikirimkan dari alam baka oleh mereka yang sudah meninggal adalah bahwa cinta terus berlanjut di alam baka setelah kematian fisik. Ya, kita akan bertemu lagi dengan orang-orang yang kita cintai setelah kita mengalami kematian fisik.
Tidaklah ada yang lebih penting di dunia ini daripada mengetahui apa yang akan terjadi pada kita pada waktu kita meninggal dan pindah ke alam baka. Izinkanlah saya mengajukan sebuah pertanyaan: bagaimana tanggapan anda, apabila adalah betul bahwa kehidupan berlangsung terus menerus untuk jangka waktu yang sangat lama sekali mungkin untuk beribu-ribu tahun? Bukankah ini merupakan alasan untuk secara serius menyelidiki atau membaca apa yang telah diungkapkan para peneliti profesional? Apakah anda tidak memikirkan efeknya yang sangat dahsyat terhadap ketakutan akan penghukuman yang telah diyakini banyak orang selama ribuan tahun?
Victor Zammit telah selama bertahun-tahun melakukan penelitian kritis tentang kehidupan setelah kematian. Di dalam bukunya itu dipaparkan secara sangat hati-hati tentang penemuannya yang penting itu. Victor Zammit adalah seorang pengacara yang telah pensiun dari Pengadilan Tertinggi dan Pengadilan Tinggi di Australia.
Sumber: Henkykuntarto’s Blog - Wellcome to my spiritual blog
Tidak dapat diragukan terdapatnya banyak bukti ilmiah tentang kehidupan setelah kematian. Pengacara Victor Zammit mendapatkan 23 kasus yang berbeda dimana didapat bukti-bukti yang menunjukkan adanya kehidupan di alam baka yang dapat dibuktikan secara pasti (mutlak; absolut) di dalam bukunya yang berjudul “A Lawyer Presents the Case for the Afterlife”
Perlu disimak: ini bukanlah doktrin sebuah agama. Juga bukan usaha apapun untuk mengubah kepercayaan/keyakinan anda. Saya hanya meminta anda untuk mempertimbangkan informasi ilmiah yang saya sajikan. Dr Victor Zammit menyatakan bahwa bukti-bukti yang disajikannya akan bisa diterima oleh pengadilan tertinggi di negara yang beradab dimanapun. Di antara bukti teknisnya antara lain adalah:
- Fenomena Suara Elektronik atau Suara Mahluk Halus yang direkam diatas tape (The Electronic Voice Phenomenon/ Spirit Voices on Tape)
- Alat transkomunikasi/ Komunikasi dua arah dengan mereka yang sudah meninggal (Instrumental Transcommunication/ Two-way communication with those who crossed over)
- Percobaan SCOLE Pengalaman diluar tubuh (Out of Body experiences)
- Pengalaman nyaris mati (Near Death experience)
- Pewujudan ilmiah (Empirical Materialisation)
- Kesurupan dan Perantaraan dengan Roh halus (Trance and mental mediumship)
- Roh Halus yang jahil dan berisik (Poltergeists)
- Berbicara dalam bahasa yang belum pernah diucapkan (Xenoglossy)
- Reinkarnasi, Korespondensi dengan Roh Halus (the Cross Correspondences)
- Mewakili seseorang dalam pertemuan dengan Roh Halus (Proxy Sittings)
- Sehubungan dengan isu pewujudan, pengacara ini juga mendiskusikan tentang teori nya Profesor Albert Einstein E= mc2.
Dr Victor Zammit menghimbau kita untuk tidak menolak bukti-bukti apapun hanya karena bukti itu tidak konsisten dengan kepercayaan yang anda anut. Dia berkata bahwa kita cenderung terbentuk sebagai hasil dari lingkungan kita, cara kita dibesarkan. Dari sejak kita dilahirkan kita menyerap informasi dari keluarga kita sendiri, teman-teman, sekolah, media. Juga kita jangan melupakan bahwa kita dilahirkan ke dalam sebuah lingkungan dunia dengan berbagai macam budaya, sejarah dan tradisinya yang unik.
Tidaklah dapat dielakkan bahwa kepercayaan yang telah tertanam sangat mendalam pada emosi Anda seringkali menyebabkan kita menjadi tertutup. Kita menyadari bahwa kalau kita mendengar informasi yang tidak konsisten dengan kepercayaan yang kita anut, kita cenderung untuk tidak menerima informasi tersebut. Mengapa? Sebab di benak kita akan “memasang tameng” untuk mempertahankan persepsi kita, keberat-sebelahan kita: karena informasi yang tidak konsisten ini membuat kita kuatir, menimbulkan ketakutan dan cenderung membuat emosi kita goyah.
Bayangkanlah bagaimana perasaan Anda apabila anda adalah seorang Amerika yang sangat taat dalam agama Kristen lalu diberitahu oleh seorang Muslim bahwa kepercayaan anda itu seratus persen salah – dan bahwa hanya agama Islam lah satu-satu nya jalan menuju “keselamatan”!
Kita juga harus dapat menerima bahwa apabila anda dilahirkan di negara Timur Tengah, anda kemungkinan besar adalah seorang Muslim. Apabila anda dilahirkan di negara India anda tentunya memiliki pandangan dan kepercayaan yang sepenuhnya berbeda daripada seorang Barat. Atau apabila anda dilahirkan di negara Jepang atau China anda tentunya memiliki kepercayaan yang berbeda daripada kalau anda dilahirkan di negara lainnya.
Harap disadari bahwa apabila terdapat ketidak serasian antara pengetahuan “ilmiah” dengan “tradisi atau kepercayaan pribadi”, maka tidaklah dapat dielakkan bahwa pengetahuan ilmiah lah yang menang. Bukan kebalikkannya.
Kita teringat apa yang terjadi pada waktu ilmuwan Gallileo di Italia mempergunakan pengetahuan ilmiahnya dan menyatakan bahwa bumi BUKAN pusat dari alam semesta dan bahwa bumi lah yang beredar mengelilingi matahari – bukan matahari yang beredar mengelilingi bumi. Gereja Kristen Katholik akhirnya – setelah berselang beberapa tahun harus mengakui bahwa pengetahuan ilmiah menang atas kepercayaan yang mereka anut dan Gereja mengakui bahwa kepercayaannya itu salah. Ini juga merupakan sebuah contoh dari kesinabungan perubahan kecanggihan dalam pengetahuan.
Ini merupakan informasi kritis yang harus dipahami - sebab apa yang akhirnya penting bagi anda untuk diketahui dan dimengerti sepenuhnya di dunia ini – adalah kebenaran yang didasarkan atas informasi yang dapat diuji ber-ulang-ulang atas keberlakuannya.
Bukti “ilmiah” atas kehidupan dialam baka adalah sesuatu yang tidak dapat disangkal – dan belum pernah ada yang bisa menunjukkan bahwa itu salah.
Bukti yang disebutkan dan dituliskan dalam buku “A Lawyer Presents the Case for the Afterlife” telah dikirimkan kepada banyak akhli di seluruh dunia untuk dipertanyakan kepada mereka apakah mereka menemukan sesuatu yang salah mengenai hal itu – dan telah dikirimkan kepada para ahli agama, kepada para ilmiawan, para materialis dan para skeptik fanatik. Tujuh tahun kemudian, tidak seorang ilmiawan – tidak juga akhli biologi, akhli fisika, para ilmiawan skeptik, para materialis, tidak seorang pun yang menyangkal bukti tentang terdapatnya kehidupan dialam baka.
Waktu didunia ini singkat. Salah satu pesan indah dari informasi yang dikirimkan dari alam baka oleh mereka yang sudah meninggal adalah bahwa cinta terus berlanjut di alam baka setelah kematian fisik. Ya, kita akan bertemu lagi dengan orang-orang yang kita cintai setelah kita mengalami kematian fisik.
Tidaklah ada yang lebih penting di dunia ini daripada mengetahui apa yang akan terjadi pada kita pada waktu kita meninggal dan pindah ke alam baka. Izinkanlah saya mengajukan sebuah pertanyaan: bagaimana tanggapan anda, apabila adalah betul bahwa kehidupan berlangsung terus menerus untuk jangka waktu yang sangat lama sekali mungkin untuk beribu-ribu tahun? Bukankah ini merupakan alasan untuk secara serius menyelidiki atau membaca apa yang telah diungkapkan para peneliti profesional? Apakah anda tidak memikirkan efeknya yang sangat dahsyat terhadap ketakutan akan penghukuman yang telah diyakini banyak orang selama ribuan tahun?
Victor Zammit telah selama bertahun-tahun melakukan penelitian kritis tentang kehidupan setelah kematian. Di dalam bukunya itu dipaparkan secara sangat hati-hati tentang penemuannya yang penting itu. Victor Zammit adalah seorang pengacara yang telah pensiun dari Pengadilan Tertinggi dan Pengadilan Tinggi di Australia.
Sumber: Henkykuntarto’s Blog - Wellcome to my spiritual blog
No comments:
Post a Comment