Pertanyaan:
Osho, apakah tepatnya yang engkau maksud dengan berkata "Diamlah dan ketahuilah" dan juga "Carilah kekuatan dari tanpa-keinginan?"
Jawaban OSHO:
DIAMLAH DAN KETAHUILAH adalah salah satu sutra yang paling mendasar dari alkimia batin. Tetapi dengan menjadi hening bukan berarti engkau harus memaksakan keheningan pada dirimu sendiri. Keheningan yang dipaksakan bukanlah keheningan sejati. Orang bisa duduk seperti Buddha, hampir seperti patung, benar-benar diam, namun jauh di dalam sana mungkin ada kekacauan besar, seribu satu pikiran mengalir deras.
Di sana mungkin ada lalu lintas yang sangat besar di dalam pikiran. Tubuh bisa dipaksa duduk diam selama berjam-jam, dan engkau juga bisa belajar cara-cara untuk menenangkan pikiran.
Misalnya, jika engkau mengucapkan mantra apa pun selama berjam-jam, nama Tuhan apa pun, jika engkau hanya terus melantunkan "Allah, Allah, Allah," itu berfungsi seperti obat penenang. Pengulangan dari satu kata atau satu mantra menciptakan melodi tertentu di dalam pikiranmu yang menenangkan, sangat menenangkan, sangat menentramkan. Dan semacam keheningan akan terasa, yang bukan jenis yang benar - karena suara dari mantra tertentu hanya mengubah sifat kimiawi dari pikiranmu. Perubahan itu bukan alkimia (yang mampu mengubah logam menjadi emas), itu hanya kimia.
Suara adalah kimia. Karenanya musik bisa membantumu untuk menjadi tenang. Dan, lebih lagi, ketika sebuah kata tertentu atau sebuah mantra diulang terus-menerus, engkau menjadi terhipnotis karenanya. Itulah rahasia dari semua hipnosis. Engkau melihat nyala api, nyala lilin, terus-menerus - apa yang sedang engkau lakukan? Engkau sedang mengulangi nyala api melalui matamu, lagi dan lagi dan lagi. Itu adalah pengulangan, itu adalah mantra - melalui mata. Atau engkau bisa mengulangi mantra di dalam dirimu; yaitu melalui telinga, melalui suara. Indra apa pun bisa digunakan. Parfum, dupa bisa digunakan; dupa yang sama bisa menghipnotismu.
Hipnosis berarti pergi ke dalam tidur yang nyenyak, tidur buatan. Itulah tepatnya arti dari kata 'hipnosis': tidur yang sengaja diciptakan. Bisa melalui obat penenang, bisa melalui kesunyian yang menenangkan, suara, musik, parfum, dupa - bisa ada seribu satu cara, tetapi engkau akan terhipnotis. Dan, saat terhipnotis, engkau akan merasakan semacam keheningan, yang tidak benar.
Dan juga, jika engkau mengulangi mantra tertentu berulang-ulang, engkau akan merasa bosan. Kebosanan juga membawa tidur. Itulah mengapa dokter menyarankan kepada orang-orang yang tidak bisa tidur agar mereka menghitung domba dari satu hingga seratus, dan kemudian mundur dari seratus - sembilan puluh sembilan, sembilan puluh delapan, kembali ke satu - dan kemudian naik tangganya lagi ... teruskan naik ke atas dan turun lagi. Berapa lama engkau bisa melakukannya? Di suatu tempat setelah tiga atau empat kali naik dan turun tangga engkau akan tertidur. Ini adalah resep yang paling kuno untuk tertidur: menghitung domba dari satu hingga seratus dan kemudian kembali - karena ini adalah pekerjaan yang sangat membosankan sehingga engkau kehilangan semua minatmu padanya. Dan pada saat engkau kehilangan semua minatmu kepadanya, tidak ada lagi tempat untuk melarikan diri kecuali ke dalam tidur.
Para ibu tahu betul. Karenanya lagu pengantar tidur: sang ibu terus mengulangi satu nada lagi dan lagi dan si anak tertidur. Dan anak-anak memiliki mantra mereka sendiri: mereka bisa mengisap jempol mereka - itu adalah mantra. Anak itu terus mengisap jempolnya; itu sangat menghibur, menenangkan. Dia percaya bahwa itu adalah payudara ibunya, dan dia tertidur. Anak-anak menciptakan metode mereka sendiri - boneka beruang, atau hanya ujung dari selimut, dan anak itu menggenggamnya; jika engkau mengambil selimut darinya dia tidak bisa tidur.
Bahkan orang dewasa itu tidak benar-benar orang dewasa; mereka memiliki ritualnya sendiri untuk tidur.
Misalnya, jika setiap hari engkau membersihkan gigimu sebelum tidur, cobalah satu hari tanpa membersihkan gigi dan engkau akan terkejut: engkau tidak bisa tidur. Ada sesuatu yang kurang. Engkau telah menciptakan mantra. Engkau mengganti bajunya, baju yang berbeda dari yang engkau gunakan di siang hari ... engkau melakukan ritual yang halus.
Beberapa orang yang religius, yang-disebut religius, mereka akan melakukan doa. Itu juga ritual. Orang dewasa sebenarnya bukan orang dewasa; mereka telah tumbuh dalam usia, tetapi tidak secara psikologis, tidak secara spiritual. Dunia ini penuh dengan anak-anak dari berbagai usia: satu tahun, dua tahun, hingga tujuh puluh, delapan puluh, sembilan puluh - semuanya anak-anak.
Aku tidak berbicara tentang keheningan mereka. Ketika aku mengatakan "Diamlah dan ketahuilah" yang aku maksud adalah keheningan yang muncul dari pemahaman, bukan dari jenis hipnosis apa pun. Dan dari pengertian akan hal pertama, yang terjadi adalah: "Carilah kekuatan dari tanpa keinginan." Semakin engkau melihat ke dalam hidupmu, engkau akan menemukan hidupmu berantakan karena menginginkan.
Mengapa engkau berada dalam badai seperti itu terus menerus? Itu karena keinginan - tidak hanya satu keinginan tetapi seribu satu keinginan. Dan tidak ada keinginan yang pernah bisa dipenuhi, tidak ada keinginan yang pernah terpenuhi. Keinginan seperti ia adanya tidak mampu dipenuhi, secara mendasar ia tidak bisa dipenuhi. Karenanya setiap keinginan menciptakan kekacauan, pengharapan, harapan, lalu frustrasi, keputusasaan. Dan engkau memiliki seribu satu keinginan mengelilingimu, dan engkau terus mendukung musuhmu sendiri.
Ketika engkau melihat ke dalam, ketika engkau menyaksikan, engkau menjadi sadar bahwa keinginan adalah penyebab dari seluruh kesengsaraanmu. Saat melihatnya, keinginan menghilang - HANYA DENGAN MELIHATNYA, keinginan menghilang. Saat melihat bahwa keinginan itu tidak pernah mengarah ke mana pun, tetapi bahwa engkau terus bergerak dalam lingkaran dan keinginan terus mendorongmu dalam pola berulang yang sama, saat melihat ini - bukan karena aku mengatakannya, tetapi dengan engkau melihatnya sendiri - keinginan menghilang. Dan lenyapnya keinginan adalah keheningan, keheningan yang sebenarnya, yang aku bicarakan.
Keheningan ini membawa dua hal bagimu: kekuatan yang sangat besar, karena semua energi yang sebelumnya terlibat dalam seribu satu keinginan dilepaskan. Sekarang energi tidak lagi bocor darimu; engkau tidak memiliki lubang apa pun untuk kebocoran. Engkau menjadi waduk dari energi yang sangat besar. Dan hal yang kedua: karena sekarang tidak ada kebisingan dari keinginan yang saling berbenturan, saling bertentangan, tidak ada perang saudara yang terjadi ... apa yang harus dilakukan? Jadi atau tidak jadi? Lakukan ini atau lakukan itu? Ketika tidak ada konflik, tidak ada keinginan, ketika semua badai menghilang, keheningan yang mengikuti badai, itulah keheningan yang aku bicarakan.
Diamlah dan ketahuilah.
Dan aku tidak mengatakan bahwa dengan diam engkau akan siap untuk tahu - tidak. Hanya dengan diam engkau akan tahu. Diam dan mengetahui adalah fenomena yang sama, karena ketika engkau diam seperti cermin, danau yang diam, tidak ada riak, maka seluruh cakrawala, seluruh langit, tercermin di danau. Bintang-bintang turun, dan bulan, dan awan - semuanya tercermin dalam keindahan yang luar biasa di danau. Ketika kesadaranmu menjadi cermin yang tenang, danau yang tenang, sumber energi yang sunyi, Tuhan tercermin di dalamnya.
Engkau tidak akan mencapai pengetahuan, ingatlah. Engkau akan menjadi bijaksana, engkau akan menjadi seorang Buddha. Engkau tidak akan menjadi seorang sarjana hebat, seorang cendekiawan yang hebat, seorang teolog besar atau seorang filsuf. Engkau akan menjadi seorang Buddha. Engkau akan memiliki jenis pengetahuan yang polos: engkau akan tahu bagaimana cara hidup, engkau akan tahu bagaimana cara mati, engkau akan tahu bagaimana cara mencintai - engkau akan tahu seni kehidupan yang sebenarnya. Dan seni kehidupan yang sebenarnya hanya terdiri dari tiga hal: bagaimana cara hidup, bagaimana cara mencintai, bagaimana cara mati. Dan hal-hal ini tidak akan engkau ketahui dari kitab suci; hal-hal ini akan engkau ketahui dari intimu yang terdalam.
Aku menyebut hal ini pendidikan. "Diamlah dan ketahuilah, carilah kekuatan dari tanpa keinginan." Keinginanlah yang membuatmu lemah, tanpa-keinginanlah yang akan membuatmu kuat. Keinginanlah yang sedang menciptakan badai yang terus-menerus di dalam dirimu, tanpa-keinginanlah yang akan membawa keheningan - dan keheningan yang muncul dengan sendirinya adalah asli; ia bukan semacam hipnosis. Ia bukan melalui mantra, ia tidak melalui perangkat apa pun, ia tidak melalui tipuan apa pun. Engkau tidak berusaha untuk berpura-pura diam: engkau hanya diam. Ini akan memberimu kelahiran baru, engkau akan dilahirkan kembali.
Yesus berkata: "Kecuali jika engkau dilahirkan kembali, engkau tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Allah-Ku." Aku mengatakan hal yang sama kepadamu - tetapi kelahiran kembali itu adalah keadaan tanpa keinginan, keadaan tanpa pikiran, keadaan dari keheningan total.
OSHO ~ Be Still and Know, Chpt 10
Osho, apakah tepatnya yang engkau maksud dengan berkata "Diamlah dan ketahuilah" dan juga "Carilah kekuatan dari tanpa-keinginan?"
Jawaban OSHO:
DIAMLAH DAN KETAHUILAH adalah salah satu sutra yang paling mendasar dari alkimia batin. Tetapi dengan menjadi hening bukan berarti engkau harus memaksakan keheningan pada dirimu sendiri. Keheningan yang dipaksakan bukanlah keheningan sejati. Orang bisa duduk seperti Buddha, hampir seperti patung, benar-benar diam, namun jauh di dalam sana mungkin ada kekacauan besar, seribu satu pikiran mengalir deras.
Di sana mungkin ada lalu lintas yang sangat besar di dalam pikiran. Tubuh bisa dipaksa duduk diam selama berjam-jam, dan engkau juga bisa belajar cara-cara untuk menenangkan pikiran.
Misalnya, jika engkau mengucapkan mantra apa pun selama berjam-jam, nama Tuhan apa pun, jika engkau hanya terus melantunkan "Allah, Allah, Allah," itu berfungsi seperti obat penenang. Pengulangan dari satu kata atau satu mantra menciptakan melodi tertentu di dalam pikiranmu yang menenangkan, sangat menenangkan, sangat menentramkan. Dan semacam keheningan akan terasa, yang bukan jenis yang benar - karena suara dari mantra tertentu hanya mengubah sifat kimiawi dari pikiranmu. Perubahan itu bukan alkimia (yang mampu mengubah logam menjadi emas), itu hanya kimia.
Suara adalah kimia. Karenanya musik bisa membantumu untuk menjadi tenang. Dan, lebih lagi, ketika sebuah kata tertentu atau sebuah mantra diulang terus-menerus, engkau menjadi terhipnotis karenanya. Itulah rahasia dari semua hipnosis. Engkau melihat nyala api, nyala lilin, terus-menerus - apa yang sedang engkau lakukan? Engkau sedang mengulangi nyala api melalui matamu, lagi dan lagi dan lagi. Itu adalah pengulangan, itu adalah mantra - melalui mata. Atau engkau bisa mengulangi mantra di dalam dirimu; yaitu melalui telinga, melalui suara. Indra apa pun bisa digunakan. Parfum, dupa bisa digunakan; dupa yang sama bisa menghipnotismu.
Hipnosis berarti pergi ke dalam tidur yang nyenyak, tidur buatan. Itulah tepatnya arti dari kata 'hipnosis': tidur yang sengaja diciptakan. Bisa melalui obat penenang, bisa melalui kesunyian yang menenangkan, suara, musik, parfum, dupa - bisa ada seribu satu cara, tetapi engkau akan terhipnotis. Dan, saat terhipnotis, engkau akan merasakan semacam keheningan, yang tidak benar.
Dan juga, jika engkau mengulangi mantra tertentu berulang-ulang, engkau akan merasa bosan. Kebosanan juga membawa tidur. Itulah mengapa dokter menyarankan kepada orang-orang yang tidak bisa tidur agar mereka menghitung domba dari satu hingga seratus, dan kemudian mundur dari seratus - sembilan puluh sembilan, sembilan puluh delapan, kembali ke satu - dan kemudian naik tangganya lagi ... teruskan naik ke atas dan turun lagi. Berapa lama engkau bisa melakukannya? Di suatu tempat setelah tiga atau empat kali naik dan turun tangga engkau akan tertidur. Ini adalah resep yang paling kuno untuk tertidur: menghitung domba dari satu hingga seratus dan kemudian kembali - karena ini adalah pekerjaan yang sangat membosankan sehingga engkau kehilangan semua minatmu padanya. Dan pada saat engkau kehilangan semua minatmu kepadanya, tidak ada lagi tempat untuk melarikan diri kecuali ke dalam tidur.
Para ibu tahu betul. Karenanya lagu pengantar tidur: sang ibu terus mengulangi satu nada lagi dan lagi dan si anak tertidur. Dan anak-anak memiliki mantra mereka sendiri: mereka bisa mengisap jempol mereka - itu adalah mantra. Anak itu terus mengisap jempolnya; itu sangat menghibur, menenangkan. Dia percaya bahwa itu adalah payudara ibunya, dan dia tertidur. Anak-anak menciptakan metode mereka sendiri - boneka beruang, atau hanya ujung dari selimut, dan anak itu menggenggamnya; jika engkau mengambil selimut darinya dia tidak bisa tidur.
Bahkan orang dewasa itu tidak benar-benar orang dewasa; mereka memiliki ritualnya sendiri untuk tidur.
Misalnya, jika setiap hari engkau membersihkan gigimu sebelum tidur, cobalah satu hari tanpa membersihkan gigi dan engkau akan terkejut: engkau tidak bisa tidur. Ada sesuatu yang kurang. Engkau telah menciptakan mantra. Engkau mengganti bajunya, baju yang berbeda dari yang engkau gunakan di siang hari ... engkau melakukan ritual yang halus.
Beberapa orang yang religius, yang-disebut religius, mereka akan melakukan doa. Itu juga ritual. Orang dewasa sebenarnya bukan orang dewasa; mereka telah tumbuh dalam usia, tetapi tidak secara psikologis, tidak secara spiritual. Dunia ini penuh dengan anak-anak dari berbagai usia: satu tahun, dua tahun, hingga tujuh puluh, delapan puluh, sembilan puluh - semuanya anak-anak.
Aku tidak berbicara tentang keheningan mereka. Ketika aku mengatakan "Diamlah dan ketahuilah" yang aku maksud adalah keheningan yang muncul dari pemahaman, bukan dari jenis hipnosis apa pun. Dan dari pengertian akan hal pertama, yang terjadi adalah: "Carilah kekuatan dari tanpa keinginan." Semakin engkau melihat ke dalam hidupmu, engkau akan menemukan hidupmu berantakan karena menginginkan.
Mengapa engkau berada dalam badai seperti itu terus menerus? Itu karena keinginan - tidak hanya satu keinginan tetapi seribu satu keinginan. Dan tidak ada keinginan yang pernah bisa dipenuhi, tidak ada keinginan yang pernah terpenuhi. Keinginan seperti ia adanya tidak mampu dipenuhi, secara mendasar ia tidak bisa dipenuhi. Karenanya setiap keinginan menciptakan kekacauan, pengharapan, harapan, lalu frustrasi, keputusasaan. Dan engkau memiliki seribu satu keinginan mengelilingimu, dan engkau terus mendukung musuhmu sendiri.
Ketika engkau melihat ke dalam, ketika engkau menyaksikan, engkau menjadi sadar bahwa keinginan adalah penyebab dari seluruh kesengsaraanmu. Saat melihatnya, keinginan menghilang - HANYA DENGAN MELIHATNYA, keinginan menghilang. Saat melihat bahwa keinginan itu tidak pernah mengarah ke mana pun, tetapi bahwa engkau terus bergerak dalam lingkaran dan keinginan terus mendorongmu dalam pola berulang yang sama, saat melihat ini - bukan karena aku mengatakannya, tetapi dengan engkau melihatnya sendiri - keinginan menghilang. Dan lenyapnya keinginan adalah keheningan, keheningan yang sebenarnya, yang aku bicarakan.
Keheningan ini membawa dua hal bagimu: kekuatan yang sangat besar, karena semua energi yang sebelumnya terlibat dalam seribu satu keinginan dilepaskan. Sekarang energi tidak lagi bocor darimu; engkau tidak memiliki lubang apa pun untuk kebocoran. Engkau menjadi waduk dari energi yang sangat besar. Dan hal yang kedua: karena sekarang tidak ada kebisingan dari keinginan yang saling berbenturan, saling bertentangan, tidak ada perang saudara yang terjadi ... apa yang harus dilakukan? Jadi atau tidak jadi? Lakukan ini atau lakukan itu? Ketika tidak ada konflik, tidak ada keinginan, ketika semua badai menghilang, keheningan yang mengikuti badai, itulah keheningan yang aku bicarakan.
Diamlah dan ketahuilah.
Dan aku tidak mengatakan bahwa dengan diam engkau akan siap untuk tahu - tidak. Hanya dengan diam engkau akan tahu. Diam dan mengetahui adalah fenomena yang sama, karena ketika engkau diam seperti cermin, danau yang diam, tidak ada riak, maka seluruh cakrawala, seluruh langit, tercermin di danau. Bintang-bintang turun, dan bulan, dan awan - semuanya tercermin dalam keindahan yang luar biasa di danau. Ketika kesadaranmu menjadi cermin yang tenang, danau yang tenang, sumber energi yang sunyi, Tuhan tercermin di dalamnya.
Engkau tidak akan mencapai pengetahuan, ingatlah. Engkau akan menjadi bijaksana, engkau akan menjadi seorang Buddha. Engkau tidak akan menjadi seorang sarjana hebat, seorang cendekiawan yang hebat, seorang teolog besar atau seorang filsuf. Engkau akan menjadi seorang Buddha. Engkau akan memiliki jenis pengetahuan yang polos: engkau akan tahu bagaimana cara hidup, engkau akan tahu bagaimana cara mati, engkau akan tahu bagaimana cara mencintai - engkau akan tahu seni kehidupan yang sebenarnya. Dan seni kehidupan yang sebenarnya hanya terdiri dari tiga hal: bagaimana cara hidup, bagaimana cara mencintai, bagaimana cara mati. Dan hal-hal ini tidak akan engkau ketahui dari kitab suci; hal-hal ini akan engkau ketahui dari intimu yang terdalam.
Aku menyebut hal ini pendidikan. "Diamlah dan ketahuilah, carilah kekuatan dari tanpa keinginan." Keinginanlah yang membuatmu lemah, tanpa-keinginanlah yang akan membuatmu kuat. Keinginanlah yang sedang menciptakan badai yang terus-menerus di dalam dirimu, tanpa-keinginanlah yang akan membawa keheningan - dan keheningan yang muncul dengan sendirinya adalah asli; ia bukan semacam hipnosis. Ia bukan melalui mantra, ia tidak melalui perangkat apa pun, ia tidak melalui tipuan apa pun. Engkau tidak berusaha untuk berpura-pura diam: engkau hanya diam. Ini akan memberimu kelahiran baru, engkau akan dilahirkan kembali.
Yesus berkata: "Kecuali jika engkau dilahirkan kembali, engkau tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Allah-Ku." Aku mengatakan hal yang sama kepadamu - tetapi kelahiran kembali itu adalah keadaan tanpa keinginan, keadaan tanpa pikiran, keadaan dari keheningan total.
OSHO ~ Be Still and Know, Chpt 10
No comments:
Post a Comment