Wednesday, October 17, 2012

Kesadaran

Apa itu kesadaran? Tidak ada satu definisi yang cukup untuk konsep yang demikian sulit, namun kita dapat menyatakan kesadaran sebagai kewaspadaan diri dan refleksi diri, kemampuan merasakan sakit atau senang, sensasi merasa hidup dan menjadi manusia, segala yang lewat melalui pikiran.


Menurut Psikolog Steven Pinker, kesadaran adalah pertanyaan besar dan sulit.

Apa yang ada bukanlah satu masalah tentang kesadaran tetapi dua, yang, dikatakan filsuf David Chalmers sebagai masalah mudah dan masalah susah. Dikatakan mudah seperti mudahnya manusia mencari usaha menyembuhkan kanker atau mengirim manusia ke Mars. Sedikit banyak ilmuan tahu apa yang dicari, dan dengan kemampuan dan dana yang cukup, kita dapat memecahkannya di abad ini.

Apa masalah mudahnya? Ini adalah yang membuat Freud terkenal, perbedaan antara pemikiran sadar dan tidak sadar. Beberapa jenis informasi di otak – seperti permukaan di depan anda, khayalan anda, rencana hari ini, rasa senang dan sedih – adalah yang sadar. Anda dapat membayangkannya, membahasnya dan membiarkannya memandu perilaku anda. Yang lain, seperti pengendalian detak jantung anda, aturan yang menyusun urutan kata saat anda berbicara dan barisan kontraksi otot yang memungkinkan anda memegang pensil, adalah yang tidak sadar. Mereka pasti ada di otak entah dimana karena anda tidak dapat berjalan atau berbicara atau melihat tanpanya, namun mereka terlepas dari perencanaan dan rangkaian penalaran anda, dan anda tidak dapat mengatakan apapun tentangnya.

Masalah mudahnya adalah membedakan antara komputasi mental sadar dari tidak sadar, menemukan korelasinya di otak dan menjelaskan mengapa ia berevolusi.

Masalah sulitnya, di sisi lain, adalah mengapa kita merasakan ada proses yang sadar di kepala kita – mengapa ada pengalaman orang pertama atau pengalaman subjektif. Bukan hanya benda hijau tampak berbeda dari benda merah, mengingatkan kita pada benda hijau lainnya dan membuat kita berkata, “Itu hijau” (masalah mudah), namun ia memang sungguh terlihat hijau: ia menghasilkan pengalaman kehijauan yang tidak dapat diturunkan ke hal lainnya. Seperti dikatakan Louis Armstrong dalam merespon permintaan untuk mendefinisikan jazz, “Ketika anda bertanya apa itu, anda tidak akan pernah tahu.”

Masalah sulitnya adalah menjelaskan bagaimana pengalaman subjektif muncul dari komputasi syaraf. Masalah ini sulit karena tidak ada yang tahu solusinya akan seperti apa atau apakah ia memang masalah ilmiah sejak awalnya. Dan tidak mengejutkan, setiap orang setuju kalau itu masalah rumit (jika ia memang masalah) yang masih misteri.

Walaupun kedua masalah tidak satupun yang telah terpecahkan, para ilmuan syaraf setuju kalau banyak tampilan dari keduanya, dan tampilan yang mereka anggap paling tidak controversial adalah yang banyak orang awam lihat yang paling mengejutkan. Francis Crick menyebutnya, “hipotesis kejutan” – gagasan kalau pikiran, sensasi, rasa senang dan rasa sakit kita terdiri semata dari aktivitas fisiologis dalam jaringan otak. Kesadaran tidak tinggal dalam jiwa non materi yang menggunakan otak seperti ponsel; kesadaran adalah aktivitas otak.

Sumber
Donald Johansson. Becoming Human
Steven Pinker. Mystery of Consciousness

Sumber: FaktaIlmiah.com

1 comment:

  1. Kesadaran bila diulas berdasarkan psikologi yakni dalam cakupan tingkah dan laku manusia adalah tepat. Namun bila dihubungkan dengan benda materi atau partikel yang ada dalam teori kuantum, terlalu jauh. Planck waktu itu mungkin gamang dengan penemuannya, dimana teori kuantum mulai menyingkap rahasia sifat partikel sub atom membuahkan causal law tak berlaku lagi pada keadaan kuantum. Planck mengalihkan perhatian bahwa realita jagat raya adalah hasil pikiran manusia dalam bentuk kesadaran, dengan demikian kerena bersumber pada otak manusia, bisa saja keliru. Kata sifat sadar mustahil diadukkan dengan kata benda materi. Kesadaran Planck ini lalu menjadi pintu masuk para dogmatis kitab suci untuk membenarkan keyakinannya.

    ReplyDelete