Monday, December 5, 2016

Sufi Mistik yang Hilang dalam Tarian: DISAPPEAR IN DANCE

Seorang Sufi mistik begitu penuh cinta, dan begitu penuh sukacita - Seluruh hidupnya adalah tawa, musik, tarian. Dan diceritakan bahwa Tuhan menjadi sangat tertarik kepadanya karena ia tidak pernah meminta apa-apa, ia tidak pernah berdoa. Seluruh hidupnya adalah doa, tidak ada kebutuhan lagi untuk berdoa.

One Sufi mystic was so full of love, and so full of joy — his whole life was laughter, music, dancing. And the story says God became very interested in him because he never asked anything, he never prayed. His whole life was a prayer, there was no need to pray.

Dia tidak pernah pergi ke masjid, ia bahkan tidak pernah menyebut nama Tuhan; Seluruh keberadaannya adalah argumen keberadaan Tuhan. Jika ada yang menanyakan Tuhan itu ada atau tidak, ia hanya tertawa - tapi tawanya bukanlah berarti ya atau tidak.

He never went to the mosque, he never even uttered the name of God; his whole existence was the argument for the presence of God. If anybody asked him whether God exists or not he simply laughed — but his laughter was neither yes nor no.

Tuhan sendiri menjadi tertarik dengan mistikus yang aneh itu dan Dia datang kepada mistikus tersebut dan berkata, "Aku sangat senang karena seperti inilah bagaimana Aku ingin semua orang: Mereka tidak harus berdoa selama satu jam dan kemudian melakukan segala sesuatu yang bertentangan dengan hal itu selama dua puluh-tiga jam. Bukan juga berarti mereka harus menjadi sangat saleh ketika mereka memasuki masjid, dan ketika mereka pergi keluar darinya mereka meninggalkan kesalehan mereka di masjid dan mereka kembali menjadi diri mereka yang lama: marah, cemburu, penuh kecemasan, penuh kekerasan.

God himself became intrigued with that strange mystic and he came to the mystic and said, “I am immensely happy because that’s how I want people to be — not that they should pray for one hour and do everything against it for twenty-three hours. Not that they should become very pious when they enter the mosque, and when they go out they leave their piousness in the mosque and they are just their old selves: angry, jealous, full of anxiety, full of violence.

"Aku telah menyaksikan kamu dan Aku telah mengasihi kamu. Ini adalah cara yang benar: kamu telah menjadi doa. Kamu, sekarang, adalah bukti-Ku di dunia bahwa sesuatu yang lebih dari manusia itu ada - Meskipun kamu belum pernah mengucapkan nama-Ku. Itu adalah hal yang berlebihan ... tapi kamu hidup, kamu mencintai, kamu begitu penuh sukacita sehingga tidak dibutuhkan lagi bahasa kata-kata apapun; kehadiranmu menjadi bukti untuk keberadaan-Ku. Kini Aku ingin memberikan berkat kepadamu. Kamu dapat meminta apa saja."

“I have watched you and I have loved you. This is the way: you have become the prayer. You are, right now, my only argument in the world that something more than man exists — although you have never argued, you have not even uttered my name. Those are superfluous things… but you live, you love, you are so full of joy that there is no need for any language; your very presence becomes the argument for my existence. I want to give you a blessing. You can ask for anything.” 

Sang Sufi mistik berkata, "Tapi aku tidak membutuhkan apa-apa. Aku sangat gembira, dan aku tidak bisa membayangkan menjadi sesuatu yang lebih. Maafkan aku, aku tidak bisa meminta karena aku benar-benar tidak membutuhkan apa-apa. Engkau murah hati, Engkau penuh cinta, Engkau penuh kasih; tapi aku telah sangat penuh, tidak ada ruang untuk hal lain dalam diriku. Engkau harus memaafkan aku, aku tidak bisa meminta.“

The sage said, “But I don’t need anything. I am so joyous, and I cannot conceive there can be anything more. Forgive me, I cannot ask because I really don’t need anything. You are generous, you are loving, you are compassionate; but I am so over-full, there is no space within me for anything else. You will have to forgive me, I cannot ask.”

Tuhan berkata, "Aku telah mengetahui bahwa kamu tidak akan meminta, jadi jangan meminta untuk diri sendiri - tapi kamu dapat meminta untuk orang lain, karena ada jutaan orang yang menderita, sakit, tidak pernah memiliki apapun untuk dapat bersyukur. Aku bisa memberi kamu kekuatan untuk melakukan mujizat, dan kamu dapat mengubah kehidupan semua orang-orang ini."

God said, “I had thought that you would not ask, so don’t ask for yourself — but you can ask for others, because there are millions of people who are miserable, sick, have never known anything for which they can be grateful. I can give you powers to do miracles, and you can change the lives of all these people.” Sang Sufi berkata, "Jika Engkau memaksa, maka dengan sebuah kondisi aku bisa menerima hadiah-Mu.” The sage said, “If you are insistent, then with a condition I can accept your gifts.” Tuhan berkata, "Dengan sebuah kondisi? Kamu benar-benar aneh. Kondisi apa? “ God said, “With a condition? You really are strange. What is the condition?”

Sang Sufi berkata, "Kondisi yang aku inginkan adalah aku tidak harus menyadari apa yang terjadi melalui diriku, oleh-Mu. Itu harus terjadi di belakangku; itu harus terjadi melalui bayanganku, bukan melalui aku. Mungkin aku akan berjalan dan bayanganku mungkin jatuh di atas pohon yang mati, dan pohon itu dapat menjadi hidup kembali menjadi - hijau subur lagi, kembali penuh dengan bunga dan buah-buahan - tapi aku tidak boleh tahu akan hal itu, karena aku tidak ingin jatuh kembali".

He said, “My condition is that I should not become aware of what is happening through me, by you. It should happen behind my back; it should happen through my shadow, not through me. I may be passing and my shadow may fall on a dead tree, and the tree may become alive again — again lush green, again heavy with flowers and fruits — but I should not know it, because I don’t want to fall back.

"Jika aku tahu itu - bahwa aku telah melakukannya, atau bahkan bahwa Tuhan telah memilih aku sebagai instrumen untuk melakukannya - itu berbahaya. Jadi kondisi yang aku minta adalah: orang buta mungkin dapat mulai melihat, tapi dia tidak harus tahu bahwa itu karena aku, seperti aku juga tidak harus mengetahuinya. Bayangan di belakangku yang akan melakukan semua keajaiban itu.”

“If I know it — that I have done it, or even that God has chosen me as the instrument to do it — it is dangerous. So my condition is: a blind man may start seeing, but neither should he know that it is because of me, nor should I know that it is because of me. My shadow behind my back will do all the miracles".

"Jika Engkau dapat menerima kondisi yang aku minta, dan ingat bahwa aku tidak boleh tahu sama sekali ... karena aku begitu penuh sukacita, begitu bahagia. Jangan menyeret aku kembali ke dunia yang celaka. Jangan menyeretku kembali lagi untuk menjadi ‘aku."

“If you can accept my condition, and remember that I should not know at all… because I am so full of joy, so blissful. Don’t drag me back into the miserable world. Don’t drag me back to become again an `I.'

"Dan dikisahkan bahwa Tuhan berkata kepadanya, "Kamu tidak hanya aneh, kamu juga unik dan langka. Dan ini yang akan terjadi: kamu tidak akan pernah tahu hal-hal yang terjadi di sekitarmu. Keajaiban akan terjadi di sekitarmu - kemanapun kamu akan pergi, keajaiban akan terjadi. Dan orang-orang tidak akan tahu bahwa kamu telah melakukan mukjizat, tidak juga kamu akan tahu bahwa kamu telah melakukan mukjizat-mukjizat itu. Aku akan mengingat kondisi ini."

"And it is said that God said to him, “You are not only strange, you are unique and rare. And this will be so: you will never know what things are happening around you. Miracles will be happening around you — wherever you will go, miracles will happen. Neither those people will know that you have done those miracles, nor you will know that you have done those miracles. I will remember the condition.”

Ada kemungkinan: seseorang sampai kepada pencerahan dan perayaan ini akan mempengaruhi seluruh takdir kemanusiaan. Tapi itu akan menjadi sebuah produk. Hal ini akan terjadi di belakang Anda, melalui bayangan Anda - bukan oleh Anda. Bahkan menebak saja berbahaya, karena itu dapat membangkitkan ego dan dapat menghancurkan sukacita Anda, dapat merusak tarian Anda. Dan jika sukacita, cinta dan tarian Anda hancur, maka itu tidak akan dapat menjadi produk untuk menyelamatkan planet ini.

Devaprem, there is a possibility: the individual coming to enlightenment and celebration is bound to affect the whole destiny of humanity. But it is going to be a by-product. It is going to happen behind your back, through your shadow — not by you. Even guessing is dangerous, because that guessing can give you the ego and can destroy your joy, can destroy your dance. And if your joy and your love and your dance are destroyed, then there is not going to be any by-product to save the planet.

Tak satu pun dari sannyasins saya menjadi penyelamat. Dunia memiliki banyak penyelamat dan dunia masih juga belum selamat. Dan alasannya adalah karena mereka tidak benar-benar terjaga seperti para mistik Sufi; mereka mulai menyombongkan mukjizat mereka, mereka mulai memberi makan ego mereka melalui mukjizat mereka. Kemudian keajaiban mereka hanya menjadi sihir mereka, hanya trik yang telah dilatih dengan baik. Tidak ada yang ajaib di dalamnya.

None of my sannyasins are to become saviors. The world has known many saviors, and the world is not saved. And the reason is that they were not as alert as the Sufi mystic; they started bragging about their miracles, they started nursing their egos through their miracles. Then their miracles became only magic, just tricks practiced well. There is nothing like a miraculous in it.

Mukjizat terbesar di dunia adalah bahwa Anda harus menari dan menghilang dalam tarian - lalu biarkan tarian melakukan apapun yang dapat dilakukan. Anda harus mencintai dan menghilang di dalam cinta - Lalu biarkan cinta melakukan apapun yang dapat dilakukan. Anda tidak dapat mengklaim bahwa Anda melakukan apapun - karena Anda sudah hilang…

The greatest miracle in the world is that you should dance and disappear in the dance — then let the dance do whatever it can do. That you should love and disappear in the love — then let the love do whatever it can do. You cannot claim that you are doing it — you have already disappeared.

Osho – “The Hidden Splendor”

2 comments:

  1. Aku mau percaya bhw memang ada orang yang demikian, meskipun dia tidak hilang dlm tariannya. Dia tetap ada dan dilihat, dan dia pun melihat, orang banyak. Sebab jika dia hilang, dia bukan manusia. Tapi saya percaya ada manusia di atas manusia lainnya, krn kualitas kemanusiaan itu memang bertingkat-tingkat, hibgga yg paling tinggi.

    ReplyDelete