Beberapa hari kemudian, pikiran Otto terbuka terhadap sebuah ide baru yang menjadi dasar metode percobaan revolusioner. Dari eksperimen yang dilakukannya, Otto menyimpulkan bahwa saraf tidak langsung memengaruhi otot, melainkan melalui pelepasan zat kimia tertentu yang menimbulkan reaksi pada otot. Penemuan penting ini menjelaskan bagaimana impuls saraf dapat menyebar melalui bahan kimia, dan membawa Otto Loewi meraih Hadiah Nobel di bidang fisiologi dan kedokteran pada tahun 1936.
Mimpi, yang kerap disebut bunga tidur, adalah pengalaman bawah sadar yang melibatkan penglihatan, suara, pikiran, perasaan, dan indra lainnya saat kita tertidur. Munculnya berbagai hal aneh dan tidak biasa dalam mimpi sering membuat banyak orang mengaitkannya dengan sesuatu yang mistis atau supranatural. Namun, sebenarnya fenomena mimpi dapat dijelaskan secara ilmiah.
Bagaimana Mimpi Terjadi?Penelitian terus berlanjut, tetapi kita sudah tahu bahwa selama fase tidur REM (rapid eye movement), beberapa sel otak aktif secara acak dan mengaktifkan jaringan neuron di berbagai area otak. Salah satu prinsip kerja otak adalah bahwa neuron yang aktif bersamaan akan terhubung. Pada fase ini, memori yang sebelumnya tidak terkait menjadi aktif bersamaan, sehingga otak menciptakan gambaran dan narasi yang tampak aneh dan acak—itulah yang kita alami sebagai mimpi.
Para ahli neurosains berpendapat bahwa aktivitas acak ini sebenarnya merupakan proses otak yang sedang mengorganisasi dan menyusun ulang pengalaman serta pengetahuan yang kita peroleh sepanjang hari. Hippocampus, area otak yang bertanggung jawab menyimpan memori jangka panjang, menjadi sangat aktif. Selama tidur, koneksi sinaptik baru terbentuk dan informasi baru dihubungkan dengan informasi lama dalam gudang memori kita yang sangat besar. Gabungan ini menyebabkan mimpi menjadi sangat kaya dengan ide-ide yang unik dan kreatif.
Karena proses tersebut, dalam mimpi kita bisa mengalami perjalanan ke masa lalu, masa depan, atau bahkan tempat-tempat yang belum pernah kita kunjungi. Mimpi adalah dunia di mana ide dan konsep bebas melintas ruang dan waktu.
Mengapa Kita Sering Lupa Mimpi?Saat kita sadar, memori jangka pendek kita hanya mampu memproses sekitar tujuh unit informasi secara bersamaan. Batas ini membuat kita sulit mengakses seluruh isi memori yang tersimpan. Itulah sebabnya mimpi sering terlupakan segera setelah kita terbangun, atau jika kita ingat, ingatan itu biasanya cepat memudar.
Mimpi dan Keajaiban Otak KitaBeberapa orang pernah bercerita tentang mimpi mereka yang terasa ‘spesial’ atau penuh makna. Saya biasanya menjawab bahwa yang istimewa bukanlah mimpinya, melainkan otak kita dan keseluruhan diri kita yang mampu menciptakan pengalaman begitu kompleks dan luar biasa.
Jangan hanya sekadar bermimpi, tapi usahakanlah untuk mewujudkannya. Siapa tahu, Anda bisa menjadi seperti Otto Loewi yang meraih penemuan besar melalui sebuah mimpi. 🙂
Referensi:
-
Ketika Archimedes Berteriak “EUREKA!” — It Pin Arifin
-
http://www.nutrisijiwa.com/4-mimpi-manusia-yang-menggemparkan-dunia/
No comments:
Post a Comment