Saturday, October 23, 2021
Bisakah Fisika Membuktikan Keberadaan Tuhan?
Argumen Penutup Ketiadaan Tuhan
Thursday, October 21, 2021
Kutipan dari 'MASA DEPAN PIKIRAN'
Telepati Digital dan Vidio Pikiran: Menuju Era Baru Komunikasi Mental
Harry Houdini, pesulap legendaris, pernah menolak kemungkinan telepati sebagai hal yang mustahil. Namun, ilmu pengetahuan kini perlahan membuktikan bahwa keyakinannya keliru. Di berbagai universitas di seluruh dunia, para ilmuwan sedang meneliti kemampuan membaca pikiran manusia menggunakan teknologi sensor canggih. Hasilnya sungguh luar biasa: kini kita dapat mengakses kata-kata, gambar, bahkan pikiran yang muncul dalam benak seseorang. Teknologi ini berpotensi mentransformasi cara kita berinteraksi, terutama bagi mereka yang mengalami kelumpuhan total akibat stroke atau kecelakaan, yang hanya dapat berkomunikasi lewat kedipan mata. Dan itu baru permulaan.
Sunday, October 17, 2021
Bagaimana Pandangan Zen terhadap Kematian?
Saturday, October 16, 2021
ALAM SEMESTA DALAM DIRI KITA (3): Sudut Pandang Kosmik dan Pembebasan Pikiran
Apa sesungguhnya bahan pembentuk diri kita? Di balik struktur biologis yang kita kenali sebagai tubuh manusia, jawaban dari sains modern membawa kita menuju pemahaman yang jauh lebih luas dan menakjubkan. Fisika nuklir dan astrofisika telah mengungkap bahwa unsur-unsur kimia yang menyusun tubuh kita—hidrogen, oksigen, karbon, dan nitrogen—merupakan produk dari reaksi fusi termonuklir yang terjadi di dalam inti bintang raksasa. Ketika bintang-bintang bermassa besar mencapai akhir hidupnya dan meledak dalam peristiwa supernova, mereka memuntahkan elemen-elemen berat ke ruang antarbintang, memperkaya galaksi dengan bahan-bahan pembentuk kehidupan.
POHON SILSILAH DAN ASAL USUL KITA (2)
Sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu, di pinggiran sebuah supergugus galaksi yang dikenal sebagai Virgo, terbentuklah sebuah sistem bintang dari sisa-sisa ledakan generasi bintang sebelumnya. Salah satu bintang di sistem itu—Matahari—lahir dari kondensasi awan gas dan debu yang kaya unsur berat. Di sekitarnya, materi yang tersisa membentuk cakram protoplanet, dan dari sanalah Bumi terbentuk melalui proses akresi selama jutaan tahun.
Bumi menempati posisi yang sangat istimewa di sekitar Matahari, pada jarak yang secara termal stabil untuk menjaga air tetap dalam bentuk cair. Ini adalah zona yang oleh para ilmuwan disebut "Zona Goldilocks"—tidak terlalu panas hingga laut menguap, dan tidak terlalu dingin hingga membeku. Dalam keseimbangan suhu inilah lautan terbentuk, menciptakan lingkungan yang memungkinkan terjadinya reaksi kimia kompleks.
PERMULAAN: Alam Semesta Kita (1)
Namun, pertanyaannya tetap menggantung dalam kehampaan yang luas: apa yang terjadi sebelum itu?
Inilah teka-teki besar kosmologi modern. Para ahli fisika dan astrofisika belum memiliki jawaban pasti, bukan karena kurang cerdas, tetapi karena keterbatasan alat dan kerangka hukum fisika kita saat ini. Dalam istilah Neil deGrasse Tyson, kita belum memiliki “dasar sains eksperimental” untuk menyelidiki pra-Big Bang. Fisika modern—termasuk relativitas umum Einstein dan mekanika kuantum—mulai gagal ketika kita mencoba memahami kondisi singularitas, yakni titik awal yang padat, panas, dan tak terbatas yang diyakini menjadi awal mula ruang dan waktu.
ZEN ADALAH ZEN
Tubuh ini adalah sang buddha;
Bumi ini adalah teratai surga.
Oleh karena itu ia biasa. Ia tidak ingin engkau untuk menciptakan jenis spiritualitas tertentu, jenis kesucian tertentu. Semua yang diminta hanyalah agar engkau menjalani hidupmu dalam kekinian, spontanitas. Dan kemudian yang biasa itu menjadi suci.
Keajaiban terbesar Zen adalah dalam me-transformasi/mengubah yang biasa menjadi suci. Dan itu sangat luar biasa karena cara hidup yang seperti ini belum pernah didekati sebelumnya, cara hidup INI tidak pernah sedemikian dihormati sebelumnya.
ZEN
Aku tidak bisa mengerti filosofi Zen. Apa yang harus aku lakukan untuk memahaminya?
Jawaban OSHO:
Zen sama sekali bukan filosofi. Untuk memahami Zen seolah-olah itu adalah filsafat adalah memulai dengan cara yang salah sejak awal. Filosofi adalah sesuatu dari pikiran; Zen benar-benar berada di luar jangkauan pikiran. Zen adalah proses berjalan melampaui pikiran, jauh dari pikiran; zen adalah proses transendensi, melampaui pikiran. Engkau tidak dapat memahami zen dengan pikiran, pikiran tidak memiliki kegunaan di dalam zen.
Zen adalah keadaan tanpa pikiran, itu sesuatu yang harus diingat. Zen bukan Vedanta. Vedanta adalah filsafat; engkau bisa memahaminya dengan baik. Zen bahkan bukan Buddhisme; Buddhisme juga merupakan filsafat.
Zen adalah pembungaan yang sangat langka - adalah salah satu hal aneh yang telah terjadi dalam sejarah kesadaran - zen adalah pertemuan pengalaman Buddha dan pengalaman Lao Tzu. Buddha, bagaimanapun juga, adalah bagian dari warisan India: dia berbicara bahasa filsafat; Dia sangat jelas, engkau bisa memahaminya. Sebenarnya, dia menghindari semua pertanyaan metafisik; Dia sangat sederhana, jelas, logis. Tapi pengalamannya bukan dari pikiran. Dia mencoba menghancurkan filosofimu dengan memberimu filsafat negatif. Sama seperti engkau bisa mengeluarkan duri dari kakimu dengan duri lain, Upaya Buddha adalah mengeluarkan filosofi dari pikiranmu dengan filsafat lain. Begitu duri pertama dibawa keluar, kedua duri itu bisa dibuang dan engkau akan berada di luar jangkauan pikiran.