Sunday, May 20, 2018

ISHQ - CINTA AUTENTIKMU KEPADA TUHAN

Rumi mengatakan:

Jika engkau bukan satu dengan Yang Tercinta
Carilah!
Dan jika engkau dalam penyatuan,
Bersukacitalah!

Sufi berbicara tentang dua jenis cinta. Yang pertama mereka sebut muhabbah; Itu berarti cinta biasa, suam-suam kuku, sesaat, sebagian. Suatu saat ia di sana, saat yang lain ia pergi. Ia tidak memiliki kedalaman, tanpa intensitas. Engkau menyebutnya gairah, tapi itu tidak penuh dengan kegairahan. Itu bukan nyala api yang bisa membakar dirimu. Engkau tidak menjadi terbakar dengannya; ia tetap sesuatu di bawah kendalimu. Engkau tidak dirasuki olehnya, engkau tidak kehilangan dirimu di dalamnya. Engkau tetap memegang kendali.
Jenis cinta lainnya, cinta sejati, cinta yang autentik, sufi menyebutnya ishq; ishq berarti mencintai dengan intensitas total. Orang hilang di dalamnya, ia dirasuki olehnya. Ia menjadi gila di dalamnya.

Aku pernah mendengar, Master besar sufi Ruzbihan suatu kali berada di atap khaniqahnya saat berada dalam keadaan WAJD (sukacita spiritual).

Khaniqah adalah tempat di mana para Sufi bertemu; itu adalah kuil cinta. Itu adalah kuil kegilaan, dari sukacita yang luar biasa. Ini adalah khaniqah. Tidak ada tuhan lain selain cinta yang disembah, tidak ada doa lain selain cinta yang diajarkan. Di dalam khaniqah, hanya mereka yang menjadi terbakar dengan cinta yang diundang, yang berada di ambang kegilaan.

Ruzbihan berada di atap khaniqahnya saat berada dalam keadaan wajd. Wajd adalah saat ketika engkau tidak lagi ada dan Tuhan yang ada, saat dari keharmonisan mutlak. Sebuah jendela terbuka, dan engkau bisa melihat keseluruhan langit, engkau tidak lagi dibatasi oleh dinding-dinding dari tubuh dan pikiranmu. Untuk sesaat, kilat terjadi dan semua kegelapan lenyap. Wajd adalah samadhi yang sesaat, sekilas, satori. Itu datang dan pergi. Perlahan-lahan, itu akan menetap.

Tetapi bahkan untuk mengenal Tuhan untuk sesaat adalah keindahan dan berkah yang luar biasa. Bahkan untuk mengetahui sejenak pun bahwa engkau tidak terpisah dari semesta, bahwa tidak ada ego, bahwa semua adalah satu - La illaha ill Allah - bahkan untuk mengetahui hal ini hanya sebagai pengalaman yang sepintas lalu, sama seperti angin sepoi-sepoi yang datang dan hilang - pada saat engkau menyadarinya, itu tidak ada lagi di sana, tapi itu telah ada di sana, itu telah menyegarkan dirimu, meremajakan, menghidupkan dirimu kembali ...

Oleh karena itu orang-orang yang di dalam cinta dianggap gila oleh orang yang belum mengenal cinta, dianggap buta oleh orang-orang yang belum pernah melihat melalui mata cinta. Intelektual mengutuk jalan cinta; dia takut. Cinta itu berbahaya. Untuk bergerak melalui hati itu sangat berisiko karena hati itu tidak berhitungan, tidak masuk akal.

Orang harus berada di dalam cinta yang sedemikian sehingga ia siap untuk menanggung semua risikonya. Cinta itu disebut ishq. Engkau semua telah mengenal muhabbah, apa yang disebut cinta biasa, yang hanya emosi, sentimen, dangkal. Suatu hari engkau dalam cinta, di hari lain engkau dalam kebencian. Suatu hari engkau mencintai orang tersebut dan engkau siap untuk mati demi orang itu, dan di hari lain engkau siap untuk membunuh orang yang sama. Suatu saat engkau begitu baik, begitu indah, di saat lainnya engkau sangat jahat, sangat buruk bagi orang yang sama. Ini bukan ishq, ishq memiliki kedalaman. Ini hanya sekelilingnya/permukaannya saja. Ini hanya topeng; ini adalah bagian dari kepribadianmu. Ishq, cinta yang penuh gairah untuk Tuhan, bukanlah kepribadian. Ishq adalah esensinya. Itu berasal dari pusatmu; Dari dasar keberadaanmu itu muncul dan merasukimu. Itu tidak ada dalam kendalimu; Sebaliknya, engkau berada dalam kendalinya. Ya, engkau mabuk dan engkau gila.

Para Sufi telah menemukan cara dan metode untuk menciptakan ishq. Itulah keseluruhan alkimia dari sufi: bagaimana cara menciptakan ishq di dalam dirimu, bagaimana menciptakan gairah seperti itu sehingga engkau dapat menaiki gelombangnya dan mencapai yang tertinggi.

Sufisme adalah eksperimen besar dalam kesadaran manusia: bagaimana mengubah kesadaran manusia menjadi ishq. Itulah alkimia.

Dan inilah yang sedang aku lakukan di sini denganmu. Engkau mungkin sadar, engkau mungkin tidak sadar akan hal itu, tapi keseluruhan eksperimen ini adalah untuk menciptakan energi cinta sebanyak mungkin di dalam dirimu. Manusia bisa ditransformasikan menjadi energi cinta murni. Sama seperti adanya energi atom yang ditemukan oleh fisika, dan sebuah atom kecil bisa meledak menjadi kekuatan yang luar biasa, setiap sel hatimu bisa meledak menjadi cinta yang luar biasa. Cinta itu disebut ishq. Sufisme adalah jalan cinta.

Ingatlah bahwa itu adalah satu jalan, itu bukan dogma. Orang-orang Islam memiliki kata tertentu untuk dogma: mereka menyebutnya shariat. Dogma, doktrin, agama, moralitas, filsafat, teologi, semuanya terkandung dalam shariat.

Sufi bukanlah shariat, itu tidak tergantung pada buku. Sufi bukanlah orang-orang dari buku. Sufi adalah sebuah tariqat: sebuah metodologi, sebuah teknik, sebuah sains, sebuah jalan, sebuah jalan menuju kebenaran, menuju haqiqat, menuju yang ada. Ingat perbedaan antara shariat dan tariqat.

OSHO-The Secret Bab #1
=====================
Rumi has said:
If you are not one with the Beloved
Seek!
And if you are in Union,
Rejoice!

Sufis talk about two kinds of love. One they call muhabbah; it means the ordinary love, lukewarm, momentary, partial. One moment it is there, another moment it is gone. It has no depth, no intensity. You call it passion, but it is not passionate. It is not such a flame which can burn you. You don’t become aflame with it; it remains something under your control. You don’t become possessed by it, you don’t lose yourself in it. You remain in control.

The other kind of love, the real love?, the authentic love, Sufis call it ishq; ishq means love with total intensity. One is lost in it, one is possessed by it. One goes mad in it.

I have heard, the great Sufi Master Ruzbihan was once on the roof of his khaniqah while in a state of WAJD....

The khaniqah is the place where Sufis meet; it is a temple of love. It is a temple of madness, of utter rejoicing. This is a khaniqah. No other god than love is worshiped, no other prayer than love is preached. In a khaniqah, only those who are becoming aflame with love are invited, who are on the verge of madness.

Ruzbihan was on the roof of his khaniqah while in a state of wajd. Wajd is a moment when you are not and God is, a moment of absolute harmony. A window opens, and you can see the whole sky, you are no more confined within the walls of your body and mind. For a moment, a lightning happens and all darkness disappears. Wajd is a momentary samadhi, a glimpse, a satori. It comes and goes. Slowly, slowly, it establishes itself.

But even to know God for a moment is of immense beauty and benediction. Even to know for a single moment that you are not separate from existence, that there is no ego, that all is one - La illaha ill Allah - even to know this just as a passing experience, just like a breeze that comes and is gone - by the time you become aware of it, it is no more there, but it has been there, it has refreshed you, rejuvenated, resurrected you...

Hence the people who are in love are thought to be mad by people who have not known love, are thought to be blind by people who have not seen through the eyes of love. The intellectual condemns the ways of love; he is afraid. Love is dangerous. To go through the heart is risky because the heart is non-calculative, illogical.

One needs to be in such love that one is ready to risk all. That love is called ishq. You have all known muhabbah, the so-called ordinary love, which is just an emotion, a sentiment, superficial. One day you are in love, another day you are in hate. One day you love the person and you are ready to die for the person, and another day you are ready to kill the same person. One moment you are so nice, so beautiful, another moment you are so nasty, so ugly to the same person. This is not ishq, ishq has depth. This is only circumference. This is just a mask; this is part of your personality. Ishq, passionate love for God, is not of the personality. It is of the essence. It comes from your center; from the very ground of your being it arises and possesses you. It is not within your control; on the contrary, you are in its control. Yes, you are drunk and you are mad.

Sufis have found ways and methods of how to create ishq. That is the whole sufi alchemy: how to create ishq in you, how to create such passion that you can ride on the wave of it and reach to the ultimate.

Sufism is a great experiment in human consciousness: how to transform human consciousness into ishq. It is alchemy.

And this is what I am doing here with you. You may be aware, you may not be aware of it, but this whole experiment is to create in you as much love energy as possible. Man can be transformed into pure love energy. Just as there is atomic energy discovered by physics, and a small atom can explode into tremendous power, each cell of your heart can explode into tremendous love. That love is called ishq. Sufism is the path of love.

Remember that it is a path, it is not a dogma. Mohammedans have a particular word for dogma: they call it shariat. Dogma, doctrine, religion, morality, philosophy, theology, all are contained in shariat.

Sufism is not a shariat, it does not depend on books. Sufis are not the people of books. Sufism is a tariqat: a methodology, a technique, a science, a path, a way to truth, to haqiqat, to that which is. Remember the difference between shariat and tariqat.

OSHO-The Secret Ch#1

Sumber: OSHO FB

1 comment: