Neil d. Tyson menulis, selagi materi katanya yang bisa berakresi di tata surya menjadi makin sedikit, permukaan planet mulai mendingin. Dan dari situ, Planet yang kita sebut BUMI terbentuk di "Zona Goldilocks" di sekitar matahari, tempat lautnya tetap dalam wujud air. Andaikan katanya bumi lebih dekat ke Matahari, lautnya akan menguap, dan andai Bumi lebih jauh, lautnya akan membeku. Yang mana pun yang akan terjadi di antara dua itu, kehidupan sebagaimana kita kenal sekarang tak akan berevolusi.
Dalam laut cair yang kaya materi kimia, dia melanjutkan, melalui suatu mekanisme yang belum diketahui, molekul-molekul organik berteransisi menjadi kehidupan yang bisa menggandakan diri. Dalam sup purba itu yang dominan adalah bakteri anaerob sederhana - suatu kehidupan yang marak di lingkungan tanpa oksigen, tapi mengeluarkan oksigen yang reaktif secara kimia sebagai salah satu produk buangan. Nah, makhluk hidup awal bersel tunggal itu tanpa sengaja mengubah atmosfer Bumi yang kaya karbondioksida menjadi kaya oksigen sehingga memungkinkan kemunculan organisme aerob yang lantas mendominasi lautan dan daratan.
Keragaman kehidupan di Bumi, yang mungkin saja ada di tempat lain di alam semesta, katanya disebabkan melimpahnya karbon dan banyaknya molekul sederhana serta kompleks yang mengandung karbon di alam semesta. Tak ada keraguan: jumlah ragam molekul berbasis karbon lebih banyak daripada semua jenis molekul lain.
Tapi, kehidupan itu rapuh katanya. Sesekali Bumi ditabrak atau bertabrakan dengan komet maupun astroid besar yang nyasar, mengacaukan lingkungan kita. Enam puluh lima juta tahun lalu, satu aestroid seberat sepuluh juta ton menghantam tempat yang sekarang Semenanjung Yucatan di Amerika tengah dan memusnahkan 70 persen lebih flora dan fauna Bumi - termasuk semua dinosaurus besar. Kepunahan. Bencana ekologis itu memungkinkan mamalia lelehur kita mengisi relung-relung lingkungan yang kosong, tidak lagi menjadi camilan T. rex. Di satu cabang pohon silsilah mamalia yang berotak besar, parimata, berevolusilah satu genus dan spesies (Homo Sapiens) yang cukup cerdas untuk menemukan metode dan alat sains -- lalu menyimpulkan asal-usul dan evolusi alam semesta.
AOS
_______
Setelah sembilan miliar tahun pengayaan, di satu bagian alam semesta yang tak unik (pinggiran Super gugus Virgo), di satu gakaksi tak unik (Bimasakti), di daerah tak unik (Lengan Orion), lahirlah satu bintang biasa (Matahari).
No comments:
Post a Comment