Sunday, May 20, 2018

MENGAPA PARA SUFI MENARI?

Ya, ini adalah pertanyaan yang penting. Umat Buddha hanya duduk diam. Mengapa para Sufi menari? Orang Zen hanya bermeditasi, duduk diam, tidak melakukan apa-apa - hanya duduk diam. Musim semi datang, dan rumput tumbuh dengan sendirinya. Tapi Sufi menari.

Inilah dua jalur yang berbeda, karena ada dua jenis energi di dunia: positif dan negatif, pria dan wanita, yin dan yang. Orang Zen menggunakan energi negatif; mereka menggunakan jalan yang pasif. Para Sufi menggunakan energi positif; mereka menggunakan jalan yang aktif. Mereka adalah orang yang sangat hidup. Meditasi mereka bukanlah kepasifan; Meditasi mereka adalah suka cita.

Keduanya adalah cara-cara engkau bisa mencapai tujuan yang sama, karena tujuannya ada tepat di tengah-tengah. Yang positif adalah satu ekstrem, yang negatif adalah ekstrem lainnya. Antara yang positif dan yang negatif ada satu titik tengah, tepat di tengahnya, di mana transformasi terjadi - orang melampaui dunia dan segalanya - di mana ia masuk ke dalam Tuhan dan menjadi Tuhan.

Jika engkau merasa bahwa engkau sudah berada di kutub negatif, jenis yang pasif, maka ikutilah Zen dan mulailah bergerak dalam kepasifanmu, dan suatu hari engkau akan sampai di tengah. Atau jika engkau merasa bahwa engkau adalah orang yang aktif, penuh energi, kemudaan, positif, bahwa duduk diam itu sangat sulit, siksaan yang tidak perlu, lalu menarilah, ikutilah jalan Sufi.

Dan aku terus berbicara tentang Zen dan Sufi berkali-kali sehingga semua jenis orang terbantu di sini. Engkau harus memilih. Engkau harus melihat dirimu, energimu, dan kemudian engkau memilih. Keduanya adalah cara yang benar, keduanya mengarah pada tujuan yang sama.

Rumi berkata, "He, aku minum anggur lezat yang membakar ini, jarum-jarum yang berapi ini, dan jatuh begitu mabuknya sehingga engkau tidak akan bangun pada hari kiamat."

Jalan sufi adalah jalan dari pemabuk, penari, yang menjadi hampir mabuk dalam tariannya, yang dibawa melalui tariannya. Dia mabuk; tariannya membius.

Pernah dikisahkan bahwa Muhammad suatu kali berkata kepada Ali, "Engkau berasal dariku dan aku darimu." Ketika dia mendengar ini, Ali menjadi gembira dan secara spontan ia mulai menari. Apa lagi yang bisa engkau lakukan, ketika seorang pria seperti Mohammad berkata kepadamu, "Engkau berasal dariku dan aku darimu?" Bagaimana cara menerima ini? Ali melakukannya dengan baik.

Dan ingatlah, itu bukan sesuatu yang dia lakukan. Itu spontan. Dia mulai menari; Dari sukacita tarian mulai mengalir.

Di lain waktu, Mohammad berkata kepada Jafar, "Engkau sepertiku dalam penampilan dan karakter." Di sini sekali lagi, dalam wajd (suka cita spiritual), Jafar mulai menari. Apa lagi yang harus dilakukan? Ketika Muhammad melihat mata Jafar, wajd, samadhi, diciptakan, perpindahan yang melampaui kitab suci terjadi. Bagaimana cara menerima ini? Bagaimana bisa tidak menari? Itu akan mustahil untuk tidak menari. Jafar telah menari.

Itu dikatakan, "Keterpesonaan Sufi akan Tuhan, atau lebih tepatnya 'tarikan' dari Tuhan, menjaga Sufi terus-menerus dalam spiritual, tarian batin dan gerakan...." Itu bukan Sufi yang menari - Tuhan terus menari di dalam dirinya.

Apa yang dapat dia lakukan?

".... Kapan pun satu gelombang dari kebahagiaan Ilahi semacam itu mengenai hati dari Sufi, itu menciptakan gelombang yang besar di danau keberadaan batinnya ...." Dia hanyalah sebuah wadah. Untuk mengatakan bahwa sufi sedang menari itu tidak benar. Sufi sedang ditarikan. Dia tidak bisa menahannya, dia tidak berdaya. Sesuatu mengalir ke dirinya dan itu itu terlalu banyak; itu mulai meluap dalam tarian dan nyanyiannya.

"Hal ini, pada gilirannya, menyebabkan tubuhnya bergerak. Setelah melihat gerakan seperti itu, orang-orang yang bukam Sufi sering menganggap bahwa Sufi itu sedang menari. Sebenarnya, ini adalah gelombang samudera Allah yang melempar dan memutar kapal tanpa jangkar. Itulah inti dari Sufi."

Di permukaan, dari luarnya, Sufi tampaknya sedang menari. Tapi dia tidak sedang menari, karena tidak ada penari. Itu adalah tarian murni. Tuhan telah menguasainya. Sufi itu mabuk, terbius. Keadaannya adalah itu yang tanpa-keberadaan. Dia tanpa jangkar. Gelombang dari laut melempar dan memutar. Pertama-tama, batinnya teraduk, sukacita besar muncul di sana; dan kemudian itu mulai menyebar menuju tubuhnya.

Itulah apa yang sedang engkau lakukan dengan Aneeta (nama sannyasin), itulah apa yang terjadi dengan Aneeta. Engkau sedang berpartisipasi dalam sesuatu yang luar biasa indah dalam tarian Sufi. Ingatlah itu: lupakan penari dan jadilah tariannya.

Jalan dari Sufi adalah jalan dari tarian, nyanyian, perayaan.

OSHO ~ The Secret, Chpt 14
---
WHY DO THE SUFIS DANCE?

Yes, it is a pertinent question. Buddhists only sit silently. Why do Sufis dance? Zen people only meditate, sitting silently, not doing a thing, doing nothing - just sitting silently? spring comes, and the grass grows by itself. But Sufis dance.

These are the two different paths, because there are two types of energy in the world: the positive and the negative, male and female, yin and yang. Zen people use the negative energy; they use the passive path. Sufis use the positive energy; they use the active path. They are very vibrant people.

Their meditation is not of passivity; their meditation is that of ecstasy.

Both are ways you can reach to the same goal, because the goal is exactly in the middle. The positive is one extreme, the negative the other extreme. Between the positive and the negative there is a middle point, exactly in the middle, from where transformation happens - one transcends the world and everything - from where one enters into God and becomes God.

If you feel that you are on the negative pole already, a passive type, then follow Zen and start moving deeply in your passivity, and one day you will reach the middle. Or if you feel that you are an active person, full of energy, youth, positivity, that sitting silently is very difficult, unnecessarily a torture, then dance, follow the Sufis' way.

And I go on speaking on Zen and Sufism again and again so that all kinds of people are helped here.

You have to choose. You have to watch yourself, your energy, and then you choose. Both are valid ways, both lead to the same goal.

Rumi says, "Hey I Drink this fine fiery wine, these needles of fire, and fall so drunk that you will not wake on the Day of Resurrection."

The way of the Sufi is the way of the drunkard, the dancer, who becomes almost intoxicated in his dancing, who is transported through his dance. He is inebriated; his dance is psychedelic.

It is said that Mohammed once said to Ali, "You are of me, and I am of you. " When he heard this, Ali became ecstatic and involuntarily started dancing. What else can you do, when a man like Mohammed says to you, "You are of me, and I am of you"? How to receive this? Ali did well.

And remember, it is not anything that he did. It was involuntary. He started dancing; out of ecstasy the dance started flowing. Another time, Mohammed said to Jafar, "You are like me in both looks and character. " Here again, in wajd, Jafar started dancing. What else to do? When Mohammed must have looked into the eyes of Jafar, wajd, samadhi, was created, the transfer beyond the scriptures happened. How to receive this? How not to dance? It would have been impossible not to dance. Jafar danced.

It is said, "The enrapturing of the Sufi by God, or rather the 'pull' of God, keeps the Sufi continually in spiritual, inner dance and movement...." It is not that the Sufi dances - God keeps dancing in him.

What can he do?

".... Whenever a wave of such divine rapture strikes the heart of the Sufi, it creates great waves in the lake of his inner being...." He is just a receptacle.

To say that the Sufi is dancing is not right. The Sufi is being danced. He cannot help it, he is helpless. Something is pouring into him and it is too much; it starts overflowing in his dancing and singing.

"This, in turn, causes his body to move. Upon seeing such movement non-Sufis have often supposed that the Sufi is dancing. In reality, however, it is the waves of the ocean of God that are tossing and turning the anchorless vessel that is the heart of the Sufi."

On the surface, from the outside, the Sufi seems to be dancing. But he is not dancing, because there is no dancer. It is pure dance. God has taken possession of him.

The Sufi is drunk, intoxicated. His state is that of non-being. He is anchorless. The waves of the ocean toss and turn. First his inner being is stirred, great joy arises there; and then it starts spreading towards his body.

That's what you are doing with Aneeta; that's what is happening to Aneeta. You are participating in something immensely beautiful in Sufi dancing. Remember it: forget the dancer and be the dance.

The way of the Sufi is the way of dance, song, celebration.

OSHO ~ The Secret, Chpt 14

Sumber: OSHO Indonesia FB

No comments:

Post a Comment