Kosmolog Paul Davies telah menjelaskan sukacita yang dialaminya
ketika menyelami pertanyaan yang tak bisa dijawab. 'Mengapa kita menjadi
ada pada 13, 7 Milliar tahun yang lalu melalui sebuah Dentuman Besar?
Mengapa hukum elektromagnetisme atau gravitasi itu adalah demikian?
Mengapa ada hukum-hukum ini? Apa yang sedang kita lakukan di
sini?.....ini benar-benar menakjubkan.
Filsuf Karl Popper sering berkata: 'Kita tidak tahu apa-apa', dan percaya bahwa ini kebenaran filsafat yang paling penting.
Filsuf Karl Popper sering berkata: 'Kita tidak tahu apa-apa', dan percaya bahwa ini kebenaran filsafat yang paling penting.
Salah satu dari banyak sumber utama kebahagiaan adalah mendapatkan
secercah terang mengenai suatu aspek baru dari dunia luar biasa tempat
kita hidup ini dan peran luar biasa kita di dalamnya.
Einstein mengalami ketakjuban mistik ketika merenungkan alam semesta:
'Mengetahui bahwa apa yang tak dapat kita ketahui itu benar-benar ada, wewujudkan dirinya kepada kita sebagai kebijaksanaan tertinggi dan keindahan yang paling bersinar, yang hanya dapat dipahami daya cerap kita yang tumpul ini dalam bentuk yang paling primitif -- pengetahuan ini, perasaan ini adalah pusat dari semua religiusitas sejati. Dalam pengertian ini, dan dalam pengertian ini sajalah, saya tergolong ke dalam orang beragama'.
Dia yakin bahwa 'Orang yang asing dengan emosi seperti ini....sama saja sudah mati'.
Albert Schweitzer mungkin akan setuju. Ketika meninjau kembali hidupnya, dia melihat bahwa salah satu persepsi yang membingbingnya adalah penyadaran 'bahwa dunia ini misterius tanpa bisa dijelaskan'.
#Compassion
@AOS
Einstein mengalami ketakjuban mistik ketika merenungkan alam semesta:
'Mengetahui bahwa apa yang tak dapat kita ketahui itu benar-benar ada, wewujudkan dirinya kepada kita sebagai kebijaksanaan tertinggi dan keindahan yang paling bersinar, yang hanya dapat dipahami daya cerap kita yang tumpul ini dalam bentuk yang paling primitif -- pengetahuan ini, perasaan ini adalah pusat dari semua religiusitas sejati. Dalam pengertian ini, dan dalam pengertian ini sajalah, saya tergolong ke dalam orang beragama'.
Dia yakin bahwa 'Orang yang asing dengan emosi seperti ini....sama saja sudah mati'.
Albert Schweitzer mungkin akan setuju. Ketika meninjau kembali hidupnya, dia melihat bahwa salah satu persepsi yang membingbingnya adalah penyadaran 'bahwa dunia ini misterius tanpa bisa dijelaskan'.
#Compassion
@AOS
No comments:
Post a Comment