Friday, September 6, 2019

CINTA

Cinta terjadi dari sebuah reaksi kimia yang ada dalam otak. Cinta tak memiliki eksistensi di luar manifestasi fisiknya. Cinta romantis hanyalah fantasi. Ini penjelasan/padangan kaum skeptik memahami (perasaan) CINTA.

Eugene Wigner, seorang matematikawan dan fisikawan, pernah berkata, "Dalam persamaan Schrodinger, bagian mana yang menjelaskan arti kebahagiaan hidup?" Jika saya berkata bahwa saya mencintai wanita paling cantik di dunia ini, maka bagaimana seorang yang skeptis dapat membuktikan kemustahilan mendapatkan salah satu di antara tiga miliar wanita cantik yang ada di dunia ini? 

Jika manusia kata Chopra tidak dapat menemukan momen inspirasi dalam hidupnya, maka itu akan menjadi fatal. Saat momen inspirasi seperti cinta, keindahan, dan pencapaian realitas yang lebih tinggi menjadi sangat jelas, kita justru terbebani kebosanan, rutinitas, penderitaan, dan pekerjaan duniawi.

Apakah ada sesuatu yang melampaui ruang dan waktu, yang menjadi sumber alam semesta? Apakah penciptaan itu dimulai dari "ketiadaan" atau sumber yang bersifat non-fisik? Apakah ada ruang dalam ketiadaan itu berisi sebuah organisasi yang lebih tinggi, yaitu semacam pikiran sempurna yang sesuai dengan hukum alam -- misalnya, sedikit saja ada perubahan dalam alam semesta, maka akan terjadi kekacauan?

*Jika terdapat perubahan yang kurang dari satu miliar dalam hukum gravitasi, maka akan lahir semesta yang baru setelah teori Big Bang, yaitu perubahan arah secara berlawanan yang akan mwnyebabkan bumi terbang secara terpisah oleh angin proto-gas yang tak terkandali, serta tidak membentuk atom dan molekul.

@AOS

No comments:

Post a Comment