Komitmen sekuler yang paling penting adalah Kebenaran (truth), yang didasarkan pada observasi dan bukti daripada keyakinan.
Orang sekuler tidak menguduskan kelompok manapun, yang seolah-olah memiliki hak asuh tunggal atas kebenaran. Sebaliknya, orang-orang sekuler menguduskan Kebenaran di mana pun ia dapat mengungkapkan dirinya (bisa melalui fosil kuno, dalam gambar galaksi jauh, dalam tabel dan data statistik, tulisan-tulisan berbagai tradisi manusia). Komitmen akan Kebenaran ini mendasari sains moderen.
Orang sekuler tidak menguduskan kelompok manapun, yang seolah-olah memiliki hak asuh tunggal atas kebenaran. Sebaliknya, orang-orang sekuler menguduskan Kebenaran di mana pun ia dapat mengungkapkan dirinya (bisa melalui fosil kuno, dalam gambar galaksi jauh, dalam tabel dan data statistik, tulisan-tulisan berbagai tradisi manusia). Komitmen akan Kebenaran ini mendasari sains moderen.
Komitmen utama lainnya adalah welas-asih (compassion). Etika sekuler
tidak bergantung pada ketaatan atas titah ini atau itu, tetapi lebih
pada penghargaan mendalam terhadap penderitaan.
Selanjutnya komitmen kembar terhadap Kebenaran dan kasih sayang juga menghasilkan kesetaraan (equality). Mengistimewakan pengalaman atau penemuan suatu bangsa, kelas atau jenis kelamin tertentu kemungkinan besar akan membuat kita berdua tidak berperasaan dan tidak peduli.
Orang sekuler menghargai kebebasan, dan menahan diri untuk tidak menginvestasikan otoritas tertinggi pada teks, lembaga, atau pemimpin apa pun sebagai hakim utama atas apa yang benar dan apa yang baik.
Akhirnya, orang sekuler menghargai tanggung-jawab (responsibility). Kita sebagai makhluk fana harus bertanggungjawab penuh atas apa pun yang kita lakukan atau tidak kita lakukan. Jika dunia penuh kesengsaraan, adalah tugas kita menemukan solusi. Orang sekuler bangga dengan pencapaian masyarakat modern, seperti menyembuhkan epidemi, mengatasi kelaparan, dan membawa kedamaian ke sebagian besar dunia.
Jadi, nilai-nilai utama dunia sekuler adalah, kebenaran ilmiah, belas kasih, kesetaraan dan kebebasan.
@AOS
Selanjutnya komitmen kembar terhadap Kebenaran dan kasih sayang juga menghasilkan kesetaraan (equality). Mengistimewakan pengalaman atau penemuan suatu bangsa, kelas atau jenis kelamin tertentu kemungkinan besar akan membuat kita berdua tidak berperasaan dan tidak peduli.
Orang sekuler menghargai kebebasan, dan menahan diri untuk tidak menginvestasikan otoritas tertinggi pada teks, lembaga, atau pemimpin apa pun sebagai hakim utama atas apa yang benar dan apa yang baik.
Akhirnya, orang sekuler menghargai tanggung-jawab (responsibility). Kita sebagai makhluk fana harus bertanggungjawab penuh atas apa pun yang kita lakukan atau tidak kita lakukan. Jika dunia penuh kesengsaraan, adalah tugas kita menemukan solusi. Orang sekuler bangga dengan pencapaian masyarakat modern, seperti menyembuhkan epidemi, mengatasi kelaparan, dan membawa kedamaian ke sebagian besar dunia.
Jadi, nilai-nilai utama dunia sekuler adalah, kebenaran ilmiah, belas kasih, kesetaraan dan kebebasan.
Jika seorang muslimat setia pada nilai-nilai itu, maka tidak ada alasan sama sekali untuk dia melepaskan jilbabnya.
@AOS
No comments:
Post a Comment