Barangkali terdengar aneh mengatakan bahwa dunia ini diciptakan secara sadar, terutama ketika kenyataan fisik tampak begitu nyata dan tak terbantahkan. Tapi itulah kebenaran yang sederhana sekaligus radikal: kesadaran menciptakan dunia, termasuk segala sesuatu yang tampak padat dan material.
Pikiran adalah penggerak materi. Dalam tubuh manusia, ini bukan teori—ini kenyataan. Pikiran dan perasaan kita menciptakan perubahan kimiawi dalam otak, yang kemudian memengaruhi seluruh tubuh. Ketakutan memicu hormon seperti kortisol dan adrenalin; cinta menghadirkan molekul yang membawa ketenangan dan kehangatan. Pikiran benar-benar menciptakan realitas biologis kita.
Karena itu, pemahaman bahwa pikiran memengaruhi materi bukan sekadar konsep spiritual—ia adalah alasan untuk bersatu, untuk memahami bahwa kehidupan yang bermakna harus dibangun dari berbagai sudut pandang, bukan hanya dari satu keyakinan atau satu pendekatan semata.
Sang bijak Vasishtha pernah menulis dalam sebuah sajak:
"Dengan kesadaran tak terbatas, alam semesta datang dan pergi seperti partikel debu dalam sinar matahari yang masuk melalui celah kecil di atap."
Jika kita sungguh ingin membawa kebaikan ke dunia, maka kita harus memilih jalan yang jernih dan sadar untuk ditempuh—jalan yang lahir dari pencarian batin yang tulus dan mendalam.
AOS
No comments:
Post a Comment