Friday, September 20, 2019

MISTISISME

Mistisisme merupakan pembawaan sifat manusia. Mistisisme adalah pemahaman batiniah yang dimiliki orang sementara dia berada di alam duniawi. Mistisisme adalah manifestasi fitrah manusia, dan ia eksis sebagai alat untuk menjelajahi yang gaib. Kita merasakan dahaga dan rasa kerenggangan yang merupakan sumber jiwa mistik di dalam diri kita. Apabila rasa mistik ini dicabut dari manusia, ia akan segera kembali menjadi 'binatang', cerdas, dan menguasai alam. Padahal manusia lebih dari itu. Perasaan mistiklah yang memberi manusia keunggulan dan kemulian. Semakin sangat berkembang seseorang, menjadi semakin kuatlah kebutuhan mistisisme ini.

Jadi Mistisisme adalah suatu lentera yang bersinar di dalam diri manusia. Mistisismelah tambang yang menariknya kepada hal-hal yang tidak ada di sini/material. Itulah evolusi spiritualnya. Kata Ali Syari'ati, semua agama mempunyai akar tunggal Mistisisme - berada di timur dan barat, monoteistik atau politeistik.

Apabila orang tidak memiliki pengertian mistik, ia akan beku atau layu secara spiritual. Mistisisme membawa pertumbuhan spiritual dan kultural manusia ke puncak mutlak, kepada Tuhan.

Karena itu kata Einstein, "emosi yang terindah yang dapat kita alami adalah mistik. Inilah penyemai semua seni dan ilmu pengetahuan yang sesungguhnya. Orang yang asing dengan emosi ini....sama saja mati. Mengetahui bahwa sesuatu yang tidak bisa kita tembus itu benar-benar ada, memanifestasikan dirinya kepada kita sebagai kebijaksanaan tertinggi dan keindahan paling cemerlang yang hanya dapat dipahami oleh daya nalar kita yang tumpul dalam bentuknya yang paling primitif - pengetahuan ini - perasaan ini, berada di pusat semua keberagaman yang sejati". Dalam pengertian ini, dan dalam pengertian ini sajalah, kata Einstein, saya termasuk dalam jajaran orang yang taat beragama.

@AOS

No comments:

Post a Comment