Apa itu kesadaran? Tidak ada satu definisi yang cukup untuk konsep
yang demikian sulit, namun kita dapat menyatakan kesadaran sebagai
kewaspadaan diri dan refleksi diri, kemampuan merasakan sakit atau
senang, sensasi merasa hidup dan menjadi manusia, segala yang lewat
melalui pikiran.
Menurut Psikolog Steven Pinker, kesadaran adalah pertanyaan besar dan sulit.
Apa
yang ada bukanlah satu masalah tentang kesadaran tetapi dua, yang,
dikatakan filsuf David Chalmers sebagai masalah mudah dan masalah susah.
Dikatakan mudah seperti mudahnya manusia mencari usaha menyembuhkan
kanker atau mengirim manusia ke Mars. Sedikit banyak ilmuan tahu apa
yang dicari, dan dengan kemampuan dan dana yang cukup, kita dapat
memecahkannya di abad ini.
Apa masalah
mudahnya? Ini adalah yang membuat Freud terkenal, perbedaan antara
pemikiran sadar dan tidak sadar. Beberapa jenis informasi di otak –
seperti permukaan di depan anda, khayalan anda, rencana hari ini, rasa
senang dan sedih – adalah yang sadar. Anda dapat membayangkannya,
membahasnya dan membiarkannya memandu perilaku anda. Yang lain, seperti
pengendalian detak jantung anda, aturan yang menyusun urutan kata saat
anda berbicara dan barisan kontraksi otot yang memungkinkan anda
memegang pensil, adalah yang tidak sadar. Mereka pasti ada di otak entah
dimana karena anda tidak dapat berjalan atau berbicara atau melihat
tanpanya, namun mereka terlepas dari perencanaan dan rangkaian penalaran
anda, dan anda tidak dapat mengatakan apapun tentangnya.
Masalah
mudahnya adalah membedakan antara komputasi mental sadar dari tidak
sadar, menemukan korelasinya di otak dan menjelaskan mengapa ia
berevolusi.
Masalah sulitnya, di sisi
lain, adalah mengapa kita merasakan ada proses yang sadar di kepala kita
– mengapa ada pengalaman orang pertama atau pengalaman subjektif. Bukan
hanya benda hijau tampak berbeda dari benda merah, mengingatkan kita
pada benda hijau lainnya dan membuat kita berkata, “Itu hijau” (masalah
mudah), namun ia memang sungguh terlihat hijau: ia menghasilkan
pengalaman kehijauan yang tidak dapat diturunkan ke hal lainnya. Seperti
dikatakan Louis Armstrong dalam merespon permintaan untuk
mendefinisikan jazz, “Ketika anda bertanya apa itu, anda tidak akan
pernah tahu.”
Masalah sulitnya adalah
menjelaskan bagaimana pengalaman subjektif muncul dari komputasi syaraf.
Masalah ini sulit karena tidak ada yang tahu solusinya akan seperti apa
atau apakah ia memang masalah ilmiah sejak awalnya. Dan tidak
mengejutkan, setiap orang setuju kalau itu masalah rumit (jika ia memang
masalah) yang masih misteri.
Walaupun
kedua masalah tidak satupun yang telah terpecahkan, para ilmuan syaraf
setuju kalau banyak tampilan dari keduanya, dan tampilan yang mereka
anggap paling tidak controversial adalah yang banyak orang awam lihat
yang paling mengejutkan. Francis Crick menyebutnya, “hipotesis kejutan” –
gagasan kalau pikiran, sensasi, rasa senang dan rasa sakit kita terdiri
semata dari aktivitas fisiologis dalam jaringan otak. Kesadaran tidak
tinggal dalam jiwa non materi yang menggunakan otak seperti ponsel;
kesadaran adalah aktivitas otak.
Sumber
Donald Johansson. Becoming Human
Steven Pinker. Mystery of Consciousness
Sumber: FaktaIlmiah.com
Kesadaran bila diulas berdasarkan psikologi yakni dalam cakupan tingkah dan laku manusia adalah tepat. Namun bila dihubungkan dengan benda materi atau partikel yang ada dalam teori kuantum, terlalu jauh. Planck waktu itu mungkin gamang dengan penemuannya, dimana teori kuantum mulai menyingkap rahasia sifat partikel sub atom membuahkan causal law tak berlaku lagi pada keadaan kuantum. Planck mengalihkan perhatian bahwa realita jagat raya adalah hasil pikiran manusia dalam bentuk kesadaran, dengan demikian kerena bersumber pada otak manusia, bisa saja keliru. Kata sifat sadar mustahil diadukkan dengan kata benda materi. Kesadaran Planck ini lalu menjadi pintu masuk para dogmatis kitab suci untuk membenarkan keyakinannya.
ReplyDelete