Pada
dasarnya Tarot adalah permainan kartu seperti bridge. Ia terdiri dari 78
kartu yang masih dimainkan di Perancis dan Kanada hingga sekarang.
Permainan kartu yang sama dipakai di Eropa kontinental. Kata Tarot berasal dari bahasa
Italia, tarocchi, yang berarti trumps atau pengambil trik. Menariknya,
di Indonesia dan hampir seluruh negara di Dunia, permainan ini berubah
menjadi bisnis, dan lebih hebatnya, bisnis meramal.
Penggunaan
Tarot kedalam seni meramal baru ditemukan pada tahun 1700an. Tampaknya
ia dibawa ke negara Inggris atau selain Perancis oleh seorang yang
kreatif dan memakainya untuk meramal sesuatu.
Ciri
penting dari kartu Tarot adalah Major Arcana (rahasia besar) atau bisa
dibilang kartu trumpnya, terdiri dari 21 kartu tanpa pasangan, seperti
“Death” dan “The Hermit” ditambah kartu ke-22, The Fool, yang sering
diberi nilai nol. Ada juga empat pasang, biasanya Pedang, Tongkat,
Cangkir dan Segilima, walau nama kelompok kartu ini beraneka ragam
sepanjang sejarah dan tempat. Masing-masing kelompok memiliki 14 kartu
bernomer di dalamnya.
Bagaimana
tekniknya? Sederhana sekali. Penggunaan kartu tarot sama dengan
penggunaan tongkat yang dikocok-kocok untuk menentukan nasib, atau
penggunaan inkblot dalam tes psikologi. Kamu kocok dan tarik
beberapa kartu. Tidak perlu sang peramal di depan anda. Cukup anda
sendiri dan begitu melihat gambar tersebut imajinasi anda akan melayang
kemana-mana menafsirkan apa maknanya.
Sebenarnya
tidak ada makna apapun kecuali anda mendapatkan kartu demikian karena
kebetulan. Ganti saja tumpukan kartunya dengan kartu remi biasa,
imajinasi anda akan terbatasi, semata karena ia tidak bergambar, kecuali
lambang-lambang biasa.
Tapi mungkin
anda perlu paranormal untuk menjelaskannya ke anda? Silakan. Saya
percaya kalau paranormal menarik kesimpulan, sadar atau tidak sadar,
berdasarkan prinsip psikologi. Sama seperti anda. Hanya saja ia lebih
berpengalaman atau lebih kreatif dari anda.
Saya
tidak dapat membuktikan kekuatan paranormal itu tidak ada. Justru, saya
akan senang melihat kalau kemampuan demikian ditemukan dan dipahami.
Saya tidak ragu karena kita tahu sedikit sekali tentang otak dan
potensinya. Namun saya sampai sekarang belum melihat satupun bukti yang
dapat meyakinkan saya kalau ada kekuatan demikian.
Apa
yang dikatakan oleh para paranormal mengenai anda diambil dari
pengetahuan psikologi mayoritas. Kita jauh lebih mirip dengan orang lain
daripada berbeda, namun banyak orang tidak menyadarinya. Mereka merasa
kalau keraguannya hanya dirasakan oleh dirinya sendiri – orang lain
terlihat begitu yakin. Mereka hati-hati, sementara orang lain terlihat
penuh perencanaan. Ini karena bias subjektif manusia. Ia merasa dirinya
unik dan egoisme kita membuat kita merasa istimewa, memiliki pengalaman
yang tidak biasa dan khusus untuk diri kita saja. Kita masing-masing
merasa lebih istimewa dari orang lain baik dalam hal negatif atau
positif.
Ambil
contoh anak kecil. Dua anak kecil melukis kemudian karya mereka berdua
disandingkan. Masing-masing akan merasa karyanya lebih buruk dari karya
temannya. Hal ini karena mereka membandingkan aspek terburuk dari
karyanya dengan aspek terbaik dari karya temannya. Subjektivitas telah
ada sejak anak-anak. Di saat remaja, remaja putri seringkali cemas akan
penampilannya. Selalu ada yang salah, entah di wajah, di kaki, di
hidung, di jari dsb.
Dengan
pengetahuan ini dan dibantu imajinasi yang muncul dari kartu Tarot,
seorang peramal dapat seolah meramal dengan tepat mengenai keluhan anda,
masalah anda, dan apa pun yang anda inginkan darinya. Sang peramal
terlihat luar biasa!
Yang lebih
mengesankan lagi adalah kemampuan manusia untuk melakukan seleksi benar
salah. Kita seringkali melupakan apa yang salah dan mengingat apa yang
benar. Ini juga dipahami oleh para peramal. Setiap kali mereka salah
menebak, mereka akan memakai teknik pengalih perhatian agar ingatan anda tentang tebakan salah itu tidak tertanam. Ucapannya akan terlihat selalu benar!
Terlebih
lagi bila sang paranormal tersebut punya reputasi. Teman anda bisa
bilang “Dia tidak pernah salah”. Kemudian dia salah dengan anda. Pikiran
anda sendiri bisa menipu anda. Pikiran anda bisa bilang, ah, gak
mungkin, tadi itu gue yang salah. Masak sih peramal hebat seperti mbah
Miyabi bisa salah. Dan begitulah.
Ada
sekumpulan emosi standar yang bisa anda peroleh pada setiap orang, namun
orang tersebut kadang hanya merasa diri mereka yang mengalaminya.
Keraguan, rasa bersalah, ambisi, keinginan untuk dihargai, cinta, dan
benci. Ada rasa takut, mimpi,
haus akan uang dan rasa tanggung jawab. Konflik selalu akan muncul bila
anda cukup dalam menggali. Bila tidak, sang peramal cukup bilang kalau
mereka menekannya di alam bawah sadar!
Hal
yang sama berlaku pada kartu tarot. Biarkan orang yang konsultasi
menerjemahkan sendiri makna dari kartu tersebut. Gali dan gali. Seperti
wawancara mendalam. Bila sang peramal harus menebak, maka ia memakai
prinsip psikologi mayoritas. Bila tebakannya benar, ia akan
mengulang-ulang hal tersebut dengan berbagai cara.
Setelah
selesai sang peramal sudah mendapatkan cukup uang untuk penghasilan.
Biaya konsultasi Tarot disebuah situs misalnya seharga US$ 5 per menit.
Ini cukup menggiurkan.
Tapi ingat,
tarot hanyalah permainan kartu . Dia tidak dapat dipakai meramal nasib
dan memang tidak ada yang bisa dipakai meramal nasib. Ramalan nasib
hanyalah tebak-tebakan pintar yang diambil dari psikologi mayoritas
manusia.
Referensi:
1. Wikipedia. 2010. Suits (Card)
2. Tarot and Playing Card Museum. 2010. Tarot: Origin and History
3. Forer, B. R. 1949, ‘The fallacy of personal validation: a classroom demonstration of gullibility’, Journal of Abnormal and Social Psychology 44: 118–23
4. Hyman, Ray 1981, ‘Cold reading: how to convince strangers you know all about them’ in Kendrick Frazier (ed.), Paranormal Borderlands of Science, Prometheus Books, New York, pp. 79–96
5. Rowland, Ian 2002, The Full Facts Book of Cold Reading, 3rd edn, Ian Rowland Limited, London
6. Lynne Kelly. Skeptics Guide to Paranormal. Allen and Unwin, 2004
7. Michael Shermer. 2010. 10 Easy Psychic Lessons Skeptic.
8. John Mc Leod. 2010. Card Games: Tarot Games
9. David Parlett. 2007. The Penguin Encyclopedia of Card Games.
10. Skeptics Australia. 2010. Tarot
11. Robert Todd Carrol. 2003. Skeptic’s Dictionary: confirmation bias
12. Robert Todd Carrol. 2003. Skeptic’s Dictionary: Shoehorning
Sumber: FaktaIlmiah.com
No comments:
Post a Comment