Pertanyaan:
Osho, apakah tepatnya yang engkau maksud dengan berkata "Diamlah dan ketahuilah" dan juga "Carilah kekuatan dari tanpa-keinginan?"
Jawaban OSHO:
DIAMLAH DAN KETAHUILAH adalah salah satu sutra yang paling mendasar dari alkimia batin. Tetapi dengan menjadi hening bukan berarti engkau harus memaksakan keheningan pada dirimu sendiri. Keheningan yang dipaksakan bukanlah keheningan sejati. Orang bisa duduk seperti Buddha, hampir seperti patung, benar-benar diam, namun jauh di dalam sana mungkin ada kekacauan besar, seribu satu pikiran mengalir deras.
Di sana mungkin ada lalu lintas yang sangat besar di dalam pikiran. Tubuh bisa dipaksa duduk diam selama berjam-jam, dan engkau juga bisa belajar cara-cara untuk menenangkan pikiran.
Misalnya, jika engkau mengucapkan mantra apa pun selama berjam-jam, nama Tuhan apa pun, jika engkau hanya terus melantunkan "Allah, Allah, Allah," itu berfungsi seperti obat penenang. Pengulangan dari satu kata atau satu mantra menciptakan melodi tertentu di dalam pikiranmu yang menenangkan, sangat menenangkan, sangat menentramkan. Dan semacam keheningan akan terasa, yang bukan jenis yang benar - karena suara dari mantra tertentu hanya mengubah sifat kimiawi dari pikiranmu. Perubahan itu bukan alkimia (yang mampu mengubah logam menjadi emas), itu hanya kimia.
Osho, apakah tepatnya yang engkau maksud dengan berkata "Diamlah dan ketahuilah" dan juga "Carilah kekuatan dari tanpa-keinginan?"
Jawaban OSHO:
DIAMLAH DAN KETAHUILAH adalah salah satu sutra yang paling mendasar dari alkimia batin. Tetapi dengan menjadi hening bukan berarti engkau harus memaksakan keheningan pada dirimu sendiri. Keheningan yang dipaksakan bukanlah keheningan sejati. Orang bisa duduk seperti Buddha, hampir seperti patung, benar-benar diam, namun jauh di dalam sana mungkin ada kekacauan besar, seribu satu pikiran mengalir deras.
Di sana mungkin ada lalu lintas yang sangat besar di dalam pikiran. Tubuh bisa dipaksa duduk diam selama berjam-jam, dan engkau juga bisa belajar cara-cara untuk menenangkan pikiran.
Misalnya, jika engkau mengucapkan mantra apa pun selama berjam-jam, nama Tuhan apa pun, jika engkau hanya terus melantunkan "Allah, Allah, Allah," itu berfungsi seperti obat penenang. Pengulangan dari satu kata atau satu mantra menciptakan melodi tertentu di dalam pikiranmu yang menenangkan, sangat menenangkan, sangat menentramkan. Dan semacam keheningan akan terasa, yang bukan jenis yang benar - karena suara dari mantra tertentu hanya mengubah sifat kimiawi dari pikiranmu. Perubahan itu bukan alkimia (yang mampu mengubah logam menjadi emas), itu hanya kimia.