Teroris adalah ahli mengendalikan pikiran. Hanya sedikit yang
terbunuh, tapi berhasil membuat takut milyaran manusia dan dapat
menggungcang struktur politik.
Teroris menggelar adegan kekerasan yang mengerikan yang menangkap imajinasi kita dan mengubahnya melawan kita. Dengan membunuh segelintir orang, para tetoris membuat jutaan orang takut atas hidup mereka.
Terorisme adalah teater dengan dampak emosional. Bukan material. Teroris melakukan misi untuk mengubah keseimbangan politik kekuasaan melalui kekerasan, meski tidak memiliki pasukan.
Teroris menggelar adegan kekerasan yang mengerikan yang menangkap imajinasi kita dan mengubahnya melawan kita. Dengan membunuh segelintir orang, para tetoris membuat jutaan orang takut atas hidup mereka.
Terorisme adalah teater dengan dampak emosional. Bukan material. Teroris melakukan misi untuk mengubah keseimbangan politik kekuasaan melalui kekerasan, meski tidak memiliki pasukan.
Dalam terorisme ketakutan adalah cerita utama. Karena itu, tulis
Harari, teroris menyerupai lalat yang mencoba menghancurkan sebuah toko
cina. Lalat itu sangat lemah sehingga tidak bisa menggerakkan bahkan
sebuah cangkir teh. Jadi bagaimana seekor lalat menghancurkan toko cina
itu? Ia mencari seekor banteng, lalu masuk ke dalam telinganya, dan
mulai berdengung. Banteng menjadi liar dengan diliputi rasa takut dan
marah, dan menghancurkan toko cina itu. Inilah yang terjadi setelah
9/11, ketika fundamentalis islam.menghasut banteng Amerika untuk
menghancurkan toko cina timur-tengah. Sekarang mereka berkembang di
reruntuhan. Dan tidak kekurangan banteng pemarah di dunia.
Seorang teroris seperti penjudi yang memegang kartu yang sangat buruk di tangannya, yang mencoba meyakinkan para pesainnya untuk merobak kartu-kartunya. Dia tidak akan kehilangan apapun, tapi dia bisa memenangkan segalanya.
@AOS
Seorang teroris seperti penjudi yang memegang kartu yang sangat buruk di tangannya, yang mencoba meyakinkan para pesainnya untuk merobak kartu-kartunya. Dia tidak akan kehilangan apapun, tapi dia bisa memenangkan segalanya.
@AOS
No comments:
Post a Comment