Ilustrasi exoplanet Kepler-19c. Kredit : David A. Aguilar (CfA)
Apa jadinya kalau kita terlambat hanya 5 menit ? Bisa jadi kita sudah ditinggal pergi atau tidak lagi mendapatkan tiket pertunjukkan atau malah kehilangan pekerjaan. Akhirnya hanya sesal yang tersisa. Tapi kalau planet terlambat melintas 5 menit saja bukannya penyesalan yang di dapat, tapi justru membuat para astronom bahagia karena ia mengindikasikan ada sesuatu yang membuat dia terlambat datang. Artinya lagi… kemungkinan ada planet lain di dekatnya.
Planet Yang Tersembunyi
Itulah yang terjadi dengan planet yang sedang diamati Kepler. Planet ini kadang datang terlambat atau malah terlalu cepat karena ada “dunia tak terlihat” yang mengganggu dirinya. Inilah planet tak terlihat pertama yang dideteksi dengan cara ini. Belum pernah ada teknik pengamatan extrasolar planet lainnya yang bisa menemukan pasangan tak terlihat sebelumnya.
Planet yang tidak tampak ini sepertinya memang ingin juga untuk bisa dikenal oleh pengamat di Bumi. Ia memperkenalkan dirinya dengan cara yang cukup menarik yaitu dengan mempengaruhi planet yang sedang diamati. Seperti seseorang yang iseng untuk membunyikan bel di depan pintu dan menghilang. Dan si pemilik rumah meskipun tak menemukan siapapun di depan pintu ia tau pasti seseorang ada disana.
Kedua exoplanet baik yang tampak maupun yang tidak tampak tersebut bergerak mengelilingi bintang serupa Matahari yang dinamai Kepler-19. Bintang ini berada 650 tahun cahaya dari Bumi di rasi Lyra dan ia bisa nampak dari teleskop yang digunakan oleh astronom amatir karena kecerlangan bintangnya “hanya” 12 magnitudo. Kepler-19 bisa dilihat di malam bulan September.
Kepler dalam pekerjaannya mendeteksi planet dengan melihat bintang yang kecerlangannya berkedip atau pada suatu waktu “sedikit lebih redup” ketika ada planet yang lewat di antara bintang dan pengamat. Dengan mengamati peristiwa transit, planet yang ditemukan juga bisa dketahui ukuran fisiknya. Karena semakin besar kedipan yang dibuat pada cahaya si bintang maka semakin besar pula si planet relatif terhadap bintang. Tapi untuk bisa melihat peristiwa transit, bintang dan planet harus berada pada satu garis dari arah pandang pengamat.
Kepler-19b & Kepler-19c
Planet pertama di sistem ini, Kepler-19b akan melintas di depan bintang induknya setiap 9 hari dan 7 jam dari jarak 13,5 juta km. Dari jarak yang bahkan lebih dekat dari jarak Matahari – Merkurius, Kepler-19b tentunya mengalami pemanasan dan temperaturnya pun mencapai 482 ÂșC. Dan bila dibanding dengan Bumi, ukuran Kepler-19b 28.968 km atau 2 kali lebih sedikit dari ukuran Bumi. Bisa dibilang planet Kepler-19b tergolong planet neptunus mini untuk ukuran namun sayangnya para astronom masih belum mengetahui massa dan komposisi si planet.
Ketika sebuah planet mengitari bintangnya ia tidak pernah terlambat seperti gerak jam. Ia akan berada di posisi yang sama yang dilihat pengamat tepat setelah 1 putaran ia jalani. Tapi yang terjadi, planet ini tidak tepat waktu. Kadang 5 menit lebih cepat namun ada saatnya 5 menit lebih lambat. Perubahan waktu transit seperti ini tentu menimbulkan pertanyaan, karena hal itu bisa terjadi kalau ada gravitasi benda lain yang mengganggu Kepler-19b menyebabkan ia semakin cepat atau malah melambat.
Dari sejarah penemuan planet, Neptunus memiliki kemiripan saat ditemukan. Pada saat Uranus ditemukan, astronom melihat ada ketidakcocokan dalam orbit yang seharusnya dimiliki Neptunus. Saat itu mereka menyadari ada planet lain yang lebih jauh yang mengganggu orbit Uranus. Setelah dihitung ditemukanlah planet yang tidak terlihat itu. Dan kemudian ketika teleskop diarahkan ke langit pada area prediksi keberadaan planet ke-8, Neptunus memang ada disana. Metode yang sama masih menjanjikan untuk digunakan dalam mencari planet-planet yang tak terlihat di masa kini yang tentunya dibantu oleh hasil pengamatan. Dalam hal ini untuk melihat gangguan yang ia timbulkan pada planet yang bisa diamati.
Lantas seperti apakah si pengganggu planet Kepler-19b? Astronom masih belum bisa mengetahui apapun tetang planet yang tidak tampak itu selain keberadaannya. Planet ini terlalu kecil untuk bisa mengganggu bintang induknya sehingga para pengamat bisa mengetahui massanya. Selain itu Kepler juga belum melihat planet asing ini melintas di depan bintang induknya. Artinya, ada kemungkinan orbit si planet memiliki kemiringan relatif terhadap Kepler-19b.
Kepler-19c atau planet kedua di bintang Kepler-19 saat ini memiliki beberapa kepribadian. Ia diduga merupakan planet batuan dengan orbit sirkular dimana ia memiliki periode orbit 5 hari atau bisa juga ia merupakan planet gas raksasa dengan periode orbit 100 hari. Kepler akan terus memantau Kepler-19 dalam misinya. Selain itu pengamatan menggunakan instrumen HARPS-North diharapkan dapat mengetahui massa Kepler-19c.
Sumber: LangitSelatan
Apa jadinya kalau kita terlambat hanya 5 menit ? Bisa jadi kita sudah ditinggal pergi atau tidak lagi mendapatkan tiket pertunjukkan atau malah kehilangan pekerjaan. Akhirnya hanya sesal yang tersisa. Tapi kalau planet terlambat melintas 5 menit saja bukannya penyesalan yang di dapat, tapi justru membuat para astronom bahagia karena ia mengindikasikan ada sesuatu yang membuat dia terlambat datang. Artinya lagi… kemungkinan ada planet lain di dekatnya.
Planet Yang Tersembunyi
Itulah yang terjadi dengan planet yang sedang diamati Kepler. Planet ini kadang datang terlambat atau malah terlalu cepat karena ada “dunia tak terlihat” yang mengganggu dirinya. Inilah planet tak terlihat pertama yang dideteksi dengan cara ini. Belum pernah ada teknik pengamatan extrasolar planet lainnya yang bisa menemukan pasangan tak terlihat sebelumnya.
Planet yang tidak tampak ini sepertinya memang ingin juga untuk bisa dikenal oleh pengamat di Bumi. Ia memperkenalkan dirinya dengan cara yang cukup menarik yaitu dengan mempengaruhi planet yang sedang diamati. Seperti seseorang yang iseng untuk membunyikan bel di depan pintu dan menghilang. Dan si pemilik rumah meskipun tak menemukan siapapun di depan pintu ia tau pasti seseorang ada disana.
Kedua exoplanet baik yang tampak maupun yang tidak tampak tersebut bergerak mengelilingi bintang serupa Matahari yang dinamai Kepler-19. Bintang ini berada 650 tahun cahaya dari Bumi di rasi Lyra dan ia bisa nampak dari teleskop yang digunakan oleh astronom amatir karena kecerlangan bintangnya “hanya” 12 magnitudo. Kepler-19 bisa dilihat di malam bulan September.
Kepler dalam pekerjaannya mendeteksi planet dengan melihat bintang yang kecerlangannya berkedip atau pada suatu waktu “sedikit lebih redup” ketika ada planet yang lewat di antara bintang dan pengamat. Dengan mengamati peristiwa transit, planet yang ditemukan juga bisa dketahui ukuran fisiknya. Karena semakin besar kedipan yang dibuat pada cahaya si bintang maka semakin besar pula si planet relatif terhadap bintang. Tapi untuk bisa melihat peristiwa transit, bintang dan planet harus berada pada satu garis dari arah pandang pengamat.
Kepler-19b & Kepler-19c
Planet pertama di sistem ini, Kepler-19b akan melintas di depan bintang induknya setiap 9 hari dan 7 jam dari jarak 13,5 juta km. Dari jarak yang bahkan lebih dekat dari jarak Matahari – Merkurius, Kepler-19b tentunya mengalami pemanasan dan temperaturnya pun mencapai 482 ÂșC. Dan bila dibanding dengan Bumi, ukuran Kepler-19b 28.968 km atau 2 kali lebih sedikit dari ukuran Bumi. Bisa dibilang planet Kepler-19b tergolong planet neptunus mini untuk ukuran namun sayangnya para astronom masih belum mengetahui massa dan komposisi si planet.
Ketika sebuah planet mengitari bintangnya ia tidak pernah terlambat seperti gerak jam. Ia akan berada di posisi yang sama yang dilihat pengamat tepat setelah 1 putaran ia jalani. Tapi yang terjadi, planet ini tidak tepat waktu. Kadang 5 menit lebih cepat namun ada saatnya 5 menit lebih lambat. Perubahan waktu transit seperti ini tentu menimbulkan pertanyaan, karena hal itu bisa terjadi kalau ada gravitasi benda lain yang mengganggu Kepler-19b menyebabkan ia semakin cepat atau malah melambat.
Dari sejarah penemuan planet, Neptunus memiliki kemiripan saat ditemukan. Pada saat Uranus ditemukan, astronom melihat ada ketidakcocokan dalam orbit yang seharusnya dimiliki Neptunus. Saat itu mereka menyadari ada planet lain yang lebih jauh yang mengganggu orbit Uranus. Setelah dihitung ditemukanlah planet yang tidak terlihat itu. Dan kemudian ketika teleskop diarahkan ke langit pada area prediksi keberadaan planet ke-8, Neptunus memang ada disana. Metode yang sama masih menjanjikan untuk digunakan dalam mencari planet-planet yang tak terlihat di masa kini yang tentunya dibantu oleh hasil pengamatan. Dalam hal ini untuk melihat gangguan yang ia timbulkan pada planet yang bisa diamati.
Lantas seperti apakah si pengganggu planet Kepler-19b? Astronom masih belum bisa mengetahui apapun tetang planet yang tidak tampak itu selain keberadaannya. Planet ini terlalu kecil untuk bisa mengganggu bintang induknya sehingga para pengamat bisa mengetahui massanya. Selain itu Kepler juga belum melihat planet asing ini melintas di depan bintang induknya. Artinya, ada kemungkinan orbit si planet memiliki kemiringan relatif terhadap Kepler-19b.
Kepler-19c atau planet kedua di bintang Kepler-19 saat ini memiliki beberapa kepribadian. Ia diduga merupakan planet batuan dengan orbit sirkular dimana ia memiliki periode orbit 5 hari atau bisa juga ia merupakan planet gas raksasa dengan periode orbit 100 hari. Kepler akan terus memantau Kepler-19 dalam misinya. Selain itu pengamatan menggunakan instrumen HARPS-North diharapkan dapat mengetahui massa Kepler-19c.
Sumber: LangitSelatan
No comments:
Post a Comment