Revolusi Industri 1700 bermula dari gema dilubang-lubang tambang batu bara di Britania: bunyi itu memancar dari mesin uap.
@AOS
Kemudian di abad ke-18, para pengusaha Britania memperbaiki efisiensi
mesin uap, membawa ke luar dari lubang-lubang tambang, dan
menghubungkanya ke mesin pintal dan mesin pemisah biji kapas. Ini
merevolusi produksi kain, memungkinkan produksi semakin banyak kain yang
murah. Dalam sekejap mata, Britania menjadi pabrik kain dunia.
Pada tahun 1825, seorang insinyur menyambungkan mesin uap ke serangkain gerbong tambang yang berisikan batu bara. Mesin itu menarik gerbong-gerbong menyusuri rel besi sepanjang 20 Km dari tambang ke pelabuhan terdekat. Itulah lokomotif bertenaga uap pertama dalam sejarah. Bila uap bisa digunakan mengangkut batu bara, mengapa tidak bisa barang-barang lain? Pada 15 september 1830, jalur kereta api komersial pertama dibuka, menghubungkan Liverpool dan Manchester.
Sejak saat itu orang terobsesi dengan gagasan bahwa berbagai mesin dan motor dapat digunakan untuk mengubah satu jenis energi menjadi jenis lain. Ketika ahli fisika menyadari bahwa energi dalam jumlah besar sekali yang tersimpan dalam atom, mereka langsung mulai memikirkan mengenai bagaimana energi itu bisa dilepaskan dan digunakan untuk membangkitkan listrik, menggerakkan kapal selam, dan memusnahkan kota. Enam ratus tahun lewat antara penemuan mesiu oleh para ahli alkimia Tiongkok dan saat meriam Turki merontokkan tembok-tembok Konstantinopel. Hanya empat puluh tahun lewat saat antara Einstein menentukan bahwa massa apa pun dapat diubah menjadi energi - itulah arti E=mc2 - dan bom-bom atom menghancurkan Hirosima dan Nagasaki sementara pembangkit listrik tenaga nuklir menjamur di seluruh dunia.
Satu lagi temuan penting adalah mesin pembakar dalam, yang membutuhkan hanya satu generasi untuk merevolusi transportasi manusia dan mengubah minyak bumi menjadi kekuatan politik cair. Minyak bumi telah dikenal selama ribuan tahun, digunakan untuk membuat atap kedap air dan melumasi poros roda. Namun sampai seabad lalu tidak ada yang memikirkan bahwa minyak bumi memiliki kegunaan jauh lebih banyak.
Karier listrik bahkan lebih mengejutkan lagi. Dua abad lalu listrik tidak berperan apa-apa dalam ekonomi, dan digunakan paling-paling untuk percobaan-percobaan sains misterius dan tipuan sulap murahan. Serangkaian ciptaan mengubah listrik menjadi jin lampu universal kita. Kita menyentikkan jari dan listrik pun mencetak buku dan menjahit pakaian, menjaga sayur mayur kita tetap segar dan es krim kita tetap beku, mencatat pikiran-pikiran kita dan merekam senyum kita, menerangi malam kita dan menghibur kita dengan acara televisi berjumlah tak terhingga. Hanya sedikit di antara kita yang memahami bagaimana listrik melakukan semua itu, namun lebih sedikit lagi yang bisa membayangkan hidup tanpa listrik.
Pada intinya, Revolusi Industri adalah revolusi pengubahan energi. Revolusi tersebut telah berkali-kali menunjukkan bahwa tidak ada batas jumlah energi yang bisa kita manfaatkan. Atau, lebih tepatnya, satu-satunya batas yang ada adalah ketidaktahuan kita sendiri. Setiap beberapa dasawarsa kita menemukan sumber energi baru, sehingga jumlah total energi yang bisa kita manfaatkan terus bertambah.
#SapiensPada tahun 1825, seorang insinyur menyambungkan mesin uap ke serangkain gerbong tambang yang berisikan batu bara. Mesin itu menarik gerbong-gerbong menyusuri rel besi sepanjang 20 Km dari tambang ke pelabuhan terdekat. Itulah lokomotif bertenaga uap pertama dalam sejarah. Bila uap bisa digunakan mengangkut batu bara, mengapa tidak bisa barang-barang lain? Pada 15 september 1830, jalur kereta api komersial pertama dibuka, menghubungkan Liverpool dan Manchester.
Sejak saat itu orang terobsesi dengan gagasan bahwa berbagai mesin dan motor dapat digunakan untuk mengubah satu jenis energi menjadi jenis lain. Ketika ahli fisika menyadari bahwa energi dalam jumlah besar sekali yang tersimpan dalam atom, mereka langsung mulai memikirkan mengenai bagaimana energi itu bisa dilepaskan dan digunakan untuk membangkitkan listrik, menggerakkan kapal selam, dan memusnahkan kota. Enam ratus tahun lewat antara penemuan mesiu oleh para ahli alkimia Tiongkok dan saat meriam Turki merontokkan tembok-tembok Konstantinopel. Hanya empat puluh tahun lewat saat antara Einstein menentukan bahwa massa apa pun dapat diubah menjadi energi - itulah arti E=mc2 - dan bom-bom atom menghancurkan Hirosima dan Nagasaki sementara pembangkit listrik tenaga nuklir menjamur di seluruh dunia.
Satu lagi temuan penting adalah mesin pembakar dalam, yang membutuhkan hanya satu generasi untuk merevolusi transportasi manusia dan mengubah minyak bumi menjadi kekuatan politik cair. Minyak bumi telah dikenal selama ribuan tahun, digunakan untuk membuat atap kedap air dan melumasi poros roda. Namun sampai seabad lalu tidak ada yang memikirkan bahwa minyak bumi memiliki kegunaan jauh lebih banyak.
Karier listrik bahkan lebih mengejutkan lagi. Dua abad lalu listrik tidak berperan apa-apa dalam ekonomi, dan digunakan paling-paling untuk percobaan-percobaan sains misterius dan tipuan sulap murahan. Serangkaian ciptaan mengubah listrik menjadi jin lampu universal kita. Kita menyentikkan jari dan listrik pun mencetak buku dan menjahit pakaian, menjaga sayur mayur kita tetap segar dan es krim kita tetap beku, mencatat pikiran-pikiran kita dan merekam senyum kita, menerangi malam kita dan menghibur kita dengan acara televisi berjumlah tak terhingga. Hanya sedikit di antara kita yang memahami bagaimana listrik melakukan semua itu, namun lebih sedikit lagi yang bisa membayangkan hidup tanpa listrik.
Pada intinya, Revolusi Industri adalah revolusi pengubahan energi. Revolusi tersebut telah berkali-kali menunjukkan bahwa tidak ada batas jumlah energi yang bisa kita manfaatkan. Atau, lebih tepatnya, satu-satunya batas yang ada adalah ketidaktahuan kita sendiri. Setiap beberapa dasawarsa kita menemukan sumber energi baru, sehingga jumlah total energi yang bisa kita manfaatkan terus bertambah.
@AOS
No comments:
Post a Comment