Wednesday, August 21, 2019

SAINS KEHIDUPAN: "Melawan Kematian" (2)

Beberapa ilmuwan gerontolog menyatakan bahwa misi andalan sains modern adalah mengalahkan kematian dan memberi manusia usia muda abadi. Manusia selalu mati menurut mereka karena kesalahan tekhnis saja. Jantung berhenti memompa darah. Arteri utama tersumbat oleh timbunan lemak. Sel-sel kanker menyebar di hati. Kuman berbiak di paru-paru. Lalu, apa yang menjadi penyebab dari semua masalah tekhnis itu? Jantung berhenti memompa darah karena tidak cukup oksigen yang mencapai otot jantung. Sel kanker menyebar karena mutasi genetik tiba-tiba menulis ulang instruksi mereka. Kuman menghuni paru-paru karena seorang bersin. "Tidak ada yang metafisik dalam hal ini. Semuanya adalah masalah tekhnis saja".

Pada tahun 2012 Geogle menunjuk Ray Kurzweil sebagai direktur rekayasa, dan pada tahun berikutnya Geogle meluncurkan anak perusahaan yang diberi nama Calico dengan misi "mengatasi kematian". Tahun sebelumnya - 2009 - Geogle telah menunjuk Bill Maris - salah seorang pemercaya sejati imortalitas - untuk memimpin perusahaan pengelola investasi Geogle Ventura. Dalam sebuah wawancaranya pada tahun 2015, Maris mengatakan, "Jika anda tanya saya hari ini apakah mungkin hidup sampai 500 tahun, jawabannya adalah ya". Maris berargumen bahwa Geogle Ventures telah menginvestasikan $2 miliar pada sejumlah start-up yang menekuni "sains kehidupan", termasuk beberapa proyek ambisius pemanjangan usia.

Impian "mengatasi kematian dan "perpanjangan usia" tidak hanya dimonopoli oleh Geogle. Pesohor Silicon Valley lainnya, pendiri PayPal, Peter Thiel, pernah mengakui bahwa dia ingin hidup selamanya.

Menurut Thiel ada tiga pendekatan utama dalam hal kematian. "Anda bisa menerimanya, mengingkarinya atau melawannya". Menurut dia yang dominan dalam masyarakat kita adalah mengingkari atau menerimanya. "Dan saya melawannya", tegas Thiel.

Perkembangan rekayasa genetika, pengobatan regeneratif, dan teknologi nano memperkuat argumen ini. Sebagian ahli percaya, tulis Harari, bahwa manusia akan mengatasi kematian pada 2200, yang lain mengatakan 2100. Prediksi Kurzweil dan de Grey lebih cepat, yakni 2050 dengan pencapaian serius dalam imortalitas dengan menyiasati kematian satu dekade dalam satu waktu. Kurzweil dan de Grey berargumen, setiap 10 tahun atau lebih kita akan menuju klinik dan menerima perawatan perombakan yang tidak hanya akan mengobati penyakit, tetapi juga untuk meregenerasi lembaran sel, dan memperbaiki tangan, mata, serta otak.

Tentu manusia super pada masa depan tetap masih bisa mati dalam perang dan kecelakaan. Kendati demikian, tidak seperti mortal kita, kehidupan mereka tidak mengenal kedaluwarsa. Jadi sepanjang tidak ada bom yang menghancurkan mereka menjadi berkeping-keping, mereka masih bisa terus hidup tanpa batas waktu.

Ada yang berpendapat bahwa risalah Kurzweil dan de Grey yang ambisius tentang "hidup abadi" mungkin belum bisa dicapai di abad 21 ini. Atau "jika pun risalah ini tidak terbukti di masa depan, kita sudah maju selangkah di bidang kedokteran - rekayasa genetik', tandas Harari.

@AOS

No comments:

Post a Comment